Test Ride Yamaha WR 155 R: Menu Lengkap di Antara Goa Garunggang (Part-2)

  • 2020/08/Test-Ride-Yamaha-WR-155-R-off-road-1302.jpg
  • 2020/08/Test-Ride-Yamaha-WR-155-R-off-road-1301.jpg
  • 2020/08/Test-Ride-Yamaha-WR-155-R-off-road-10.jpg
  • 2020/08/Test-Ride-Yamaha-WR-155-R-off-road-11.jpg
  • 2020/08/Test-Ride-Yamaha-WR-155-R-off-road-09.jpg
  • 2020/08/Test-Ride-Yamaha-WR-155-R-off-road-06.jpg
  • 2020/08/Test-Ride-Yamaha-WR-155-R-off-road-02.jpg
  • 2020/08/Test-Ride-Yamaha-WR-155-R-off-road-07.jpg
  • 2020/08/Test-Ride-Yamaha-WR-155-R-off-road-04.jpg
  • 2020/08/Test-Ride-Yamaha-WR-155-R-off-road-03.jpg

Setibanya di bilangan Sirkuit Sentul, kami bersama 19 penunggang Yamaha WR 155 R lain pun dititah beristirahat sejenak. Maklum, perjalanan tadi lumayan bikin pegal, apalagi area bokong. Sembari meregangkan kembali badan dan menghilangkan dahaga, Yamaha Indonesia turut pula melakukan persiapan minor.

"Tekanan anginnya kita kurangi dari 22 psi menjadi 18 psi untuk kedua rodanya (depan-belakang)," kata salah satu teknisi DDS Jakarta. Cara ini memang umum dilakukan, terlebih dari sinilah si motor segera bercengkerama di habitat aslinya. Dengan tekanan lebih rendah, kedua karet bundar diharap mampu memberikan cengkeraman optimal saat melintasi trek non-aspal.

Lepas rehat, medan yang dinantikan pun tersaji. Jarak menuju pemberhentian selanjutnya di Hambalang Hills ini sebenarnya tak terlampau jauh. Namun, mulai ada tantangan di sini. Tak sampai 300 meter setelah memulai etape kedua, WR 155 R langsung diajak menapaki rute bebatuan. Tanjakan dengan sudut kemiringan variatif pun menghiasi perjalanan ke lokasi tersebut.

Test off road Yamaha WR 155 R

Memang butuh teknik khusus supaya mulus melewatinya. Sebagai contoh saat kondisi jalan datar. Berkendara sembari berdiri menjadi opsi utama. Agar pengendalian maksimal, pusat gravitasi harus ada di kedua kaki. Usahakan pula lutut mendekap tubuh motor. Kemudian mundurkan pinggul dan badan sedikit condong ke depan. Sementara jari pada hand grip mesti menghadap ke bawah, diikuti pula dengan posisi lengan menyiku. Posisi tangan demikian bertujuan sebagai 'suspensi' tambahan buat tubuh. Bayangkan jika tangan Anda lurus, dijamin rasa pegal mendera punggung dan pundak. Cara ini sejatinya mirip dengan teknik menghadapi trek menanjak tadi. Hanya saja tubuh mesti lebih maju dari sebelumnya.

Khusus kaki-kaki, spesifikasi si WR 155 R nyatanya membantu kami dalam melahap rute variasi tersebut. Jarak main fork teleskopik 41 mm dengan jarak main panjang (stroke: 215 mm) dan suspensi belakang monocross-nya (stroke: 185 mm), berfungsi optimal. Padahal, tak sedikit batu-batu kapur berukuran besar yang mesti tergilas. Namun, tak ada sedikit pun gejala bottom out (mentok) muncul dari si peredam kejut itu.

Dan, saat mendaki itu pula kami mendapatkan impresi sebenarnya seputar perancangan output enjin WR 155 R. Seperti disampaikan pada tulisan sebelumnya, trail Yamaha ini memang dirancang untuk mendapatkan momen puntir besar di putaran bawah. Torsi maksimalnya 14,3 Nm dan sudah dapat dicapai pada 6.500 rpm. Itu pula yang jadi alasan kami tak perlu membetot habis tuas gasnya. Bak sebuah traktor, motor mampu naik di tanjakan hanya menggunakan gigi 2. Terutama jelang masuk pekarangan Hambalang Hills.

Test off road Yamaha WR 155 R

Di sini kami kembali beristirahat lumayan lama. Pasalnya, ada rute full tanah menanti di depan mata. Etape ketiga ini berjarak 10 km dengan titik tujuan ke Goa Garunggang. Singkat, tapi diyakini memberikan kami impresi lebih terhadap WR 155 R. Kombinasi trek berkarakter bumpy dan narrow, menjadi ladang paling pas untuk mencicipi perbekalan sang kuda besi.

