Mobil Wuling Cortez Darion PHEV 2025
Wuling Cortez Darion PHEV 2025 adalah 7 Seater MPV yang tersedia dalam daftar harga Rp 439 - 489 Juta di Indonesia. It is available in 2 variants, 1 engine, and 1 transmissions option: Dedicated Hybrid Transmission in the Indonesia. Dimensi Cortez Darion PHEV adalah 4910 mm L x 1850 mm W x 1770 mm H. Pesaing terdekat Wuling Cortez Darion PHEV adalah Kijang Innova, Carens, Xpander Cross dan Kijang Innova Zenix.
Baca Selengkapnya|
|
Bensin |
|
|
Dedicated Hybrid Transmission |
|
|
1498 cc |
|
|
20.5 kWh |
|
|
105 hp |
|
|
7 Kursi |
Cortez Darion PHEV : Dari Para Ahli
Dapatkan wawasan yang lebih baik dan bantuan untuk membeli atau tidakTeknologi PHEV pertama untuk sebuah MPV
Efisiensi bahan bakar
Fitur dan kenyamanan
Harga meski hanya sementara
Operasional kendaraan lewat head unit
Fitur ADAS yang kasar
Kesan premium yang kurang di baris kedua
Informasi Terkini Wuling Cortez Darion PHEV
Harga Wuling Cortez Darion PHEV
The Cortez Darion PHEV is priced between Rp 439 Juta and Rp 489 Juta.
Varian Wuling Cortez Darion PHEV
Ada 2 varian yang tersedia dari Cortez Darion PHEV: CE dan EX.
Mesin Wuling Cortez Darion PHEV
Cortez Darion PHEV ditenagai oleh 1498cc 4-silinder Bensin Mesin menghasilkan tenaga 105 hp dengan torsi 130 Nm.
Dilengkapi dengan pilihan transmisi Dedicated Hybrid Transmission.
Fitur Wuling Cortez Darion PHEV
The feature list of Cortez Darion PHEV includes Central Locking, Power Door Locks, Anti Theft Device, Alarm Mobil dan Engine Immobilizer in terms of security.
Fitur pendukung Kenyamanan & Kemudahan termasuk AC, Automatic Climate Control, Air Quality Control, Ventilasi AC Belakang, Pemanas, Ventilated Rear Seats, Power Outlet, Engine Start Stop Button, Arm Rest Konsol Tengah, Bottle Holder, Cup Holder - depan, Cup Holder - belakang, Keyless Entry, Cruise control, Power Window Depan, Power Window- Belakang, Lampu baca, Vanity Mirror, Lampu Bagasi, Automatic Head Lamps dan Wireless Charger.
Fitur Hiburan & komunikasi termasuk Apple Carplay/Android Auto, Soket USB, Sambungan Bluetooth, Radio AM/FM, Speaker depan, Speaker belakang, Sistem Navigasi, Lingkar kemudi Dengan Tombol Multi Fungsi, Perintah Suara dan Layar Sentuh.
Eksterior Wuling Cortez Darion PHEV
Fitur eksterior termasuk Spion Lipat Elektrik, Kaca spion elektrik, Lampu sein kaca Spion Luar, Pembuka Bagasi, Antena Terpadu, Wiper Otomatis, Wiper Kaca Belakang, Defogger Kaca Belakang, Adjustable Headlights, Sunroof dan Tanki Bahan Bakar Diletakkan di Tengah.
Fitur Keselamatan Wuling Cortez Darion PHEV
Fitur keamanan Model mencakup Anti Lock Braking System, Brake Assist, EBD (Electronic Brake Distribution), Vehicle Stability Control System, Pengingat Pintu Terbuka, Kontrol Traksi, Crash Sensor, Kantong Udara Pengemudi, Airbag Penumpang Depan, Curtain Airbags, Airbag Samping Depan, Pengingat Pemakaian Sabuk Pengaman, Sabuk Pengaman Belakang, Sabuk Pengaman Depan dengan Penyesuai ketingg, Child Safety Locks, ISOFIX Child Seat Mounts, Spion Tengah Lipat, Rear Parking Sensors, Kamera Belakang, 360 Camera, Hill-Start Assist Control, Pelindung Benturan Depan, Pelindung Benturan Samping, Engine Check Warning, Pengukur Tekanan Ban, Electric Parking Brake dan Speed Sensing Door Locks.
