Sensasi Berdansa Bersama Yamaha WR 155 R di Padang Pasir dan Pegunungan Bromo

Serunya terabasan di Bromo pakai Yamaha WR 155 R

Sensasi Berdansa Bersama Yamaha WR 155 R di Padang Pasir dan Pegunungan Bromo

Yamaha Indonesia (YIMM) mengajak OTO Media Group untuk terabasan WR 155 R di habitat aslinya. Sebelum perjalanan saja sudah membayangkan betapa seru dan asyiknya bertualang di dua alam (on & off-road). Tepat pada 17 Agustus 2023, penerbangan dilakukan pagi hari dari Jakarta (Halim Perdanakusuma) menuju Abdul Rachman Saleh, Malang. Sampai lokasi, rehat sebentar, kemudian langsung ke Yamaha Sentral Malang.

KEY TAKEAWAYS

  • Berapa output tenaga dari mesin Yamaha WR 155 R?

    Menggunakan tipe SOHC 4 katup VVA, liquid cooled (radiator) silinder tunggal itu memiliki ukuran diameter kali langkah 58 mm x 58,7 mm dengan kompresi 11,6 : 1. Tenaga puncak sebesar 12,3 kW (16,72 PS) di 10.000 rpm dan torsi maksimal 14,3 Nm di 6.500 rpm.
  • Ragam persiapan dilakukan di diler ini sebelum terabasan. Yang pertama, bekal seputar spesifikasi WR 155 R hingga kiat-kiat membawa motor trail secara benar. Pemanasan tak luput dilakukan agar badan tidak kaget tatkala menunggangi motor. Lantaran petualangan ini membutuhkan waktu tak sebentar. Ditambah medan dilalui tergolong menantang. Jauh-jauh hari sudah menyiapkan fisik. Misal, perbanyak olahraga (kardio) dan plank, karena perlu ketahanan lengan serta bahu kuat.

    Usai memakai riding gear secara sempurna seperti helm, goggle, jersey, glove, protector dan sepatu. Tidak langsung menunggangi motor. Melainkan adaptasi badan. Terutama kaki, karena boot sangat kaku dan berat (di atas 5 kg). Setelah siap, nyalakan enjin WR 155 R lantas melesat dari Malang ke Bromo lewat jalur Tumpang. Mengarungi medan on-road (aspal) dari jalan datar hingga tanjakan pegunungan, tanpa kendala berarti.

    Yamaha WR 155 R

    Malah, bagian ini menjadi adaptasi awal dan mulai mengenal karakter motor. Lama-lama makin paham kapan harus pindah gigi dan merasakan rasio gear serta seberapa panjang napas WR 155 R bisa digeber di gigi tertentu. Nah, perjalanan mendekati Bromo, aura suku Tengger mulai menyeruak. Seperti peribadatan Hindu dengan pernak pernik sesajen, bangunan warga yang khas, hingga vegetasi gunung nan indah. Belum lagi udara sejuk dan semarak peringatan HUT RI ke-78 sepanjang jalan. Jelas, menambah kenikmatan berkendara sekaligus memanjakan mata.

    Padang Pasir

    Selesai sudah jalur aspal di pegunungan Bromo. Di depan mata berupa hamparan padang pasir. Tampak dari kejauhan medan off-road ini padat dan landai. Namun malah sebaliknya, prasangka itu salah. Tantangan hari pertama terabasan bareng Yamaha WR 155 R justru baru dimulai. Start awal memang mulus-mulus saja, tanpa kendala. Begitu masuki pertengahan ladang pasir nan luas. Gundukan serta medan terjal semakin banyak.

    Visual terbatas, karena debu tebal dari peserta lain menghalangi pandangan. Ini menjadi tantangan tersendiri. Jadi banyak sekali menggunakan insting serta feeling (naluri) berkendara. Tidak bisa berpikir panjang, karena harus tangkas mengambil jalur. Kalau tidak, salah langkah bisa jatuh. Bahkan ban selip di pasir, sehingga susah mendapatkan momentum lagi.

