Test Drive Mazda CX-30: Karakter Sporty Mendominasi Plus Kenyamanan Ekstra
Lintas selatan Jawa Barat terasa menyenangkan dengan CX-30

Mazda Indonesia memberikan kesempatan beberapa media untuk mencoba produk terbaru mereka menjelajahi kawasan Jawa Barat beberapa waktu lalu. Lewat acara bertajuk “Mazda 7G Media Expedition”, Mazda memberikan kesempatan untuk mendalami keunggulan produk 7G terbaru mereka, salah satunya model CX-30.
KEY TAKEAWAYS
Berapa harga Mazda CX-30?
Ditawarkan Rp583,3 juta on the road JakartaGenerasi 7G adalah produk-produk terbaru Mazda yang dibekali dengan teknologi, serta sentuhan rancang bangun terkini. Semua untuk mewujudkan produk yang lebih aman, nyaman, serta memberikan sensasi pengemudi yang menyatu dengan kendaraannya atau dikenal dengan filosofi Jinba-Ittai.
CX-30 sendiri sudah diperkenalkan pada ajang GIIAS 2024 lalu. Desain Kodo khas Mazda menjadi ciri khas yang menarik pada model terbaru itu. Beberapa keunggulan model ini antara lain kehadiran tilt & telescopic, fitur cruising & traffic support, audio Bose 12 speaker, layar 10,25 inci dengan fitur Mazda Connect.
Seluruh keunggulan tersebut dirasakan pada ajang ekspedisi kali ini. Rute perjalanan dimulai dari diler Mazda Simprug Jakarta menuju Ciletuh, Jawa Barat di hari pertama. Berikutnya menuju Bandung melewati Sukabumi di hari kedua, menjelajahi area selatan Bandung di hari ketiga, dan kembali ke Jakarta di hari keempat dengan melewati kawasan Jatilihur untuk beristirahat sejenak. Ragam kondisi jalan ditemui dengan rata-rata jarak tempuh sekitar 120 sampai 180 kilometer setiap harinya memberikan keleluasaan untuk menilai SUV kompak terbaru Mazda ini.
Kenyamanan
Sepanjang perjalanan yang diisi dua penumpang, kenyamanan pada CX-30 menjadi bahasan utama. Selain sudah digambarkan terkait suspensi, fitur berkendara, yang menarik ada di sisi hiburan. CX-30 mempercayakan sistem audio Bose dengan 8 speaker di kabinnya.
Soal kualitas suara ini, Mazda ingin menghadirkan Harmonic Acoustic yang membuat kabin sunyi dari kebisingan di luar. Suara rendah dan tinggi tetap terdengar apik yang menambah kenyamanan sepanjang jalan. Soal konektivitas, Mazda menyediakan sambungan Android Auto dan Apple CarPlay yang terhitung mudah melalui kabel maupun Bluetooth.
Hiburan disediakan lewat layar head unit berukuran 8,8 inci. Tidak terlalu besar untuk sebuah produk modern namun Mazda mengklaim lewat sistem operasi Mazda Connect dapat mempermudah pengemudi mendapatkan informasi sepanjang jalan.
Sayangnya, layar hiburan ini hanya bisa diakses melalui Command Control di area konsol tengah dekat dengan tuas transmisi. Lewat dial tersebut, akses menu hingga memilih lagu juga volume suara dilakukan dengan manual. Sempat beberapa kali pengemudi coba menyentuh layar, namun tidak bisa dilakukan untuk mendapatkan akses yang lebih cepat. Perlu beberapa waktu penyesuaian untuk sisi hiburan ini.
Kenyamanan pada CX-30 ditawarkan lewat kehadiran sunroof elektrik, pengaturan AC dengan tombol fisik dan digital, dual zone AC, semburan AC di baris kedua, EPB dengan auto hold dan auto dimming. Akses ke pintu belakang sudah motorik, dengan ruang penyimpanan tersebar di berbagi area kabin. Termasuk kehadiran port pengisian daya yang memudahkan untuk mengisi daya gawai kesayangan.
Soal AC ini penyesuaian lainnya adalah penempatannya yang terhitung rendah di area dasbor. Pengemudi dan penumpang depan sempat mengalami kesulitan menemukan posisi yang pas untuk mendapatkan udara dingin yang tidak terlalu ke atas atau ke bawah area badan.
Impresi Berkendara
Langsung terkait rasa berkendara CX-30 terbaru. Pada rute beragam yang ditawarkan sepanjang ekspedisi, SUV ini memberikan kesan yang berbeda pada beberapa skenario. Pada jalur perkotaan, seperti tol, tidak mengalami masalah berarti. SUV ini nyaman dikendarai dengan perpaduan fitur kenyamanan dan mesin yang ditawarkan.
Fitur i-Activesense yang terdiri dari Radar Cruise Control, Lane Departure Warning System dan Lane Keep Assist system bekerja baik di kondisi tol luar kota. Meski memerlukan waktu beradaoptasi pengoperasian fitur lewat tombol di lingkar kemudi, kehadiran fitur ini memudahkan sepanjang perjalanan dan dirasa memiliki sensor yang tidak mengagetkan saat bekerja.
Soal dimensi, CX-30 memang menawarkan ukuran yang pas untuk beragam situasi. Utamanya untuk memberikan rasa percaya diri bermanuver. SUV ini menawarkan panjang 4.395 mm, lebar 1.795 mm, tinggi 1.540 mm dengan wheelbase 2.655 mm dan ground clearence 180 mm. Tidak ada kesulitan menerabas beragam jalan di kawasan Ciletuh, juga Ciwidey, yang dikenal memiliki beragam kontur.
Soal impresi berkendara ini juga ada kaitannya dengan posisi berkendara. CX-30 menawarkan pengaturan jok elektrik serta kemudi tilt teleksopik yang memudahkan pengemudi mendapatkan posisi ternyaman. Berada di balik kemudi CX-30 memberikan kesan serupa dengan beberapa model Mazda lainnya. Pengemudi serasa dilingkupi dengan desain yang driver oriented, ditambah dengan kesan elegan penggunaan warna hitam pada interior. Dasbor yang terbilang rendah juga memberi kesan mobil yang sporty, driver oriented dan mudah dikemudikan.
Jok juga menawarkan desain yang ergonomis meski terasa keras saat pertama di duduki. Area kepala, lengan, lumbar dan bokong ditopang dengan baik sepanjang jalan. Area penampangnya yang besar juga nyaman digunakan bagi pengemudi berbadan besar.
Tidak ada kesulitan dirasakan saat rombongan menghadapi beragam tikungan di area Ciletuh dan Ciwidey. Pandangan ke arah depan terlihat luas meski area atap CX-30 melandai. Pilar A CX-30 termasuk rebah, namun tidak ada kesulitan berarti untuk tetap mengendalikan kendaraan berada di jalurnya, utamanya di tikungan tajam. Memang pengemudi perlu sedikit menggerakkan kepala untuk melihat kondisi jalan lebih baik, namun tetap bukan suatu masalah berarti.
Konsentrasi pengemudi ke arah depan juga dibantu dengan kehadiran head up display yang memberikan informasi seperti kecepatan. Jika tersambung navigasi, proyektor ini juga akan menampilkan arah jalan yang dituju sesuai rute. Catatan tersendiri dirasa pada diameter lingkar kemudi, yang rasanya cukup besar untuk kesan ringkas yang didapat di interior. Tapi ini juga tidak terlalu mengganggu perjalanan.
Soal suspensi, kinerja MacPherson Strut di depan dan Torsion Beam Axle di belakang memberikan kesan rigid pada SUV ini. Terhitung nyaman saat di area perkotaan, namun dirasa cukup keras atau stiff pada kondisi tertentu di area pegunungan dengan berbagai konturnya. Rasanya karakter ini bisa dipahami untuk memberikan kesan pengendalian yang presisi pada SUV ini.
Ini dirasa saat kondisi jalanan berkelok, turun dan tanjakan. CX-30 terbilang menuruti arah kemudi dengan cepat. Area Ciletuh yang baru saja terkena bencana banjir besar, memberikan pemandangan sisa longsor, jembatan ambruk yang cukup menantang. Beruntung, dengan perpaduan ground clearence yang cukup, kemudi yang presisi, dan suspensi yang nyaman membuat perjalanan ekspedisi ini terhitung mudah bagi CX-30.
Di sisi lain, Mazda memberikan fitur G-Vectoring Control Plus pada CX-30 yang membuatnya memberikan kesan menarik di tikungan. Teknologi ini digambarkan, saat kendaraan memasuki tikungan, komputer akan menurunkan torsi putaran mesin sekejap untuk memindahkan berat dan meningkatkan cengkeraman roda depan. Saat menikung, torsi mesin dinormalkan kembali untuk memindahkan berat ke belakang dan meningkatkan stabilitas. Saat lepas dari tikungan, daya pengereman diaplikasikan ke roda terluar untuk membantu mengembalikan kendaraan ke posisi lurus. Hadirnya sistem ini membantu pengemudi terhadap kebutuhan koreksi setir, memperhalus efek gravitasi yang menggoyangkan tubuh dan kelelahan akibat berkendara.
Performa
Mazda memercayakan mesin inline 4 silinder 2.000 cc untuk menghela CX-30. Mesin ini menghasilkan tenaga 155 PS pada putaran 6.000 rpm dan torsi sekitar 200 Nm pada putaran 4.000 rpm. Mesin ini dipasangkan dengan transmisi 6-percepatan otomatis.
Kesan mesin ini di area perkotaan dan jalan tol, memberikan tenaga yang cukup. Karakternya bisa dibilang halus, tidak terlalu agresif, bahkan saat mode berkendara Sport. Tenaganya dirasakan hadir dengan cepat untuk skenario tertentu.
Saat mode Normal, berkendara di area tanjakan turunan Ciletuh atau jalan antar kota, membutuhkan waktu untuk mendapatkan tenaga. Mazda telah memberikan paddle shift untuk pengaturan transmisi di balik kemudi serta mode manual di tuas transmisi. Pengemudi baiknya memainkan fitur ini dengan cekatan. Deru mesin saat kick down pedal gas kencang terdengar hingga akhirnya tenaga yang dicari muncul beberapa waktu.
Saat berpindah ke mode Sport, mesin menjadi lebih responsif. Tidak ada masalah berarti untuk merasakan tenaga mesin menarik CX-30 melewati tanjakan atau truk berukuran besar di jalan lintas kota. Terasa lebih meyakinkan.
Sisi pengereman pun dinilai baik. Mazda menggunakan cakram berventilasi berukuran 295 mm di depan dan solid disc 265 mm di roda belakang. Pada skenario turunan, rem ini bekerja dengan baik. Terlebih saat berada dalam rombongan yang beriringan, skenario rem yang berdekatan membuat kinerja pengereman diuji dengan baik.
Soal performa ini berkaitan erat dengan konsumsi bahan bakar. Rute yang beragam, mulai dari Jakarta – Ciletuh – Sukabumi – Bandung – Ciwidey – Jatiluhur, menghasilkan total perjalanan 600 kilometer, melewati beragam rute. Selain itu, kendaraan diisi barang bawaan dan dua orang penumpang dengan total berat sekitar 150 kilogram.
Gaya berkendara jelas normal, tidak ada usaha untuk mendapatkan hasil konsumsi terbaik. Semua dilakukan dengan normal. Mode berkendara terkadang Normal, juga sesekali mode Sport. Pendingin diset pada semburan kedua dengan suhu Lo atau terendah.
Hasilnya didapat, rata-rata konsumsi bahan bakar CX-30 di rute yang ditempuh adalah 9,2 kilometer per liter. Pada saat di jalan tol, sempat menyentuh angka sekitar 12 kilometer per liter.
Simpulan
Jelajah Jawa Barat dengan Mazda CX-30 jelas memberikan kesan tersendiri. SUV kompak dengan desain cantik ini ternyata bisa juga dipilih sebagai teman perjalanan di berbagai kondisi dan wilayah di Indonesia. Tawaran fitur dan teknologinya terbilang cukup untuk menjadikan perjalanan bersama keluarga atau teman terdekat semakin menarik.
Saat ini CX-30 ditawarkan dalam satu varian dengan harga Rp583,3 juta on the road Jakarta. Konsumen bisa memilih beberapa warna seperti snowflake white pearl mica, machine grey metallic, platinum quartz metallic, soul red crystal, jet black mica, dan polymetal grey metallic. (STA/TOM)
Baca juga:
First Drive Jetour X70 Plus: Andalkan Kelapangan Kabin dan Tenaga Perkasa
Test Drive Hyundai Santa Fe 1.6T-GDi HEV Calligraphy: Powerful dan Efisien!
Jual mobil anda dengan harga terbaik


-
Jelajahi Mazda CX-30
Model Mobil Mazda
Jangan lewatkan
Promo Mazda CX-30, DP & Cicilan
Tren & Pembaruan Terbaru
- Terbaru
- Populer
Mobil Unggulan Mazda
- Terbaru
- Populer
Video Mobil Mazda CX-30 Terbaru di Oto

Bandingkan & Rekomendasi
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
Tenaga
153
|
148
|
169
|
109
|
160
|
Torsi
200 Nm
|
400 Nm
|
233 Nm
|
144 Nm
|
250 Nm
|
Power Steering
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
AC
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Anti Lock Braking System
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
EBD (Electronic Brake Distribution)
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Kantong Udara Pengemudi
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Airbag Penumpang Depan
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Adjustable Seats
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Headrest Kursi Belakang
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
|
Tren SUV
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Mobil Mazda CX-30 dari Carvaganza
Artikel Mobil Mazda CX-30 dari Zigwheels
- Motovaganza
- Artikel Feature