Pesaing Wuling Cortez Darion PHEV
Pesaing Cortez Darion PHEV adalah: Toyota Kijang Innova, Kia Carens, Mitsubishi Xpander Cross, Toyota Kijang Innova Zenix dan Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid EV.
Harga Wuling Cortez Darion PHEV 2025
Harga Wuling Cortez Darion PHEV di Indonesia dimulai dari Rp 439 Juta untuk varian dasar CE dan naik hingga Rp 489 Juta untuk varian tertinggi. Total ada 2 varian Cortez Darion PHEV yang tersedia. Harga OTR Wuling Cortez Darion PHEV untuk versi otomatis dimulai dari Rp 439 Juta. Simak daftar harga Cortez Darion PHEV 2025 di bawah untuk melihat harga OTR dan promo yang tersedia.
Baca Selengkapnya- PHEV
| Varian | Harga | Bandingkan | |
|
Wuling Cortez Darion PHEV CE
Dedicated Hybrid Transmission, 7 Kursi, 1498 cc, 105 hp
|
Rp 439 Juta (OTR) | Lihat Promo |
|
|
Wuling Cortez Darion PHEV EX
Dedicated Hybrid Transmission, 7 Kursi, 1498 cc, 105 hp
|
Rp 489 Juta (OTR) | Lihat Promo |
|
Bandingkan Wuling Cortez Darion PHEV Dengan Mobil Sejenis
|
|
|
|
|
|
Jenis Bahan Bakar
Bensin
|
Diesel
|
Bensin
|
Bensin
|
Bensin
|
|
Mesin
1498
|
2393
|
1497
|
1499
|
1987
|
|
Tenaga
105
|
147
|
113
|
104
|
172
|
|
Torsi
130 Nm
|
342 Nm
|
144 Nm
|
141 Nm
|
205 Nm
|
|
Tempat Duduk
7
|
7
|
7
|
7
|
7
|
|
Jenis Transmisi
Dedicated Hybrid Transmission
|
Manual
|
iVT
|
Manual
|
CVT
|
|
|
Harga Wuling Cortez Darion PHEV di Kota Populer
Galeri Cortez Darion PHEV
- Eksterior
Gambar Eksterior Wuling Cortez Darion PHEV 2025
Gambar EksteriorWuling Cortez Darion PHEV memiliki 1 gambar eksterior, diantaranya Tampak Depan Bawah.
Video Wuling Cortez Darion PHEV
Lihat video terbaru Wuling Cortez Darion PHEV untuk mengetahui interior, eksterior, performa, dan lainnya.
Bandingkan Varian Wuling Cortez Darion PHEV
- PHEV
Review Wuling Cortez Darion PHEV 2025
Setyo Adi Nugroho berkata
Wuling Motors memperkuat kehadirannya di segmen kendaraan elektrifikasi dengan meluncurkan Cortez Darion Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) beberapa waktu lalu. Model Multi Purpose Vehicle (MPV) 7-seater ini hadir melengkapi jajaran produk Wuling di luar segmen mobil listrik murni (EV). Cortez Darion PHEV menawarkan kombinasi efisiensi dan kepraktisan yang ditujukan untuk kebutuhan perjalanan keluarga yang beragam.
Dari sisi teknis, Cortez Darion PHEV mengandalkan mesin bensin 1.500 cc berteknologi Dedicated Hybrid yang disandingkan dengan motor listrik. Tenaga total dari sistem hybrid ini mencapai 145 kW (sekitar 195 hp). Mobil ini dibekali baterai Lithium Iron Phosphate berkapasitas 20,5 kWh, yang memungkinkan mobil melaju dalam mode listrik murni (All-Electric Range) hingga 125 km (berdasarkan standar CLTC).
Salah satu keunggulan utama dari model ini adalah fleksibilitas jarak tempuhnya. Berkat kombinasi mesin bensin dan baterai, Cortez Darion PHEV diklaim memiliki jarak tempuh total lebih dari 1.000 km. Klaim ini belum lama ini diuji melalui perjalanan media dari Jakarta menuju Bali. Hasil pengujian menunjukkan beberapa unit mampu menuntaskan rute sejauh lebih dari 1.200 km dalam sekali pengisian penuh bahan bakar dan baterai. Pencapaian ini menegaskan kapabilitas Cortez Darion PHEV dalam menempuh perjalanan antarkota dan provinsi tanpa perlu sering berhenti mengisi ulang.
Di samping performa jarak jauh yang andal, Cortez Darion PHEV juga membawa fitur-fitur yang meningkatkan kenyamanan. MPV ini memiliki dimensi yang cukup lapang (panjang 4.910 mm) dengan konfigurasi 7-penumpang, pintu geser (sliding door), dan telah dilengkapi fitur modern seperti captain seat, electric sunroof, layar kontrol 12,8 inci, serta sistem perintah suara Wuling Indonesian Command (WIND). Untuk pengisian daya, mobil ini mendukung pengisian cepat DC (30-80% dalam 30 menit).
Dengan segala fitur dan kemampuan jarak tempuhnya, Cortez Darion PHEV menjadi opsi menarik bagi konsumen yang mencari MPV keluarga yang efisien, canggih, dan mampu diandalkan untuk perjalanan jauh, mengisi celah di antara mobil konvensional dan mobil listrik murni.
Konsumen yang menginginkan kehadiran kendaraan dengan teknologi konsumsi bahan bakar efisien, Darion PHEV ditawarkan dalam dua varian yakni CE dan EX. Keduanya ditawarkan dengan harga Rp439 juta untuk varian CE dan termahal EX di angka Rp489 juta. Sayangnya ini adalah harga untuk 1.500 konsumen pertama.
Interior & Fitur Wuling Cortez Darion PHEV
Interior Wuling Cortez Darion PHEV menjadi salah satu daya tarik utama, terbukti andal selama perjalanan jarak jauh seperti rute Jakarta–Bali. Sebagai MPV, Darion menempatkan kenyamanan penumpang sebagai prioritas, terutama melalui konfigurasi tempat duduk 2+2+3 yang menonjolkan Captain Seat di baris kedua.
Ruang antarbaris yang mencapai 230 mm memastikan kelapangan yang memadai. Penumpang dewasa (dengan tinggi sekitar 170 cm) dapat duduk dengan nyaman tanpa kesulitan mendapatkan ruang kaki maupun kepala di baris kedua. Kursi baris kedua ini menawarkan kemewahan dengan pengaturan elektrik dan kemampuan direbahkan hingga 180 derajat. Kenyamanan diperkuat dengan ventilated seat (pendingin kursi) yang dioperasikan melalui head unit utama. Desain interior menggunakan kombinasi warna Walnut Brown dan Carbon Black dengan balutan kulit sintetis, menambah kesan premium.
Baris ketiga dirancang untuk menampung tiga penumpang. Area ini masih layak untuk diduduki orang dewasa, meskipun tetap memerlukan kompromi ruang. Kabin yang tinggi (lebih dari 1.200 mm) memberikan kesan lapang. Kenyamanan duduk di baris ketiga didukung oleh sandaran yang dapat direbahkan hingga 127 derajat serta dimensi jok yang cukup panjang (490 mm) dan lebar (1.230 mm). Jika diperlukan, jok baris ketiga dapat dilipat untuk memperluas ruang bagasi hingga 1.202 liter. Kenyamanan didukung oleh lubang pendingin udara di atas kepala penumpang baris kedua dan ketiga.
Beberapa hal yang dapat dikembangkan di baris belakang adalah ketiadaan meja lipat dan tirai tambahan untuk privasi. Selain itu, hanya tersedia dua port pengisian daya USB di belakang konsol tengah, yang mungkin kurang ideal untuk kebutuhan gawai banyak penumpang.
Beranjak ke baris pertama, jok pengemudi ergonomis dengan pengaturan elektrik, sementara jok penumpang depan masih diatur secara manual. Setir tilt dan teleskopik adalah fitur penting yang memungkinkan pengemudi menemukan posisi duduk yang paling nyaman.
Desain dasbor berfokus pada teknologi dengan dua layar utama: layar sentuh HD 12,8 inci sebagai pusat kontrol dan layar instrumen TFT 8,8 inci. Layar instrumen menampilkan informasi penting seperti TPMS, energy flow, ADAS, dan konsumsi bahan bakar rata-rata dengan visual yang jernih.
Layar utama berukuran 12,8 inci berfungsi sebagai pusat komando yang mengontrol beragam fungsi kendaraan, mulai dari pengaturan pencahayaan, sistem bantuan mengemudi, hingga energi. Meskipun menu yang ditawarkan komprehensif, mengakses fungsi tertentu dapat memakan waktu. Wuling menyediakan quick access dengan menggeser layar dari atas ke bawah untuk fungsi-fungsi dasar yang sering dibutuhkan.
Sistem hiburan didukung oleh enam speaker dan menggunakan sistem operasi buatan Wuling sendiri, Ling OS. Fitur unggulan dari sistem ini adalah Wuling Indonesian Command (WIND), kini memungkinkan pengguna memilih bahasa (Inggris atau Indonesia) serta suara pria atau wanita. Konektivitas MyWuling+ juga tersedia untuk memantau status dan mengoperasikan beberapa fungsi kendaraan dari jarak jauh.
Wuling menggunakan Ling OS sebagai sistem operasi independen. Keuntungannya adalah kemudahan bagi Wuling untuk terus mengembangkannya namun kekurangannya adalah ketiadaan integrasi standar Android Auto atau Apple CarPlay. Wuling mengatasi hal ini dengan menyediakan tumble USB e-link, sebuah device yang dihubungkan ke port USB di konsol tengah, memungkinkan koneksi perangkat Android dan Apple melalui Bluetooth. Sayangnya, untuk sambungan kembali saat kendaraan ingin digunakan, masih terhitung lambat.
Banyak fungsi kendaraan, seperti mode, ventilated seat, dan kamera 360 derajat, sebagian besar dioperasikan melalui layar utama. Ini membuat pengemudi harus beradaptasi jika ingin mengoperasikan beberapa fitur seorang diri. Untuk pengaturan semburan dan suhu AC, Wuling menyediakan tombol di atas area wireless charging di konsol tengah.
Pada sisi pengemudi, setir dibalut kulit dengan tombol di sisi kiri (untuk pengaturan kluster meter, ADAS, dan kamera 360) dan kanan (untuk kontrol hiburan dan perintah suara). Darion tidak memiliki tombol start-stop mesin; sebagai gantinya, terdapat tombol electric cut off di bawah sisi kanan bawah pengemudi, sebuah detail yang mungkin membingungkan bagi pengemudi baru.
Eksterior Cortez Darion PHEV
Wuling Darion mengadopsi desain MPV yang menonjolkan bentuk aerodinamis dan ramping, alih-alih bentuk kotak yang kaku. Pendekatan desain yang dilakukan Wuling ini memberikan tampilan modern pada kendaraan tersebut, meski pada beberapa garisnya tetap mengingatkan pada bentuk Cortez.
Secara visual, varian Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) dan Electric Vehicle (EV) memiliki perbedaan minor. Varian PHEV dapat diidentifikasi dari penambahan grille berwarna hitam di bagian depan yang memberikan kesan premium, serta emblem khusus di area belakang. Sementara itu, varian EV memiliki tampilan depan tanpa kisi-kisi udara, dimana model PHEV hadir dengan lubang udara yang terhitung berukuran besar.
Sistem pencahayaan Darion menggunakan DRL LED bertumpuk yang memanjang di bagian depan. Di belakang, stoplamp LED terpasang pada bodi dan pintu belakang, diperkuat dengan lampu rem di spoiler belakang (High Mounted Stop Lamp) dan rear fog lamp untuk visibilitas optimal di berbagai kondisi. Sisi pencahayaan ini terhitung canggih, setidaknya pada varian EX teratas. Sudah hadir fitur intelligent highbeam dan juga pengaturan ketinggian cahaya.
Dari sisi samping, Darion menggunakan pelek two-tone berukuran 17 inci yang memperkuat kesan modern. Akses penumpang dipermudah dengan pintu geser elektrik yang dapat dibuka melalui berbagai cara: tuas pintu, head unit, remote, tombol di interior, bahkan melalui perintah suara. Meskipun praktis, kecepatan buka tutup pintu ini dinilai masih lambat.
Dimensi Darion PHEV sama persis dengan varian EV, yakni memiliki panjang 4.910 mm, lebar 1.870 mm, dan tinggi 1.770 mm. Jarak sumbu roda (wheelbase) yang mencapai 2.910 mm menjamin kabin yang luas untuk menampung tujuh penumpang.
Fitur eksterior pendukung lainnya mencakup pintu bagasi elektrik (power tailgate) yang level bukaannya dapat diatur dan dioperasikan dengan empat cara, melalui tuas di pintu, tombol di remote FOB, head unit, dan tombol di area atas. Terdapat juga electric sunroof dengan tiga mode bukaan. Wuling menyediakan empat pilihan warna untuk Darion: Haze Grey, Frosty White, Starry Black, dan Orchid Purple.
Biaya BBM Selama Kepemilikan Wuling Cortez Darion PHEV
Oto Media Group menggunakan varian EX teratas dengan tawaran jarak tempuh kombinasi bensin dan baterai sejauh 1117 km pada layar MID saat pertama kali digunakan. Kondisi tangki penuh dengan tawaran jarak tempuh 1000 km dan baterai 117 km. Meyakinkan untuk menempuh perjalanan jauh.
Hari pertama, dari titik keberangkatan di Jakarta Selatan hingga kota Solo menempuh jarak sekitar 540 km. Lalu lintas tol luar kota dengan perkotaan padat jadi skenario yang dihadapi peserta. Hasilnya, pada titik akhir tawaran jarak tempuh tersisa 628 kilometer dengan bensin tersisa 615 km. Untuk baterai, karena pengisiannya dilakukan sepanjang jalan dengan memanfaatkan turunan jalan, sehingga tidak terlalu berpengaruh pada laporan efisiensi ini. Namun pada MID, kerja masing-masing sistem tercatat. Sistem HEV bekerja sejauh 338 km dan EV sejauh 342 km, seimbang.
Hari kedua, rombongan berangkat dari Solo menuju Ketapang, Banyuwangi. Total perjalanan sekitar 526 km, hingga didapat jarak tempuh sejauh 1.063 km dari Jakarta. Di sini sisa jarak tempuh kombinasi adalah 77 km, dengan informasi bensin bisa membawa kendaraan sejauh 63 km. Total penggunaan sistem hibrida sejauh 631 km dan EV sejauh 571 km.
Situasi rute yang dilewati hari kedua adalah tol lintas kota Surabaya – Banyuwangi, dengan lanjut jalan antar provinsi di kawasan Paiton hingga ke Ketapang. Situasi di jalan umum ini yang cukup menantang. Selain ada tanjakan dan turunan di beberapa titik, peserta juga harus menginjak pedal lebih dalam untuk melewati rombongan truk berukuran besar. Ini tentu mengkhawatirkan jarak tempuh yang tertera.
