Hasil Pengujian Konsumsi BBM Perjalanan Luar Kota Wuling Confero

Wuling Confero memang mobil fenomenal. Penjualannya mampu membawa Wuling Motors menapaki 10 besar brand mobil terlaris di Indonesia pada tahun pertamanya, membuktikan hal ini. Bagi kami, alasan utamanya, apalagi kalau bukan karena mobil termurah di kelasnya ini ternyata tidak murahan. Sebab, kualitas dan fitur yang ditawarkannya melebihi kompetitor di kelasnya.

Sebut saja, lampu Day-time Running Light (DRL), jok kulit, kursi baris kedua model captain seat, indikator tekanan angin ban dan masih banyak lainnya. Tapi tak ada gading yang tak retak. Kekurangannya, Wuling Confero tak tersedia dalam varian bertransmisi otomatis.

Bukan hanya itu, sesungguhnya ada satu lagi fitur penting yang tak dimilikinya, Indikator konsumsi bahan bakar yang biasanya terpampang pada Multi Information Display (MID) di panel instrumen. Meski terkesan remeh, namun fitur ini sangat bermanfaat untuk mengukur seberapa irit Wuling Confero dan seberapa hemat cara berkendara pengemudinya.

Itulah sebabnya pada kesempatan kali ini, kami mengujinya langsung lewat perjalanan luar kota. Metode yang kami gunakan, pengujian bahan bakar dengan cara pengisian bensin full-to-full. Wuling Confero berisi empat orang penghuni kabin dengan barang bawaan untuk menginap selama 4 hari.

Satu unit Wuling Confero S kami ajak mengenal leluhurnya dengan mengunjungi sejumlah daerah yang menjadi awal perkembangan budaya Cina di Pulau Jawa. Tujuan utamanya, daerah Lasem di Jawa Tengah.

Perjalanan kami mulai dari Jakarta. Di Rest Area km 19 kami isi tangki bensin hingga luber. Setelah itu, kami reset trip meter dan melanjutkan perjalanan menembus kemacetan di ruas tol Jakarta-Cikampek yang sedang disesaki proyek pembangunan LRT (Light Rail Transit) dan jalan tol layang.

Kesabaran kami mengantre di kemacetan, terbayar oleh lowongnya ruas tol Cikampek sampai pintu keluar tol di Brebes Timur. Confero kami ajak meluncur dengan kecepatan tinggi di atas 100 kpj hampir di sepanjang rute ini. Berlanjut, mencicipi jalur Pantura sampai kami memutuskan berhenti di Tegal, mengisi tangki bensin hingga luber dan tak mampu menampung lagi setetespun bahan bakar.

Ternyata setelah menempuh jarak sejauh 261,3 km, Confero meminum bensin sebanyak 23,78 kpl. Artinya, konsumsi bahan bakar yang berhasil kami catatkan adalah 10,98 kpl. Angka hampir 11 kpl ini tidak buruk, mengingat hasil ini kami buat tanpa mempedulikan teknik berkendara yang ramah lingkungan.

Sayangnya, Confero tak menyediakan indikator kecepatan rata-rata selama kami berkendara. Sekali lagi, seperti yang sudah sering kami sampaikan, hasil konsumsi bahan bakar tergantung dari banyak hal. Berbeda cara mengemudi, kondisi jalan dan lalu-lintas sampai beban muatan dan kondisi kendaraan, semua itu adalah sedikit dari banyak faktor lain yang mempengaruhi konsumsi bahan bakar.

Nantikan dan saksikan perjalanan kami bersama Wuling Confero ke daerah Lasem selengkapnya dalam video 'Tour de Heritage. Membawa Wuling Confero ke Tiongkok Kecil di Pulau Jawa' di channel Youtube TheOfficialOto.

Baca Juga: Wuling Cortez kalahkan Toyota Kijang