NMax generasi pertama, Masih Layak Di 2020?

Yamaha NMax memang sudah mengaspal di Indonesia sejak tahun 2015 silam. Sebagai bintang baru di dunia permotoran, ternyata tidak membutuhkan waktu lama bagi Yamaha NMax untuk menjadi primadona kala itu. Lantas di 2020 ini, apakah Yamaha NMax generasi pertama masih layak menjadi petarung di jalanan Indonesia bahkan di dunia. Mari kita lihat dari belakang. Yamaha NMax memang bukan yang pertama bermain di kelasnya, sebelumnya, Honda PCX sudah bermain di pasar skutik 150cc tanah air. Namun kehadirannya tidak serta merta langsung menjadi bintang yang bersinar kala itu. Pasar skutik yang ramai di kelas 110 dan 125cc masih menjadi primadona pasar, sedangkan pasar 150cc masih dikuasai oleh motor sport seperti Yamaha Vixion dan rival-rivalnya. Lantas apa yang menjadikan Yamaha NMax bagai mendobrak pasar kala itu?. Yamaha menggunakan strategi pasar yang baik dalam penjualan NMax, walaupun harus menggeser sedikit primadona mereka, yaitu sport 150cc Yamaha Vixion, kini penjualan NMax menjadi salah satu tulang punggung dari Yamaha. Selanjutnya adalah tampilan dan fitur. Menurut saya, pada waktu NMax keluar, ia seperti sebuah standar baru bagi skutik 150cc. Sebelum NMax, tidak banyak orang yang memandang skutik 150cc sejenis, namun dengan loncatan yang dilakukan Yamaha, mereka berhasil mengalahkan pasar dengan NMax. Lantas, lima tahun setelah debut pertama di Indonesia, apakah NMax masih layak dimiliki? Dari 2015, Yamaha NMax mendapatkan beberapa perubahan pada fiturnya, sedangkan pada tampilan ia kurang lebih sama dan tidak banyak berubah. Dari sektor kaki kaki dan pengereman, Yamaha NMax sudah dibekali ABS pada tipe tertingginya disaat ia meluncur. Poin plus pertama dari NMax ialah mesin yang responsif dan cukup irit. Mesin 155cc VVA yang ditanamkan sangat cukup untuk melahap jalanan menanjak curam, torsi yang dihasilkan sangat cukup, dan nyaman digunakan untuk perjalanan jauh walaupun getaran mesin lumayan terasa di setang. Desain NMax cukup sporty untuk sebuah motor perkotaan, ditambah suspension tank pada minor change terakhir sebelum NMax terbaru meluncur, walau tidak se sporty saudaranya, Yamaha Aerox. Posisi duduk sejauh ini baik tidak ada yang perlu dipermasalahkan karena sudah sangat nyaman, bagi saya jok NMax cukup keras, tapi tidak sekeras itu, hanya perlu sedikit adaptasi. Yang menjadi catatan ialah suspensi belakang yang cukup keras, memang kelebihan dari suspensi keras ialah kestabilan dalam bermanuver dan kecepatan tinggi, namun poin minus ketika melahap jalanan keriting yang cukup banyak di Indonesia. Selanjutnya adalah panel Full LED, NMax yang sedang saya gunakan sudah memakai LED negatif yang lebih jelas terlihat di siang hari, walaupun sebenarnya NMax lama yang menggunakan LED standar juga sudah cukup. Di panel instrumen terdapat Spidometer, Trip A, Trip B, konsumsi bbm rata-rata, sisa lifetime V-Belt dan lifetime Oli yang memudahkan pengguna dalam perawatan. Dan semua poin tersebut memiliki alasan utama mengapa NMax menjadi primadona, yaitu harga. NMax dibanderol dari 28 sampai 32 juta di tipe tertinggi dengan fitur yang melimpah. Anda mendapat harga yang reasonable untuk yang anda dapatkan. Memang, strategi marketing Yamaha pada penjualan NMax sangat baik. Kini, harga NMax baru maupun bekas tidak serta merta turun drastis, tetapi mungkin pada NMax bekas memang disesuaikan pada kondisi. Dari pertanyaan apakah masih worth it dibeli pada tahun 2020 ini, bagi saya, ya. Untuk tipe orang yang simple, langsung pakai sebagai kendaran sehari hari, jawabannya ya, akomodasi, fleksibilitas dan kehematan patut diacungi jempol.