Hari ketiga jadi penentuan. Rute terakhir menuju kota Denpasar setelah menyeberangi pelabuhan feri ke Gilimanuk. Total perjalanan sejauh 133 km. Meski yang terdekat, tapi jadi yang paling menantang. Gambaran jalan luar kota, penuh dengan kendaraan besar dan diburu waktu penerbangan pulang ke Jakarta, membuat peserta tidak sabar untuk tiba di titik akhir.
Kondisi kendaraan di hari ketiga juga membuat rasa was-was. Sebagian besar peserta melaporkan sudah tidak dapat melihat tampilan jarak tempuh besin pada layar MID, bahkan sejak turun dari kapal penyeberangan. Ini artinya kendaraan bekerja dengan sisa bensin cadangan dan memanfaatkan sistem pengisian daya baterai untuk menggerakkan motor listrik. Menebarkan rasa penasaran, siapakah yang kendaraannya akan lebih dulu berhenti tidak dapat melanjutkan perjalanan.
Perjalanan berlanjut hingga wilayah kota Denpasar melewati Tabanan. Kondisi lalu lintas Bali yang padat, kemacetan di berbagai titik, membuat peserta was-was kendaraannya akan berhenti. Namun ajaibnya, petunjuk daya baterai justru bertambah di saat-saat genting, membuat kendaraan terus bergerak dan tiba di titik akhir tanpa kekurangan satu apapun.
Pada MID, unit yang digunakan menunjukkan angka sisa jarak 28 km yang didapat dari baterai. Sistem menunjukkan total jarak yang dilewati selama tiga hari adalah 1.201,9 km dengan sistem HEV bekerja sejauh 706 km dan EV sejauh 636 km.
Keberhasilan ini justru menimbulkan rasa penasaran. Sampai kapankah Darion PHEV ini akan melanjutkan perjalanan, di titik apa, dengan kondisi apa? Sayangnya pertanyaan itu harus disimpan rapat di lain kesempatan.
Sepanjang perjalanan, mode berkendara yang banyak digunakan adalah Eco. Guna mendapatkan jarak berkendara terjauh, pilihan Mode Energy dijatuhkan pada Hybrid dengan sesekali EV Max saat menemui tanjakan. Pilihan mode Energy Recovery mayoritas Strong untuk mendapatkan tambahan daya pada baterai. Di akhir perjalanan keputusan ini disesali sebab pilihan mode perlambatan Smart justru membuat daya baterai lebih banyak terisi.
Soal biaya operasional kendaraan dalam perjalanan ini bisa dilihat dari tawaran tangki bensin sebesar 52 liter dan baterai berkapasitas 20,5 kWh. Merujuk pada harga bensin oktan 92 yang direkomendasikan Rp12.200, maka biaya bensin sebesar Rp634.400. Untuk biaya pengisian daya SPKLU sebesar Rp2.466 kWh maka didapat biaya Rp50.553. Sehingga total modal bepergian dengan Darion PHEV dari Jakarta ke Bali adalah Rp684.953.
Pengendalian & Pengendaraan Cortez Darion PHEV
Saat berada di balik kemudi Wuling Darion PHEV, pengemudi akan merasakan sensasi yang familier, mirip dengan MPV konvensional Wuling lainnya. Kaca depan yang lebar dipadukan dengan desain dasbor minimalis memberikan sudut pandang yang lapang, memudahkan pengemudi dalam berbagai situasi lalu lintas. Meskipun memiliki dimensi besar, Darion terasa “commanding” dan memberikan kepercayaan diri untuk bermanuver.
Untuk perjalanan jarak jauh, pengaturan jok elektrik dan setir tilt-teleskopik sangat membantu pengemudi menemukan posisi duduk yang ideal dengan cepat. Namun, pengemudi baru perlu meluangkan waktu untuk beradaptasi dengan instrumen dan cara pengoperasian yang unik.
