Legenda Sang Raja, Yamaha RX-King, Part-2
Nama Yamaha RX-King mungkin sudah lenyap dari peredaran distributor resmi. Namun populasinya masih bisa kita temui di mana-mana. Jangan heran, ia tak sebentar beredar di Indonesia. Pada bagian pertama, kami ulas awal mula kelahirannya hingga penggunaan nama RX-King. Bagian ini membahas seluruh lini RX-King hingga riwayatnya tamat di tangan APM.
6. Yamaha RX-Special (1983)
Di tahun yang sama dengan King Cobra, Yamaha juga memberikan pilihan untuk konsumen Tanah Air dengan datangnya RX-Special. Secara spesifikasi ia punya tenaga di bawah RX-King. Jika King Cobra punya tenaga maksimum 18,5 hp, RX-Special cuma 15,2 hp. Banyak pemakainya bilang, motor ini benar-benar lincah dan sangat bertenaga. Bisa dibilang, si Special ialah versi kecil dari si “Raja”. Umurnya lumayan panjang, karena terus dijual hingga akhir dekade 90an.
7. Yamaha RX-Z (1985)
Untuk pasar Asia Tenggara, ia dikembangkan di Malaysia. Sedangkan untuk pasar Cina, motor ini dikembangkan di Taiwan, namanya RZ-X 135. Namanya hanya dibalik saja. Di Malaysia, muncul pertama kali 1985 dan berakhir di 2008. Mengusung kode mesin 2UX, dengan mengambil basis mesin dari sang legenda Yamaha RD 125.
Spesifikasinya berkubikasi 133cc, bore 56 x stroke 54 mm, berteknologi 2-tak dan berpendingin udara. Maksimal powernya 21 hp di 8.500 rpm, serta kompresi 7.0:1. Mengandalkan karburator Mikuni VM26 serta 5-speed transmisi manual.
Di rentang 1989 sampai 1997, motor ini pernah mendapatkan minor facelift. Di bagian kedok lampu atau fairing atas dan pengereman cakram di roda depan. Cakram sudah dibuat berlubang guna membantu melepas panas saat motor sering melakukan pengereman. Ubahan selanjutnya, kode motor yang menjadi 3UK1 hingga 3RSB. Facelift terakhir itulah yang pada akhirnya masuk ke Indonesia, Singapura dan Taiwan. Oh iya, RX-Z juga punya versi full fairing yang diberi nama Yamaha RZ-R.
8. Yamaha RX-R (1988)
Ini salah satu RX series paling langka di Indonesia. Unitnya tidak banyak beredar karena kalah pamor dengan saudaranya RX-Special. Padahal kubikasi mesinnya sama dengan si Special, hanya beda warna.
Menyandang spesifikasi identik dengan sang kakak, RX-Special. Mesin 2 langkah, single silinder, berkubikasi 115cc berpendingin udara. Maksimum power 15,2 Hp di 8.500 rpm, serta maksimum torsi 13,5 Nm di 8.000 rpm. Mempertahankan sistem pengabutan bahan bakar karburator mikuni vm22, pengapian CDI, kelistrikan 12v, manual starter, serta manual kopling tipe basah. Kapasitas tangki 9 liter dan oli samping 1,2 liter.
9. Yamaha RX-King Master (Generasi kedua 1996)
Generasi kedua disebut King Master. Beda dengan model sebelumnya, kode blok mesin berubah menjadi Y1-74 dan konon sudah diproduksi di Yamaha Pulogadung, Jakarta. Model ini diproduksi antara 1996 sampai 2001. Perbedaan paling kentara dari model sebelumnya, terlihat bentuk ukiran “Yamaha” pada blok mesin.
RX-King master sudah mengadopsi teknologi YCLS (Yamaha Computerized Lubrication System). Ialah sistem pelumasan oli samping yang diatur oleh komputer dan mengandalkan daya dari aki motor. Namun teknologi itu dihilangkan pada RX-King rakitan 1998, karena dianggap berbahaya. Pihak Yamaha menilai para penggunanya tidak terlalu memperhatikan keadaan aki motor, bahkan tidak sedikit juga yang mencopot akinya.
Masih di generasi yang sama, sekira 1997 footpeg belakang dipindah posisinya, tidak lagi nempel di swing arm.
10. Yamaha New RX-King (2002)
Generasi ketiga mulai debut di 2002, dikenal dengan New King. Ubahan yang dilakukan Yamaha pada generasi ini, headlamp model bulat serta disematkannya teknologi AIS (Air Induction System). Sistem penyuntikan udara segar ke dalam leher knalpot. Teknologi AIS tadi bekerjasama dengan Catalic Converter yang ada pada knalpot, guna mengurangi emisi gas buang. Makanya ia sudah memenuhi standar EURO. Asap yang keluar dari knalpotnya pun tidak sebanyak pendahulunya.
Tiga generasi RX-King punya mesin yang sama. Berkapasitas 132 cc, 2-tak dan berpendingin udara. Perbandingan kompresinya 6,9 : 1, dengan diameter silinder 58,0 mm x stroke 50 mm. Pakai kopling manual basah dengan multiplat disandingkan dengan transmisi 5 percepatan. Pengapiannya menggunakan AC-CDI. Spesifikasi di atas kertas mempunyai tenaga maksimum 18,5 hp di 9.000 rpm dan torsi puncak 15,1 Nm di 8.000 rpm.
Rangkanya Double Cradle, kapasitas tangki mencapai 9,5 liter, rem menggunakan cakram dengan kaliper 2 piston (sebelum tahun 95 hanya 1 piston), sedangkan rem belakang masih menggunakan rem teromol.
Itulah perjalanan panjang sang raja, legenda motor 2-tak dari Yamaha. Sejak 80an hingga 2000an, ia sudah menemani masyarakat Indonesia. Selama hampir 25 tahun RX-King sudah mengalami regenerasi, hingga akhirnya ia harus digantikan dengan model 4-tak. Kendati tidak produksi lagi, dirinya tetap menjadi motor 2-tak legendaris yang melekat di hati para pecinta roda dua.
GIIAS 2025
Tren & Pembaruan Terbaru
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
Motor Pilihan
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Terbaru di Oto
Artikel Motor dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature