Dengan bujet setara Toyota Vios, Anda dapat meminang sebuah Toyota Camry 2.5V XV50 bekas. Sudah Camry, kasta atas pula meski bukan hybrid. Kebanyakan unit keluaran 2015-2016 dilego Rp 300 sampai 330 jutaan, membuatnya tampak cukup menggiurkan. Lebih mewah dan berkelas sudah pasti, namun apakah benar-benar menarik untuk dibeli?

Secara kasta di jalan raya, Toyota Camry dapat diibaratkan sebagai keturunan sultan. Identik tunggangan para petinggi dan pejabat pemerintahan. Dimensi pun berbicara di tengah lalu lintas yang didominasi hatchback, LCGC, dan kebanyakan LMPV tujuh penumpang. Catatan pengukuran menunjukkan angka 4.850 x 1.825 x 1.470 mm (PxLxT). Jangankan Vios, luas penampangnya saja sudah lebih dari Innova.

Rancangan keseluruhan Camry tampak menawan kalau Vios menjadi bahan perbandingan. Preferensi memang, namun kebanyakan orang kemungkinan akan lebih ‘menghormati’ sedan eksekutif ketimbang kelas karyawan. Apalagi keluaran 2015-2016, sebagai model facelift, telah disuntikkan gaya ‘Keen Look’ sehingga terlihat lumayan segar di tengah jajaran Toyota anyar.

Terlepas dari itu, komposisi teknologi eksterior terbilang moderat untuk standar masa kini. Sedikit unggul, hanya saja esensinya sebelas-duabelas dengan Vios. Lampu depan mengusung halogen proyektor disertai LED DRL. Terdapat foglamp halogen terpisah, duduk di sudut apron yang membuka lebar. Di belakang, cahaya lampu kombinasi bersumber dari penerangan dioda. Untuk tipe V ini sudah dilengkapi corner sensor dan smart entry sebagai pembantu akses tanpa interaksi anak kunci.

Baca Juga: Melirik Toyota Kijang Innova G 2.0 2016 sebagai Alternatif LMPV, Layak Dipinang?

Begitu masuk kabin, Camry menyuguhkan nuansa kemewahan konservatif. Guratan, lekuk dasbor, berikut desain door panel tidak menggugah tapi tidak juga bisa disebut buruk. Bermain aman sehingga cenderung hambar bagi mata. Meski begitu, ada panel kayu dan permukaan soft touch melekat sebagai elemen berkelas. Nyaman sudah pasti, ditunjang jok kulit disertai pengaturan elektris.

Urusan fitur interior tampak belum tersusul oleh model sedan dari kasta terendah. Hanya saja nyaris berdampingan sebagaimana fitur eksterior. Terdapat Start Stop Button yang tidak lagi eksklusif bagi sedan eksekutif. Hiburan disajikan melalui layar touchscreen 8 inci berisi fungsi Toyota Move, Toyota Navigation System, konektivitas smartphone Miracast, dan pengaturan lewat lingkar kemudi. Dual Zone Climate Control eksis agar suhu dapat disesuaikan keinginan masing-masing penumpang depan.

Jangan khawatirkan safety features Camry 2.5V. Airbag tujuh titik siap mengembang jika terjadi kecelakaan. Mereka muncul dari depan, samping bangku depan, tirai, dan terakhir kaki pengemudi. ABS+EBD tidak bertugas sendirian untuk melindungi dari divisi pengereman. Camry sudah dilengkapi Vehicle Stability Control agar sikap mobil tetap terjaga. Sebagai catatan, New Vios juga punya peranti sekomplet ini.

Kekuatan memacu Camry dipastikan kuat dan bertenaga. Ia menggendong mesin empat silinder 2,5 liter dengan output tenaga 181 PS diikuti torsi 228 Nm. Putaran mesin diterjemahkan ke roda depan lewat girboks otomatis konvensional enam percepatan. Secara output tentu jauh melebihi Vios, tapi tidak bila menyoal nilai ekonomis unit 1,5 liter.

Seluruh kemewahan Camry bekas ini tentu perlu dibayar lebih meski harga pasaran setara Vios gres. Terlahir sebagai sedan kelas atas, pajaknya jelas lebih mahal, berkisar Rp 8 jutaan. Vios? Dengan perhitungan NJKB Rp 259 juta (1.5G CVT) dan tarif pajak 2 persen, terhitung PKB sebesar Rp 5,18 juta. Belum lagi biaya perbaikan yang tidak terduga mengingat Camry bukanlah mobil baru.

Simpulan

Pertimbangkan baik-baik sebelum membeli. Seperti dijelaskan, Camry 2.5V keluaran 2015-2016 terbiasa dengan gaya hidup kelas atas, sehingga mayoritas pengeluaran bisa dipastikan jauh lebih besar ketimbang sedan sekelas Vios. Kalau merasa mampu membiayai, ia menjadi kandidat menarik seharga Rp 300 jutaan. Faktor kenyamanan, kecanggihan, berikut prestise tampak belum tertandingi oleh sedan kelas teri. (Krm/Odi)

Baca Juga: Pilih MPV Keluarga Toyota Sienta Baru atau NAV1 Bekas?