Utamanya sektor handling, di mana kondisi ini menuntut motor sigap menghadapi berbagai kondisi jalan. Kaki-kakinya tadi pun kembali menjawab dengan baik. Pun rangka semi double craddle-nya, stabil. Terlebih di trek menikung - sama seperti kestabilannya ketika kami gunakan di trek aspal. Saking asyiknya berakselerasi, sampai tak terasa kalau WR 155 R punya bobot 134 kg. Belum lagi ketambahan bensin penuh di dalam tangki sebanyak 8,1 liter. Untuk perbandingan, WR 155 R lebih berat dari pada Honda CRF 150 L yang hanya 122 kg.

Rute ini pula membuat kami tak jarang mesti cekatan berpindah gigi. Termasuk pula pada jalan menanjak. Di beberapa tanjakan terjal, pihak PT YIMM meminta kami melakukannya secara bergantian. Yang mau tak mau, kami harus memulainya dari gigi 1 ke 2. Kembali, situasi tersebut dapat dilalui tanpa sedikit pun hambatan. Namun trek lebih berat ini juga kian menuntut mesin bekerja esktra. Untungnya, motor trail 155 cc garapan Yamaha dilengkapi sistem pendingin cairan. Peranti ini bekerja otomatis (mendinginkan) ketika suhu mesin mengalami panas berlebih - efek dari kinerja mesin.

Test off road Yamaha WR 155 R

Pasca Itulah kami diarahkan kembali ke Hambalang Hills berjarak total 12 km. Namun dengan rute mengitari Goa Garunggang. Sedikit informasi, tempat ini merupakan situs ekologi yang ditemukan pertama kali pada 1987. Goa di bawah naungan Perhutani Bogor ini dilengkapi susunan batu dengan beragam ukuran. Sedangkan di bagian bawah terdapat goa berhiaskan stalagtit menggantung. Ingin rasanya berkeliling, namun istirahat sepertinya adalah keputusan paling bijak saat itu. Mengingat pula masih ada perjalanan lagi yang mesti ditempuh untuk kembali ke titik semula.

Lantaran didominasi jalan menurun, kami anggap ini sebagai 'bonus' karena tak perlu lagi menyiksa secara berlebih. Kendati begitu, bukan berarti tantangannya lantas menghilang. Buktinya, kami harus melewati dulu turunan curam, sebelum akhirnya tiba di belakang pemukiman warga. Teknik dengan membuat badan ke belakang sudah jadi metode mutlak untuk mengurangi gaya gravitasi. Disarankan pula kepada kami untuk menggunakan gigi paling rendah (gigi 1), sembari menahan laju motor dengan cara memainkan kopling (tekan-lepas) agar mendapatkan efek engine brake.

Cara itu sebenarnya paling tepat, ketimbang menggunakan rem depan yang seketika dapat memindahkan bobot ke bagian depan. Pun demikian pada rem belakang. Dengan sepatu boot tebal, penguji selain kami pun pasti tak bisa melakukan pengereman secara ideal. Apalagi penghenti laju WR 155 R terbilang pakem. Jika pun menekannya terlalu keras, dapat mengakibatkan hilangnya kestabilan pengendalian.

Test off road Yamaha WR 155 R

Secara garis besar, sesi test ride garapan Yamaha Indonesia ini menyajikan pengujian yang lengkap untuk WR 155 R. Mulai dari jalan aspal, bebatuan, trek tanah berkarakter bumpy hingga tanjakan dan turunan dengan kemiringan beragam. Benar-benar memberikan menu lengkap untuk WR 155 R, terlebih saat mengarahkan laju roda ke titik sentral kami di Goa Guranggang. Sebuah pemaparan nyata untuk sebuah produk dual purpose. Namun, ia memiliki penawaran lain di kelas trail 150 cc yaitu pendingin cairan, lengkap dengan radiator. Mengenai kaki-kaki teleskopik si WR, sepertinya pun bukan jadi hal yang mesti diperdebatkan.

Menyoal karakter ayunan suspensi teleskopik maupun up-side down, tentu kembali kepada personifikasi pengendara masing-masing. Khususnya di trek off-road, feedback dari peredam kejut kepunyaannya masih sangat ideal. Terakhir, tinggal seberapa tertarik Anda akan harga WR 155 R. Yamaha Indonesia membanderol Rp 36,9 juta. Ditawarkan dalam dua varian warna yakni biru dan hitam. Mengenai harga, dia ditawarkan lebih mahal ketimbang Honda CRF 150 L (Rp 34,45 juta). (Ano/Tom)

Baca juga: Test Ride Yamaha WR 155 R: Mukadimah Sebelum Bercengkerama di Habitat Asli

