Teaser Nissan Ariya Tampilkan Identitas Model Produksi
Diketahui Nissan bakal meluncurkan SUV listrik pertama mereka, Ariya, pada 15 Juli ini. Kendati begitu, sebelum melenggok di hari besar, gaya si anak baru dikenalkan lewat video teaser di YouTube. Memang tidak diungkap sepenuhnya, namun dapat dilihat elemen desain versi produksi sang SUV bertenaga setrum.
Video sepanjang 39 detik ini setidaknya mengonfirmasi dokumen paten yang pernah bocor. Satu hal cukup pasti adalah profil tubuh. Ya, Ariya tercipta sebagai sebuah SUV hanya saja ada sedikit cipratan pemanis ala kupe di samping: atap agak melandai tapi tidak terlalu hebat. Terlihat tarikan garis kaca samping melengkung lantas membelah pilar D, untuk kemudian membuka ke kaca belakang. Di samping itu, corak tubuh terlihat mengusung komposisi dwiwarna dengan atap hitam.
Rancangan lainnya terkuak yakni bahasa desain wajah V-Motion. Besar kemungkinan Ariya tidak membutuhkan grille besar sebagaimana ciri khas EV. Sila lihat kendaraan listrik pabrikan lain, mereka menganut paras minim rongga. Untuk Ariya, komposisi wajah diganti oleh tameng hitam meski tanpa bukaan saluran udara utama. Identitas V-Motion tentu tetap diaplikasikan. Bertugas sebagai penegas adalah set lampu DRL persis di bawah headlamp.
Selain wajah, Ariya juga terlihat mengenakan dua set sepatu berbeda. Satu merupakan alloy sewarna dibungkus ban tebal, diyakini menjadi komponen standar. Sementara itu, satu lagi berupa lima palang tebal mengipas berdiameter besar. Eksotis sekaligus futuristis, dikelir abu dengan detail aksen metalik telanjang serupa versi konsep. Entah itu sekadar barang pamer atau bakal dirilis ke pasaran masih menjadi misteri.
Baca juga: Nissan Juke Turbo Menyapa Hong Kong, Tawarkan Personalisasi bagi Pelanggan
Belum ada terkaan terkait eksekusi interior Ariya. Menjadi suatu kewajaran kalau ia didesain konvensional tanpa melupakan kesan masa depan – tidak sampai seperti kokpit mobil alien. Yang pasti pengemudi dibekali fitur autopilot, sebagaimana sempat dijelaskan CEO Nissan, Makoto Uchida kepada Motor1.
"Sorotan utama Ariya adalah penggabungan elektrifikasi dengan teknologi driver-assist canggih yang diekspektasikan berkembang menjadi mobil dengan pengendalian otonom di masa depan,” jelasnya. Ia menambahkan,”Kami harap all-new Ariya memainkan peran penting sebagai penggerak merek sekaligus wajah Nissan di era baru." Atas dasar ini, sistem kemudi otonom Nissan ProPilot 2.0 boleh diharapkan tersemat.
Potensi memacu Ariya masih sebatas dugaan tanpa data resmi. Ia diestimasi memiliki kemampuan menempuh jarak hingga 483 km. Konsumen bisa memilih opsi satu motor listrik atau dua. Ya, tidak lagi seperti Leaf dengan sistem penggerak FWD, Ariya bakal punya kemampuan memutar keempat roda. Pasalnya, teknologi Nissan e-4ORCE akan mendebut di tubuh sang SUV listrik.
Kendaraan niremisi jangkung ini akan lahir di pabrik perakitan Tochigi, Jepang. Pasar Jepang akan menjadi rumah pertama, lalu diikuti menyapa AS dan Eropa. Melansir Motor1, ia akan dibanderol sekitar 40 ribu USD di AS, atau Rp 579 jutaan, ketika masuk ruang pamer pada semester kedua 2021.
Baca juga: Nissan Pamer Rogue 2021, Calon Penerus X-Trail Sarat Teknologi
Nissan e-4ORCE
Sempat dikabarkan Nissan tengah menyelesaikan pengembangan teknologi EV termutakhir mereka. Disebut e-4ORCE, sistem ini diyakini bakal mejeng kali pertama di balik tubuh SUV listrik Ariya. Angka 4 melambangkan kemampuan penggerak empat roda. Dari laporan Motorauthority diketahui prototipe dua jantung elektris sanggup mengeluarkan daya 300 hp diikuti torsi 678 Nm. Tentu mencerminkan potensi menggembirakan di lintasan lurus.
Potensi kecepatan bukanlah prioritas satu-satunya. Nissan ingin menghasilkan keseimbangan yang turut mempertimbangkan sisi handling dan kenyamanan. Untuk itu, diciptakan manajemen distribusi tenaga pintar di setiap roda. Bertujuan mendukung keseimbangan kontrol, kesesuaian arah laju, berikut presisi pengendalian tinggi agar sikap mobil mudah diprediksi. Tak terkecuali saat melakukan manuver mendadak.
Melalui dual motor, pembagian torsi ke tiap poros dapat dilancarkan sefleksibel mungkin. Dalam kondisi normal, roda depan dan belakang mendapatkan porsi setara. Lantas bisa saja disalurkan sepenuhnya ke satu gardan kapanpun dibutuhkan. Selanjutnya, regenerative braking tidak hanya berperan untuk mengisi ulang daya baterai. Ia memberikan kenyamanan karena sanggup mereduksi efek gerakan saat mengerem. (Krm/Tom)
Sumber: Motor1, Motorauthority
Baca juga: Nissan GT-R Offroad, Modifikasi Godzilla Dua Alam
Jual mobil anda dengan harga terbaik
Model Mobil Nissan
IIMS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Nissan Terbaru di Oto
Artikel Mobil Nissan dari Carvaganza
Artikel Mobil Nissan dari Zigwheels
- Motovaganza
- Review
- Artikel Feature
Bandingkan
You can add 3 variants maximum*- Merek
- Model
- Varian