    Yamaha WR 155 R

    Beruntung Yamaha WR 155 R punya suspensi depan tipe teleskopik atas dengan diameter 41 mm plus panjang travel 215 mm. Menerjang gundukan besar semakin percaya diri. Terabas dan terbang! Lagi-lagi ini soal keseimbangan tubuh dan penyatuan bareng motor. Saat melintasi medan berpasir & bergelombang. Posisi berkendara yang paling baik adalah berdiri dari jok. Lantas kedua kaki menjepit motor secara kuat (knee grip). Tujuannya menjaga stabilitas. Ikuti saja ritme berkendara.

    Dansa Bersama WR 155 R

    Jangan lupa goyangkan bokong untuk atur keseimbangan. Serta pakai kaki bagian lutut sebagai suspensi, guna meredam guncangan. Kedua tangan pun relaks saat memegang setang kemudi agar mudah mengontrol motor. Betul, seolah-olah kita tengah berdansa bersama Yamaha WR 155 R. Walaupun pasir dilalui licin dan gembur, tak jadi problem. Asalkan bisa menjaga momentum motor tetap melesat di kisaran 40-50 km/jam. Di sini lebih banyak memainkan gigi dua, tiga dan empat.

    Amat jarang pakai gigi satu kala berselancar di atas padang pasir Bromo. Sebab napasnya pendek dan tidak bisa membuat WR 155 R berlari kencang. Wajar, karena ia memang motor (dual purpose) yang dirancang demikian, dengan enam percepatan. Kebetulan motor ditunggangi sudah terpasang part bernama Low Down Seat, berfungsi mengurangi tinggi trail. Sehingga cocok bagi pengendara bila menginginkan motor ground clearance rendah.

    Yamaha WR 155 R

    Low Down Seat ialah varian jok yang desainnya menyerupai bentuk standar. Jadi bagi pengguna dengan postur di bawah 168 cm bisa terasa nyaman saat menunggangi Yamaha WR 155 R. Pelana dapat mengurangi ketinggian posisi duduk motor hingga 1 inci atau sekitar 2,54 cm sehingga memudahkan pijakan kaki ke tanah. Sementara itu untuk Lowering Kit (bikinan Daytona) berfungsi merendahkan posisi shock breaker belakang. Jika dipasang di motor mampu menurunkan ground clearance hingga 5 – 6 cm. Ini opsi menarik bagi terabasan pemula.

    Performa berkendara bersama WR 155 R senantiasa menyenangkan. Jantung pacu memang sama seperti Yamaha R15. Ia menggunakan tipe SOHC 4 katup VVA, liquid cooled (radiator). Silinder tunggal itu memiliki ukuran diameter kali langkah 58 mm x 58,7 mm dengan kompresi 11,6 : 1. Tenaga puncak sebesar 12,3 kW (16,72 PS) di 10.000 rpm cukup untuk diajak berkelana jauh di berbagai medan di Bromo. Apalagi dalam putaran rendah (6.500 rpm), torsi maksimal gampang didapat 14,3 Nm. Tanjakan terjal terasa enteng dilibas.

    Nah, karena hari itu merupakan HUT RI, rombongan terabasan bersama tim Yamaha turut mengibarkan bendera merah putih berukuran (panjang) 20 meter. Petualangan terasa genap, hingga matahari mulai temaram. Seremoni ini menyudahi aktivitas dan peserta kembali ke penginapan sekitar Bromo. Lokasinya lumayan jauh. Menyeberangi pasir sebentar, lanjut melesat di jalan aspal sekitar satu jam perjalanan.

    Di sini terasa manfaat persiapan olah raga jauh hari sebelum terabasan. Badan terasa bugar setelah rehat semalam tanpa rasa pegal-pegal sedikitpun. Mungkin ini bisa dijadikan tips tersendiri bagi pemula yang hendak bermain motor trail dengan tempo seharian.

    Yamaha WR 155 R

    Jalur Menantang Pegunungan Bromo

    Hari kedua persiapan menuju Malang. Acara dimulai tepat pada 07.00 WIB, pemanasan dan penjelasan mengenai medan bakal dihadapi. Kejutan! Ternyata jalur dilalui kembali ke Malang tidak seperti hari pertama. Melainkan single track (jalan setapak) berpasir, berdebu lebih parah. Kanan-kiri penuh dengan jurang, rumput kering yang kalau dilindas terasa licin. Belum lagi ranting menjulur, banyak potongan batang pohon.

    Insting yang mulai terasah hari pertama dan semakin paham karakter Yamaha WR 155 R. Menjadi bekal mengarungi jalur off-road level intermediate di Bromo. Akhirnya diputuskan untuk merangsek tepat di belakang road captain agar tidak terlalu banyak menerjang debu dan pandangan relatif aman.

    Cara membawa motor pun jauh berbeda dibanding hari pertama. Melalui jalur ini, penguji lebih sering memakai gigi satu. Sebab kita tidak pernah tahu track di depan seperti apa. Lantas tuas kopling dimainkan seperlunya. Pantangan pakai rem depan ketika trail harus menuruni perbukitan berpasir. Karena sangat berbahaya, dipastikan mudah jatuh. Engine brake sangat membantu, bahkan lebih aman guna mengurangi kecepatan berkendara (deselerasi). Tentu dibarengi rem belakang.

    Yamaha WR 155 R

    Kalau salah ancang-ancang dan kalkulasi tidak matang kala duduk di atas Yamaha WR 155 R. Bisa-bisa masuk ke dalam jurang Bromo. Sekitar 75 persen jalur ini merupakan tebing dengan medan ekstrem. Tapi inilah terabasan yang sesungguhnya. Adrenaline mengucur lebih deras dibanding saat kali pertama bermain di atas hamparan pasir. Selepas melewati daerah ini ketemulah jalan beraspal.

    Namun lama tak berselang, road captain sengaja mencari lagi jalur serupa. Bukan menjadi problem, malah semakin memacu lebih kencang lagi duduk di atas Yamaha WR 155 R. Puas mengitari perbukitan Bromo, partisipan rehat sejenak di Bromo Hillside Cafe. Lokasi berada di ketinggian sekitar 2.400 meter di atas permukaan laut. Penuh decak kagum atas keindahan alam ciptaanNya. Perjalanan pamungkas dilanjutkan dari sini menuju Yamaha Sentral Malang.

    (ALX/TOM)

    Baca juga: Test Ride Aprilia RS 660: Menguji Nilai Jualnya Langsung di Sirkuit Mandalika

    Model Motor Yamaha

    • Yamaha Nmax
      Yamaha Nmax
    • Yamaha Aerox Connected
      Yamaha Aerox Connected
    • Yamaha Fazzio
      Yamaha Fazzio
    • Yamaha MX King
      Yamaha MX King
    • Yamaha Nmax Connected
      Yamaha Nmax Connected
    • Yamaha Grand Filano Hybrid Connected
      Yamaha Grand Filano Hybrid Connected
    • Yamaha Mio M3 125
      Yamaha Mio M3 125
    • Yamaha WR155 R
      Yamaha WR155 R
    • Yamaha XSR 155
      Yamaha XSR 155
    • Yamaha Lexi LX 155
      Yamaha Lexi LX 155
    Harga Motor Yamaha

    Promo Yamaha WR155 R, DP & Cicilan

    • WR155 R Standard DP Rp 3,7 Juta Angsuran Rp 1,82 Juta x 35 Bulan Rp 38,66 Juta OTR Lihat Promo

    IIMS 2024

    • Yang Akan Datang
    • Yamaha Niken
      Yamaha Niken
      Harga menyusul
      Perkiraan Diluncurkan Jun, 2024 Kabari Saya Saat Diluncurkan
    • Yamaha Cygnus X
      Yamaha Cygnus X
      Harga menyusul
      Perkiraan Diluncurkan Jun, 2024 Kabari Saya Saat Diluncurkan

    Bandingkan & Rekomendasi

    Kawasaki KX 65
    Kawasaki D-Tracker
    Kawasaki D-Tracker
    Rp 36,2 - 74,4 Juta
    Harga D-Tracker
    Honda CRF150L
    Honda CRF150L
    Rp 36,43 Juta
    Harga CRF150L
    Kawasaki KLX 140R
    Kawasaki KLX 140R
    Rp 41,3 Juta
    Harga KLX 140R
    Kawasaki KLX 150 SM
    Kapasitas 64
    144
    149.15
    144
    144
    Tenaga Maksimal -
    11.5
    13
    11.1
    12
    Jenis Mesin Single Cylinder, 2-Stroke Engine
    4-Stroke, SOHC
    4-Step, SOHC, 1-Cylinder
    Single Cylinder, 4-Stroke, 2-Valve, Air-Cooled, SOHC Engine
    Single Cylinder, 4-Stroke, Air Cooled
    Torsi Maksimal -
    11.3 Nm
    12.43 Nm
    12 Nm
    11.3 Nm
    Diameter x langkah 44.5 mm x 41.6 mm
    58 mm x 54.4 mm
    57.3 mm x 57.8 mm
    58.0 mm x 54.4 mm
    58 mm x 54.4 mm
    Jumlah silinder 1
    1
    1
    1
    1

    Tren Off Road

    • Yang Akan Datang
    • Viar E Cross
      Viar E Cross
      Harga menyusul
      Perkiraan Diluncurkan Jun, 2024 Kabari Saya Saat Diluncurkan
    Motor Off Road Yang Akan Datang

    Artikel Motor Yamaha WR155 R dari Zigwheels

    • Motovaganza
    • Review
    • Artikel Feature
    • Pasang Aksesori Ini, Terabasan Pakai Yamaha WR 155 R Jadi Kian Mudah
      Pasang Aksesori Ini, Terabasan Pakai Yamaha WR 155 R Jadi Kian Mudah
      Anjar Leksana, 31 Agu, 2023
    • Mengarungi Medan Terjal Bromo Bareng Yamaha WR 155 R: Penuh Tantangan dan Kejutan!
      Mengarungi Medan Terjal Bromo Bareng Yamaha WR 155 R: Penuh Tantangan dan Kejutan!
      Anjar Leksana, 28 Agu, 2023
    • Yamaha Beri Kiat-kiat Terabasan Bersama WR 155 R di Atas Pasir dan Perbukitan
      Yamaha Beri Kiat-kiat Terabasan Bersama WR 155 R di Atas Pasir dan Perbukitan
      Anjar Leksana, 22 Agu, 2023
    • Yamaha Indonesia Segarkan Warna dan Grafis WR 155 R, Harga Rp38 Jutaan
      Yamaha Indonesia Segarkan Warna dan Grafis WR 155 R, Harga Rp38 Jutaan
      Anjar Leksana, 07 Sep, 2022
    • Yamaha WR155R Kena Recall Karena Masalah Bearing Roda
      Yamaha WR155R Kena Recall Karena Masalah Bearing Roda
      Bangkit Jaya Putra, 05 Agu, 2022
    • Yamaha WR155 R: Petualangan Akhir Pekan Penuh Kejutan ke Cipamingkis
      Yamaha WR155 R: Petualangan Akhir Pekan Penuh Kejutan ke Cipamingkis
      Zenuar Istanto, 12 Nov, 2020
    • Yamaha WR 155 R: Berkenalan Langsung di Medan Off-road
      Yamaha WR 155 R: Berkenalan Langsung di Medan Off-road
      Ary Dwinoviansyah, 06 Sep, 2020
    • Yamaha WR 155R vs Honda CRF150L, Mencari yang Cocok untuk Gaya Bertualang Anda
      Yamaha WR 155R vs Honda CRF150L, Mencari yang Cocok untuk Gaya Bertualang Anda
      Zenuar Istanto, 24 Agu, 2021

    Bandingkan

    You can add 3 variants maximum*