Nissan GT-R Offroad, Modifikasi Godzilla Dua Alam

Kreativitas dunia modifikasi sangat luas. Tidak ada aturan yang mengharuskan satu model memakai konsep tertentu. Tak ada salahnya mengimplementasikan gaya berbeda, sekalipun dianggap menyalahi kodrat. Seperti yang dilakukan Classic Youngtimers Consultancy, diler mobil super, klasik dan premium, termasuk model modifikasi asal Belanda. Unit terbarunya adalah Nissan GT-R R35 berpenggerak seluruh roda yang ditransformasi dengan tampilan offroad.

Dalam situs resminya, diungkapkan GT-R yang dinamakan Godzilla 2.0 itu memiliki odometer yang menunjukkan penggunaan sejauh 46.500 km. Ubahan yang diterapkan signifikan. Setelannya difokuskan agar dapat menggaruk medan tanah, tapi tetap nyaman melintasi jalan aspal.

Ini bukan karya pertama Classic Youngtimers Consultancy. Sebelumnya, mobil super besutan banteng mengamuk dari Spanyol, Lamborghini Gallardo disulap dengan konsep sama. Diikuti Bentley Continental GT, yang sejatinya menawarkan nuansa elegan dan mewah. Malah dijadikan mobil offroad yang kekar, lengkap dengan ban besar berdinding tebal, roof rack dan fender lebar. Lantas bagaimana ubahan pada model ikonik Nissan?

Bodi cantik GT-R dibedah pada beberapa bagian. Dimulai dari wajah. Ujung bumper yang biasanya menjadi rumah foglamp atau intake, ditanamkan lampu offroad. Ukurannya masif yang terdiri dari kumpulan LED. Pencahayaan utama dibiarkan dengan gaya tajamnya. Merasa kurang terang? Tenang, masih ada light bar LED melintang di atap. Komponen itu menempel pada roof rack kustom. Ya, dudukan untuk menambatkan roof box itu menguatkan nuansa offroad. Namun, alih-alih menempatkan perangkat penyimpanan tambahan, justru ban cadangan yang digantung.

Baca juga: Modifikasi Melawan Kodrat, Toyota FJ Cruiser Bergaya Slammed

Samping mobil lebih sadis lagi. Over fender dipatenkan di depan dan belakang. Hal ini mengizinkan pelek 20 inci berpalang tegas dengan balutan ban tebal disematkan. Adapun karet bundar terpilih, Toyo Proxes ST III. Tipe yang biasanya digunakan pada SUV atau model offroad lain. Pola tapaknya, cocok untuk mencari cengkeraman di medan berat. Sementara sistem pengereman tak diotak-atik. Spesifikasi dengan cakram berdiameter lebar sudah andal menghela laju. Penampilannya pun agresif, karena terlihat jelas di belakang bingkai roda.

Fender dibuat beraura industrial, berkat konektor berupa baut yang terekspos. Kelirnya hitam, kontras dengan bodi yang memiliki dasar putih. Kemudian dibubuhkan aksen abu-abu, gunmetal dan merah gelap yang membentuk corak bak jubah kamuflase militer. Setor belakang tetap apa adanya. Sayap gede bertengger di atas pintu bagasi. Bumper dihiasi spoiler sporty yang membingkai double muffler ganda di kedua sisi.

Ground clearance ikut diseting ulang. Bukan cuma dipengaruhi ubahan ban, tapi juga suspensi. Sistem peredaman aftermarket dipasangkan, sehingga jarak terendah mobil terangkat 120 mm. Memastikannya lebih mumpuni melintasi jalur dengan permukaan jalan tak ramah.

Jantung mekanis tak dilupakan. Classic Youngtimers Consultancy menyetel mesin VR38 yang disokong turbocharged ganda, berkubikasi 3,8 liter menjadi lebih bertenaga lagi. Sebagai informasi, mesin bawaan pabrik keluaran 2010, memiliki semburan daya tertinggi 491 PS dengan momen puntir 588 Nm.

Nissan sempat mengeluarkan GT-R R35 Nismo yang memproduksi 608 PS. Nah, diler ini mengungkapkan tenaganya lebih tinggi lagi dari versi itu. Sayang tak disebut berapa angka pastinya. Tidak diungkapkan pula berapa kecepatan tertinggi yang mampu dicapai dan waktu akselerasi dari posisi nol ke 100 kpj. Kemungkinan performanya tak sekuat versi Nismo. Pasalnya, ada tambahan bobot dari segudang komponen dan aksesoris yang menempel.

Tertarik membelinya? Siapkan saja dana € 95 ribu atau Rp 1,5 miliaran, plus biaya antar dari Belanda dan pajak. (Hfd/Tom)

Sumber: Classic-youngtimers

Baca juga: Nissan Juke-R Masih Kinyis Dijual, Harga Sentuh Rp 11 Miliar