Contohnya adalah prosedur menghidupkan dan mematikan mobil. Darion hidup hanya dengan menginjak pedal rem tanpa perlu menekan tombol start-stop—sebuah fitur canggih yang memerlukan penyesuaian. Untuk mematikan kendaraan, pengemudi cukup mengunci pintu, yang secara otomatis mematikan mesin dan sistem kelistrikan. Meskipun disediakan tombol electric cut off di sisi kanan pengemudi, pengguna tetap harus belajar cara kerjanya.
Pengaturan fungsi kendaraan sebagian besar terpusat pada head unit 12,8 inci. Walaupun Wuling telah menyediakan quick access yang menyerupai antarmuka smartphone untuk akses cepat ke fitur-fitur dasar, proses adaptasi tetap diperlukan. Selain itu, tuas-tuas di balik kemudi juga membutuhkan pembiasaan: tuas kiri adalah tuas transmisi DHT yang juga berfungsi ganda untuk mengaktifkan cruise control, sementara tuas kanan memuat pengaturan lampu sein, wiper, hingga lampu utama. Sering terjadi kesalahan aktivasi fitur karena letaknya yang berdekatan.
Terlepas dari proses adaptasi fitur, kesan awal mengemudi Darion PHEV adalah nyaman. Jok kulit sintetis didesain secara ergonomis. Kinerja suspensi McPherson di depan dan multi-link independent di belakang, terasa pas, mampu meredam guncangan dengan baik di jalan perkotaan maupun tol, sesuai dengan mayoritas kondisi perjalanan. Ban berukuran 215/55 R17 juga dinilai tepat menopang bobot kendaraan 7-penumpang ini. Sebagai informasi, perjalanan kali ini diisi oleh empat orang dewasa dengan bobot rata-rata 80 kilogram ditambah dengan barang bawaan.
Saat melintasi tikungan di daerah Banyuwangi dan Gilimanuk, sistem suspensi terbukti efektif meminimalisir gejala body roll, kekhawatiran umum bagi pemilik MPV. Ini jelas jadi poin unggul dari Darion dibandingkan model MPV sejenis lainnya.
Sistem kemudi Darion PHEV menawarkan tiga mode EPS (Electric Power Steering): Comfort, Standard, dan Sport. Mode Comfort membuat setir lebih ringan, sementara Sport memberikan bobot yang lebih stabil pada kecepatan tinggi. Selama pengujian, mode Standard dinilai memberikan feedback presisi yang memadai untuk bermanuver.
Dari sisi keselamatan, Darion PHEV telah dilengkapi teknologi ADAS (Advanced Driver Assistance Systems) Level 2. Fitur-fitur seperti Adaptive Cruise Control, Intelligent Driving Assist with Lane Keeping Function, Lane Departure Warning, Lane Change Assist, dan Blind Spot Detection adalah yang paling sering dimanfaatkan dalam perjalanan. Semua fitur ADAS ini dapat diaktifkan atau dinonaktifkan melalui menu di head unit utama.
Mesin & Konsumsi BBM Wuling Cortez Darion PHEV
Wuling memperkenalkan beberapa teknologi terkini pada Darion. Terdapat penggunaan platform terbaru Wonder Flexible Modular System (WFMS) yang digunakan pada produk dengan teknologi hibrida serta EV. Hadir juga teknologi penggerak LING Power. Penjelasannya, teknologi ini memadukan beberapa komponen utama dengan teknologi terdepan lewat mesin khusus hibrida dengan klaim efisiensi tinggi bersamaan dengan penggunaan transmisi DHT. Hadir juga Magic Battery Pro, teknologi baterai yang sudah teruji sejak 2024.
