Norton Motorcycles Bangkit dari Kehancuran, Siap Gebrak Pasar Motor Kelas Menengah
TVS pastikan Norton bakal kembali mengaspal di India pada akhir 2025
Bagi merek yang sudah malang melintang sejak 1898, Norton Motorcycles punya kisah hidup yang penuh liku. Mulai dari mendominasi ajang balap Isle of Man TT di pertengahan abad ke-20 hingga berkali-kali bangkrut. Norton adalah salah satu nama paling bersejarah, sekaligus bermasalah di dunia motor. Namun, angin segar tampaknya sedang berhembus kencang. Kali ini, masa depan mereka justru tertuju ke India.
KEY TAKEAWAYS
Kenapa Norton Motorcycles dianggap punya masa depan cerah setelah diakuisisi TVS?
Karena TVS tidak hanya menyuntikkan dana, tetapi juga memperbaiki sistem produksi, merestorasi citra merek, dan menyiapkan strategi produk baru. Termasuk kemungkinan produksi lokal motor kelas menengah yang lebih relevan dengan pasar.Apakah Norton akan membuat motor murah seperti TVS lainnya?
Tidak sepenuhnya. Meski berbagi platform dengan TVS, Norton akan tetap mempertahankan ciri khas premium dan gaya klasik Inggris. Target mereka adalah menciptakan motor kelas menengah dengan rasa eksklusif namun harga lebih terjangkau dari motor Inggris lain.TVS Motor Company, salah satu produsen kendaraan roda dua terbesar di India, mengakuisisi Norton pada April 2020 dengan nilai 16 juta poundsterling. Saat itu, Norton baru saja kolaps akibat salah urus, tunggakan pajak, dan skandal penipuan dana pensiun yang memalukan. Langkah TVS ini cukup mengejutkan, terutama karena mereka belum pernah bermain di kelas motor premium sebelumnya. Namun, bagi TVS, akuisisi ini bukan soal keuntungan instan, melainkan potensi jangka panjang.
Karena itulah, meskipun TVS adalah perusahaan India, mereka tidak terburu-buru meluncurkan motor Norton di India. Sebaliknya, mereka melakukan pekerjaan berat, menstabilkan operasional, memindahkan Norton ke fasilitas canggih baru di Solihull (Inggris), merampingkan produksi, dan membangun kembali kepercayaan konsumen. Bayangkan seperti merestorasi motor café racer klasik dari nol, lambat, mahal, tapi hasilnya pasti memuaskan.
Foto: NortonKini, hasilnya mulai terlihat. TVS telah mengonfirmasi bahwa Norton bakal memasuki pasar India pada akhir 2025, dengan perkiraan hingga enam model baru hadir pada 2027. Ini bukan sekadar coba-coba, melainkan terjun bebas. Dan kali ini, motor-motor tersebut diharapkan tidak hanya menjadi barang mewah eksotis asal Inggris dengan harga selangit.
Saat ini, jajaran produk Norton di Inggris meliputi Commando 961, V4SV, dan V4CR. Commando adalah model klasik: mesin 961cc parallel-twin berpendingin udara yang menghasilkan 76 tenaga kuda dan torsi 81 Nm. Motor ini benar-benar old-school, mulai dari rangka baja hingga suspensi ganda.
Lalu ada V4SV, sebuah superbike 1.200cc yang memuntahkan 185 tenaga kuda dan torsi 125 Nm dari mesin V4 yang diturunkan dari motor balap TT Norton zaman dulu. Motor ini dipadukan dengan sasis aluminium khusus dan komponen premium dari Öhlins dan Brembo. Sementara itu, V4CR menggunakan platform serupa dan mengubahnya menjadi café racer telanjang, lengkap dengan rangka yang terekspos dan posisi berkendara agresif.
Foto: NortonMotor-motor memang keren, tapi tidak sepenuhnya cocok untuk pasar India. Di sinilah segalanya menjadi menarik. Beberapa laporan mengindikasikan bahwa debut Norton di India bisa mencakup satu atau dua model baru dengan kapasitas mesin kecil, antara 350cc hingga 450cc, yang kemungkinan diumumkan paling cepat pada September 2025. Motor-motor tersebut terindikasi diproduksi di India dan bisa berbagi platform dengan model TVS lainnya. Bayangkan saja sebuah motor bergaya retro premium yang menjadi saudara dari TVS Ronin.
Mengingat lonjakan minat terhadap motor kelas menengah secara global, berkat kehadiran motor seperti Royal Enfield Hunter 350 dan Triumph Speed 400, sangat masuk akal bagi Norton untuk bermain di segmen ini. Coba bayangkan sebuah roadster ringan dengan gaya Inggris yang kental, rekayasa India, dan harga yang bisa menekan pemain besar Eropa. Resep menarik, bukan?
Ekspansi Norton juga didukung oleh Perjanjian Perdagangan Bebas India–Inggris yang baru-baru ini ditandatangani. Perjanjian ini diharapkan dapat mengurangi tarif dan mempermudah motor buatan India menjangkau pasar global, dan sebaliknya. Direktur Pelaksana TVS, Sudarshan Venu, telah mengisyaratkan bahwa perjanjian ini bisa membantu mempercepat skala Norton, sekaligus memungkinkan rantai pasokan bersama antara kedua negara.
Foto: NortonSemua ini menunjukkan bahwa Norton perlahan tapi pasti sedang bangkit dari keterpurukan. Norton masih memiliki jalan panjang untuk menghapus citra masa lalunya yang kelam. Tetapi langkah-langkah yang diambil saat ini, diversifikasi produk, manufaktur lokal, dan visi global lebih luas adalah langkah paling tepat.
Jadi, dengan pasar India yang akhirnya di depan mata, satu pertanyaan besar masih tersisa. Bila peluncuran di India berjalan lancar, jangan kaget jika Norton akan mencoba peruntungan di berbagai negara lain berikutnya. (BGX/TOM)
Baca juga:
Ducati Panigale V2 S Resmi Meluncur di Mandalika: Supersport Andal untuk Jalan Raya dan Sirkuit
Kembali Gebrak Pasar Indonesia, Harley-Davidson Rilis Tujuh Motor Baru Model 2025
GIIAS 2025
Tren & Pembaruan Terbaru
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
Motor Pilihan
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Terbaru di Oto
Artikel Motor dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature