Electria Mudik Lebaran: All New Honda CR-V e:HEV RS Manjakan Penghuni Kabin Selama Tempuh Jakarta – Solo

Di Electria Mudik Lebaran 2025, All New Honda CR-V e:HEV RS menjadi salah satu yang menjalani perjalanan paling jauh. Mobil ini dilengkapi banyak fitur mulai dari layanan kenyamanan, hiburan, ADAS hingga peranti keselamatan pasif.

Dalam perjalanan kali ini, kami tidak hanya menguji performa jarak jauh All New Honda CR-V e:HEV tetapi juga melakukan simulasi mudik seperti menghitung biaya tol, manajemen waktu hingga urusan efisiensi bahan bakar.

Sebelum perjalanan dimulai, kami memastikan bahan bakar Honda CR-V e:HEV terisi penuh hingga 58 liter. Jika menggunakan bahan bakar RON92 milik pemerintah dengan harga Rp12.500 per liternya maka CR-V hybrid membutuhkan biaya sekitar Rp756.000 untuk mengisi hingga full.

Kami memulai perjalanan dari area Grand Kota Bintang, Jakarta Timur dengan menggunakan mode Econ. Di mode ini, efisiensi menjadi prioritas utama meski performa tetap bisa diandalkan.

Powerful Tapi Juga Efisien

All New Honda CR-V memiliki tiga mode pengendaraan yang bisa digunakan mulai dari Econ, Normal dan Sport. Pada perjalanan jauh dengan kondisi jalan yang padat, kita bisa memanfaatkan mode Econ dengan karakter akselerasi yang smooth.

Sementara untuk pengendaraan yang moderat kami memindahkan ke mode Normal, sangat membantuk untuk sesekali bergerak agresif dan membutuhkan respon yang cepat. Sementara untuk mode Sport ditujukan untuk memaksimalkan performa dari mesin dan motor listriknya.

Di atas kertas, All New Honda CR-V dibekali dengan mesin 4-silinder 2.0-liter i-VTEC yang dipadukan ke motor listrik. Kedua paket mesint tersebut mampu memproduksi tenaga maksimal hingga 207 PS dengan torsi puncak yang mencapai 335 Nm. Menariknya, kita juga bisa memanfaatkan mode EV yang bekerja tanpa bantuan mesin konvensionalnya.

Selain itu, tersedia pula pilihan Decelaration Padlle Selector yang memberikan pilihan tingkat sistem pengereman regeneratif. Tentu saja hal tersebut mampu menyumbang, efisiensi bahan bakar yang lebih maksimal.

Honda Sensing Bikin Nyaman dan Aman

Kondisi jalan di sekitar tol Trans Jawa pada H-9 lebaran terpantau cukup lengang. Sehingga kami dapat menjaga kecepatan konstan sesuai dengan batas minimum tol di 80 km/jam hingga 100 km/jam. Kami juga dimanjakan dengan sajian Advanced Driving Assist System (ADAS) yang disebut Honda Sensing selama perjalanan.

Salah satunya peranti Adaptive Cruise Control with Lane Follow Speed. Fitur ini bisa diaktifkan saat kendaraan melaju di atas kecepatan 40 km/jam. Sistem juga mampu menyesuaikan jarak aman dengan kendaraan di depan dalam empat pilihan jarak yang bisa diatur dari lingkar kemudi.

Selanjutnya, kami dimanjakan dengan peranti Lane Keeping Assist System yang menjaga kendaraan tetap pada jalurnya. Saat kendaraan terdeteksi keluar jalur tanpa memberikan lampu sein, maka sistem akan mengembalikan kendaraan ke jalur semula secara smooth yang diikuti pemberitahuan suara serta tampilan di layar cluster meter.

Selain itu, ada juga sejumlah peranti ADAS lain yang bermanfaat seperti Collision Mitigation Braking System, Auto High Beam with Adaptive Driving Beam, Road Departure Mitigation System, dan Lead Car Departure Notification System.

Setelah berkendara selama dua jam lebih dan mencapai jarak 200 km, kami memutuskan untuk keluar tol Cirebon sekalian beristirahat. Hal ini wajib dilakukan bagi pengendara khususnya saat melakukan perjalanan jauh seperti mudik lebaran. Pasalnya setelah berkendara lebih dari dua jam, tubuh membutuhkan waktu istirahat agar kembali fit dan bisa kembali berkonsentrasi saat melanjutkan perjalanan.

Usai beristirahat, kami kembali melanjutkan perjalanan via tol Kanci menuju tol Trans Jawa. Di sini jalan tol hanya tersedia dua lajur dengan kontur sedikit naik turun. Fokus dan pandangan yang luas sangat dibutuhkan saat berada di jalan tol Kanci hingga Tol Jawa Tengah.

Kami beberapa kali melakukan manuver untuk mendahului kendaraan yang lebih lambat. Nah, saat menyalakan lampu sein kiri, kami mendapatkan visual yang jelas dari layar berukuran 10 inci di tengah dasbor. Sehingga memberikan keleluasan pada pengendara untuk meminalisi objek yang tidak terlihat sebelum berpindah jalur.

Sepanjang perjalanan, kami juga dimanjakan dengan sejumlah fitur kenyamanan di dalam kabin. Salah satunya layanan hiburan yang sudah bisa dikoneksikan ke smartphone melalui Apple CarPlay dan Android Auto. Belum lagi, sistem suara Bose yang memberikan kualitas audio premium untuk setiap penghuni kabin. 

Cocok untuk Perjalanan Panjang

Selain itu, tersedia pula panoramic sunroof yang memberikan kesan roomy dan elegan dari dalam kendaraan. Tidak ketinggalan port charger USB type A dan C yang tersedia di baris pertama hingga baris kedua. Bahkan penghuni depan juga bisa memanfaatkan wireless charging smartphone dengan daya 50 Watt.

Tiba di Solo, kami bergegas menuju Hotel dan berencana untuk melanjutkan eksplorasi esok hari. Sepanjang perjalanan lebih dari 500 km via tol Trans Jawa kami membutuhkan pengeluaran tol Rp546.500 dengan keluar di pintu Tol Bandara Adi Sumarmo, Solo. Sementara konsumsi bahan bakar yang tercatat pada layar MID berada di angka 19,2 km/liter.

Mode pengendaraan terbilang moderat dengan kencepatan kendaraan di 80 km/jam hingga 100 km/jam. Bahkan pada awal perjalanan kami sempat keluar tol dan melahap lalu lintas perkotaan di Cirebon yang terbilang padat. Kami menggunakan AC di suhu 22 derajat dengan kekuatan fan di atas 1 demi memberikan kenyamanan lebih di dalam kabin.

Sedangkan yang paling menyenangkan adalah, kami hanya melakukan pengisian bensin pada awal perjalanan dan mampu membawa Honda CR-V sejauh 500 km lebih. Di layar MID indikator bensin pun masih tersisa sekitar setengah tangka yang bisa kami manfaatkan untuk mengitari kota Solo seharian. Terdapat spot menarik yang eksplorosi di kota Solo seperti Studio Lokananta, Keraton Surakarta, De Colomadu hingga singgah di Mesjid Syeikh Zayed sekaligus berbuka puasa bersama warga lokal. (OTO)