Model Motor Yamaha

  • Yamaha Nmax
    Yamaha Nmax
  • Yamaha Aerox Connected
    Yamaha Aerox Connected
  • Yamaha Fazzio
    Yamaha Fazzio
  • Yamaha MX King
    Yamaha MX King
  • Yamaha Nmax Connected
    Yamaha Nmax Connected
  • Yamaha Grand Filano Hybrid Connected
    Yamaha Grand Filano Hybrid Connected
  • Yamaha Mio M3 125
    Yamaha Mio M3 125
  • Yamaha WR155 R
    Yamaha WR155 R
  • Yamaha XSR 155
    Yamaha XSR 155
  • Yamaha Lexi LX 155
    Yamaha Lexi LX 155
Harga Motor Yamaha

Promo Yamaha WR155 R, DP & Cicilan

  • WR155 R Standard DP Rp 3,7 Juta Angsuran Rp 1,82 Juta x 35 Bulan Rp 38,66 Juta OTR Lihat Promo

IIMS 2024

  • Yang Akan Datang
  • Yamaha Niken
    Yamaha Niken
    Harga menyusul
    Perkiraan Diluncurkan Jun, 2024 Kabari Saya Saat Diluncurkan
  • Yamaha Cygnus X
    Yamaha Cygnus X
    Harga menyusul
    Perkiraan Diluncurkan Jun, 2024 Kabari Saya Saat Diluncurkan

Bandingkan & Rekomendasi

Kawasaki KX 65
Kawasaki D-Tracker
Kawasaki D-Tracker
Rp 36,2 - 74,4 Juta
Harga D-Tracker
Honda CRF150L
Honda CRF150L
Rp 36,43 Juta
Harga CRF150L
Kawasaki KLX 140R
Kawasaki KLX 140R
Rp 41,3 Juta
Harga KLX 140R
Kawasaki KLX 150 SM
Kapasitas 64
144
149.15
144
144
Tenaga Maksimal -
11.5
13
11.1
12
Jenis Mesin Single Cylinder, 2-Stroke Engine
4-Stroke, SOHC
4-Step, SOHC, 1-Cylinder
Single Cylinder, 4-Stroke, 2-Valve, Air-Cooled, SOHC Engine
Single Cylinder, 4-Stroke, Air Cooled
Torsi Maksimal -
11.3 Nm
12.43 Nm
12 Nm
11.3 Nm
Diameter x langkah 44.5 mm x 41.6 mm
58 mm x 54.4 mm
57.3 mm x 57.8 mm
58.0 mm x 54.4 mm
58 mm x 54.4 mm
Jumlah silinder 1
1
1
1
1

Tren Off Road

  • Yang Akan Datang
  • Viar E Cross
    Viar E Cross
    Harga menyusul
    Perkiraan Diluncurkan Jun, 2024 Kabari Saya Saat Diluncurkan
Motor Off Road Yang Akan Datang

Artikel Motor Yamaha WR155 R dari Zigwheels

  • Motovaganza
  • Review
  • Artikel Feature
  • Pasang Aksesori Ini, Terabasan Pakai Yamaha WR 155 R Jadi Kian Mudah
    Pasang Aksesori Ini, Terabasan Pakai Yamaha WR 155 R Jadi Kian Mudah
    Anjar Leksana, 31 Agu, 2023
  • Mengarungi Medan Terjal Bromo Bareng Yamaha WR 155 R: Penuh Tantangan dan Kejutan!
    Mengarungi Medan Terjal Bromo Bareng Yamaha WR 155 R: Penuh Tantangan dan Kejutan!
    Anjar Leksana, 28 Agu, 2023
  • Yamaha Beri Kiat-kiat Terabasan Bersama WR 155 R di Atas Pasir dan Perbukitan
    Yamaha Beri Kiat-kiat Terabasan Bersama WR 155 R di Atas Pasir dan Perbukitan
    Anjar Leksana, 22 Agu, 2023
  • Yamaha Indonesia Segarkan Warna dan Grafis WR 155 R, Harga Rp38 Jutaan
    Yamaha Indonesia Segarkan Warna dan Grafis WR 155 R, Harga Rp38 Jutaan
    Anjar Leksana, 07 Sep, 2022
  • Yamaha WR155R Kena Recall Karena Masalah Bearing Roda
    Yamaha WR155R Kena Recall Karena Masalah Bearing Roda
    Bangkit Jaya Putra, 05 Agu, 2022
  • Yamaha WR155 R: Petualangan Akhir Pekan Penuh Kejutan ke Cipamingkis
    Yamaha WR155 R: Petualangan Akhir Pekan Penuh Kejutan ke Cipamingkis
    Zenuar Istanto, 12 Nov, 2020
  • Yamaha WR 155 R: Berkenalan Langsung di Medan Off-road
    Yamaha WR 155 R: Berkenalan Langsung di Medan Off-road
    Ary Dwinoviansyah, 06 Sep, 2020
  • Yamaha WR 155R vs Honda CRF150L, Mencari yang Cocok untuk Gaya Bertualang Anda
    Yamaha WR 155R vs Honda CRF150L, Mencari yang Cocok untuk Gaya Bertualang Anda
    Zenuar Istanto, 24 Agu, 2021

Bandingkan

You can add 3 variants maximum*