Yamaha Pertimbangkan Tingkatkan Durasi Endurance, Bagaimana Kelas Skutik?
Yamaha Endurance Festival 2019 menuai animo besar. Regulasi dan durasi yang diperketat ketimbang tahun lalu, masih sanggup ditaklukkan oleh para pembalap di kelas komunitas maupun profesional. Lantas tahun depan standar waktunya kembali dinaikkan, sekelas Suzuka 4Hours?
“Bukan tidak mungkin, namun beberapa hal harus dipertimbangkan dulu. Yang pasti, jika durasi semakin lama, butuh bahan bakar dan ban lebih banyak. Artinya, ongkos balapan semakin mahal. Mungkin bisa dua kali lipatnya dari sekarang. Kami lebih ingin mengenalkan kultur balapan semacam ini dulu kepada masyarakat,” ungkap Minoru Morimoto, Presiden Direktur Yamaha Indonesia Motor Manufacturing, yang naik podium dua di event Endurance itu.
Hal ini pun diperjelas lagi oleh M. Abidin, General Manager After Sales & motor Sport YIMM. Ia juga mengungkapkan soal jumlah ban yang lebih banyak digunakan. Ditambah keadaan fisik peserta harus dipikirkan pula. Mengingat saat meningkat ke dua jam, beberapa partisipan tahun lalu memilih absen karena merasa tidak sanggup lakukan balap ketahanan. Walaupun, ada juga yang malah terpacu dengan regulasi yang kian ketat. Hal-hal mengenai kultur balapan termasuk safety, yang terlebih dulu ingin dikedepankan oleh mereka.
“Yang paling penting itu safety, fun, baru challenging. Jadi tidak semena-mena menaikkan standar regulasi. Banyak faktor yang mesti dipikirkan. Tapi bukan tidak mungkin, karena soal teknis, kami sudah siap.Toh motor-motor Yamaha sudah melalui uji dyno 24 jam menyala terus. Mau digeber 8 jam juga pasti kuat,” tambahnya.
Mengacu pada animo skutik yang besar, tentunya dapat menambah partisipan jika diadakan kelas baru pada event endurance. Namun Yamaha enggan mengadakannya di sirkuit utama sentul, karena dinilai terlalu berbahaya.
“Kalau diadakan kelas skutik, itu berbahaya. Apalagi di sirkuit Sentul besar seperti ini. Utamanya saat menikung, motor matik itu tidak bisa terlalu rebah. Salah-salah malah terjadi gesekan bodi ke aspal, lalu ada spare part yang mental ke pembalap lain. Belum lagi kalau gesekan itu menyebabkan oli bocor, sangat berisiko-lah,” katanya.
Ia juga menambahkan, mesin motor matic itu berperan sebagai rear arm, serta wheeltrack-nya pendek. Radius menikung di track selebar 12 meter sulit dilalui kalau tidak bermanuver tajam. Track ini dinilai tidak pas, kecuali di Sentul kecil. “Track-nya kurang pas, mungkin bisa dilakukan tapi di sirkuit Sentul kecil. Walau begitu, sejauh ini kami belum mau mengadakannya. Ada event organizer lain yang biasa melaksanakan itu kok,” tutup Abidin. (Hlm/Van)
Baca Juga: Ban Radial Baru IRC Diuji di Balap Endurance
IIMS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Terbaru di Oto
Artikel Motor dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
Bandingkan
You can add 3 variants maximum*- Merek
- Model
- Varian