MotoGP: Marquez Ungkap Penyebab Kekalahan di Silverstone
Marc Marquez mengaku kecewa dengan hasil MotoGP Inggris (25/8). Dalam dua seri terakhir, dua kali ia gagal mendulang poin sempurna. Dan dua kali pula sang pembalap Repsol Honda, diasapi di tikungan terakhir. Meski begitu Marquez mengklaim, kekalahannya itu demi kemenangan.

Ironis jika kita menyaksikan lagi putaran di Sirkuit Silverstone lalu. Marquez diprediksi bakal memenangkan balapan. Sejak sesi latihan bebas hingga kualifikasi, ia begitu dominan. Di race pun, pembalap Spanyol tampak digdaya bersama Honda RC213V. Terlihat ketika Marquez dapat memimpin race hingga putaran akhir. Tapi Alex Rins memupuskan harapannya di last corner.
Hasil itu lantas membuatnya finis sebagai runner up. Torehan 20 poin tentu bukan hasil yang ingin dicapai. Apalagi sudah dua kali ini dia 'kehabisan napas' di tikungan terakhir. Pertama, di seri Austria saat bertarung dengan Andrea Dovizioso. Kedua, Marquez dipaksa melihat muslihat Rins di Inggris. "Hari ini menyakitkan karena caranya sama. Jelas saya marah karena kalah di tikungan akhir," ucap Marquez.
Kendati begitu The Baby Alien membela diri terkait kekalahannya di seri Inggris. Terutama saat Rins memburunya sejak melewati Valentino Rossi. "Sulit bertahan karena saya tidak tahu kelemahannya. Tapi di pertengahan saya menjalankan strategi untuk mengikutinya. Sekalian menjaga ban, BBM dan mengetahui kelemahan dia (Rins)," ujar Marquez.
Lalu Marquez sadar kehilangan beberapa detik, saat bersaing dengan Rins. Terlebih dia juga mengetahui Vinales kian mendekat. Makanya Marquez kembali menekan dan tetap berada di depan Rins. Cara ini pun berdampak negatif terhadap grip bannya. Dia mengaku memberikan tekanan lebih banyak roda. Usaha buat menghemat bahan bakar pun gagal dilakoni. Sementara Rins begitu percaya diri, melahap area tikungan sirkuit. Sementara cengkeraman karet bundar Marquez kian memudar. Makanya Rins bisa dengan cepat mengekorinya, meski beberapa kali juga dia terlihat melebar. Puncaknya Rins dapat mengambil racing line terdalam di tikungan pamungkas. Rins menyentuh finis lebih dulu, sembari melihat si rival menuntaskan balapan di belakangnya.
Lagi-lagi Marquez kehilangan kemenangan, sejak seri Austria. "Bisa dibilang ini adalah bagian terburuk kami. Hasil buruk dalam dua balapan terakhir. Tapi, target saya bukan memenangkan balapan. Terpenting adalah menjadi juara dunia. Untuk menang di akhir, Anda harus kalah di beberapa pertarungan. Lagi pula dengan 20 poin, saya menambah keunggulan saya di kejuaraan ini," tutup rider Honda.
Hingga sekarang Marquez tetap memimpin klasemen dengan 250 poin. Unggul 78 poin dari Andrea Dovizioso. Beruntung baginya karena Dovi pulang tanpa poin di MotoGP Inggris. Pembalap Ducati sebenarnya berpeluang naik podium. Namun petaka menghampirinya di awal race. Dovi tak bisa melanjutkan balapan setelah terjatuh keras. Ditambah lagi motornya terbakar, usai menabrak motor Fabio Quartararo. Kondisi rider Italia dikabarkan baik-baik saja dan bakal balapan lagi di Misano (Italia). Tapi gap yang kian jauh ini menguntungkan Marquez, untuk meraih gelar juara dunia MotoGP keenamnya. (Ano/Van)
GIIAS 2025
Tren & Pembaruan Terbaru
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
Motor Pilihan
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Terbaru di Oto
Artikel Motor dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature