MotoGP: Dua Faktor Ini, Pupuskan Misi Dovi Menang di Motegi
Andrea Dovizioso (Mission Winnow Ducati) kecewa dengan hasil balapan MotoGP Jepang (20/10). Padahal ia berpeluang memenangkan laga di Sirkuit Twin Ring Motegi itu. Apalagi, Dovi pernah juara pada musim 2017. Kendala di lap awal, membuatnya harus sabar membetot Ducati Desmosedici GP19. Meski pada akhirnya, dia harus puas mengisi podium ketiga.
Tak seperti pembalap lain, Dovi dan tim justru mendapatkan masalah seputar pemilihan ban. Termasuk soal set up motor, karena pembalap Italia tak nyaman ketika menunggangi motornya di sesi warm up. Kombinasi ban soft-medium pun dirasa jadi opsi terbaik. "Balapan ini cukup aneh. Kami punya banyak pertanyaan seputar pemilihan ban, set up dan sebelum race saya juga merasa tidak nyaman," ucap Dovi.
Namun Dovi memulainya dari starting grid ke-7. Cukup ideal untuk bisa merangsek ke baris depan. Mengingat kuda besi asal Bologna (Italia) punya kecepatan mumpuni. Tapi, kendala pada grip ban mengganggu pergerakannya. Terutama ketika motor diajak melahap tikungan. "Di paruh pertama kami kesulitan, sementara grip rider lain baik. Ini membuat saya tidak bisa kencang. Saya juga tekor di tengah tikungan dan tidak bisa lebih cepat dari (Franco) Morbidelli," tutur pemilik nomor 04.
Saat itu posisi Dovi tertahan di urutan kelima. Seiring waktu, cengkeraman karet bundarnya kian membaik. Di situ pula ia merasa lebih mudah mengendalikan motornya. Perlahan kecepatannya membaik. Ditandai pula ketika Dovi mampu meng-overtake Morbidelli. Lalu, korban selanjutnya Maverick Vinales. Diungkapnya, itu lantaran dia bisa melakukan pengereman dengan lebih baik.
Kecepatan Dovi usai merebut posisi ketiga pun tak mengendur. Dia bahkan sempat mengancam kedudukan Fabio Quartararo, yang ada di urutan kedua. Celakanya, balapan tinggal menyisakan 2 lap. Padahal jelang akhir balapan, Dovi mampu memangkas gap dengan Quartararo dari 2 detikan menjadi 1 detikan.
"Saya senang dengan kemampuan kami di akhir balapan. Tapi kami tidak cukup cepat ketika grip ban masih bagus. Ini bakal dianalisa karena kami ingin ada di depan sejak awal race. Saya sedikit kecewa. Saat awal balapan, saya tidak bisa cepat dan harus mengendarainya dengan smooth. Hingga kinerja motor berangsur baik, saya dapat melaju kencang," terangnya kepada Crash.net
Meski begitu, Dovi harusnya cukup senang karena bisa mengoleksi podium ke-100 di Jepang. Walaupun dia menanggapinya dengan cukup dingin. "Itu adalah nomor yang penting. Tapi kami bukan hidup untuk rekor, melainkan untuk menang," sahutnya lagi. Di satu sisi, capaian tadi juga berdampak positif bagi pihak tim.
Berkat torehannya, tim Mission Winnow Ducati masih bercokol sebagai tim terbaik. Tentu saja didukung oleh aksi rider keduanya, Danilo Petrucci. Untuk sementara, mereka ada di atas tim Repsol Honda. Marc Marquez tampak bekerja sendirian musim ini. Dominasinya di MotoGP 2019, belum dapat membawa Honda unggul dari Ducati pada klasifikasi tim. Itu lantaran rekan setimnya, Jorge Lorenzo, belum bisa menunjukkan performa terbaiknya. (Ano/Van)
Sumber: Crash Net
Baca Juga: Marquez Bawa Honda Kukuhkan Dua Gelar Juara
IIMS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Terbaru di Oto
Artikel Motor dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
Bandingkan
You can add 3 variants maximum*- Merek
- Model
- Varian