Di atas kertas, Darion PHEV mengusung mesin konvensional 1.498 cc atkinson cycle yang menghasilkan tenaga 105 hp pada 5.800 rpm dan torsi 130 Nm pada 4.600-5.000 rpm. Mesin ini menjadi penggerak roda dan pengisi daya baterai, pada beberapa skenario dapat bekerja bersamaan dengan motor listrik.
Transmisi DHT menggerakkan motor listrik yang menawarkan tenaga 195 hp dan torsi 230 Nm. Baterai lithium iron phosphate berukuran 20,5 kWh diklaim dapat menggerakkan kendaraan sejauh 125 km berdasarkan klaim CLTC.
Lepas soal teknis, Wuling menghadirkan juga pilihan mode yang dapat dipilih sesuai situasi berkendara atau preferensi pengemudi. Pada menu driving di head unit, pengemudi mendapatkan pengaturan seperti Mode Berkendara (custom, eco, standard, sport), Energy Recovery (smart, comfort, Standard, Strong), Energy Mode (EV Max, EV First, Hybrid, Fuel Priority), Brake Pedal (Comfort, Standard, Sport) dan EPS Mode (Comfort, Standard, Sport).
Fokus pada tiga mode utama, yakni mode bekendara, energy recovery dan energy mode. Masing-masing pilihan pada mode ini menawarkan cara bekerja mesin dan baterai sesuai dengan preferensi pengemudi. Misal pada mode berkendara, akan menyesuaikan output tenaga sesuai dengan mode yang dipilih.
Paling menarik adalah energy recovery dan energy mode. Energy Recovery menentukan seberapa besar perlambatan yang dirasakan saat pengemudi melepas pedal gas. Ini berkaitan dengan kemampuan regeneratif dari perlambatan tersebut, seperti pada model EV lainnya, agar kemudian sistem mengisi daya baterai sepanjang perjalanan.
Energy Mode berkaitan dengan cara mobil bergerak. Mode EV Max memaksa kendaraan bergerak menggunakan motor listrik saja hingga baterai habis. Mode Fuel Priority kebalikan, menggunakan mesin sebagai satu-satunya daya untuk mobil bergerak. Pada mode EV First, mobil akan bergerak dengan menggunakan motor listrik saat baterai ada di atas 30 persen. Sedangkan hybrid menyerahkan kerja mesin dan motor listrik kepada otak kendaraan sesuai dengan gaya berkendara dan kondisi jalan, dengan mencapai keseimbangan antara kerja motor listrik dan mesin konvensional.
Kesan yang didapat, sistem hibrida dengan penggerak motor listrik ini bekerja cepat memberikan torsi instan. Serupa kendaraan listrik murni. Transmisi DHT dapat bekerja baik dalam berbagai situasi jalan, baik turunan maupun tanjakan. Tidak ada kesulitan untuk pengemudi mendapatkan tenaga guna melewati kendaraan lain atau menghela kendaraan menaiki tanjakan.
Pergantian antara sistem penggerak mesin bakar dan baterai juga tidak terlalu terasa. Suara hanya terdengar saat mesin menggerung kencang saat baterai digunakan hingga tuntas di mode EV Max. Ini karena mesin bekerja bersamaan untuk menggerakkan roda dan mengisi daya baterai. Ada baiknya memang mode ini tidak digunakan saat ingin berkendara efisien.
Lantas apa yang harus diperhatikan pengguna Darion PHEV terhadap berbagai mode berkendara ini? Wuling meyakinkan bahwa menggunakan mode hybrid sebagai yang utama sudah cukup untuk digunakan baik harian maupun ke luar kota. Sistem hybrid Wuling terhitung pintar mengatur efisiensi terbaik dengan beragam kondisi.
Pendapat kami Cortez Darion PHEV
Kehadiran Darion PHEV jelas tawaran yang sulit dilewatkan. Utamanya untuk konsumen yang gemar berkendara jauh, jalan bersama keluarga, menginginkan kendaraan efisien dan juga nyaman. Teknologi PHEV yang memadukan keunggulan hibrida dan kendaraan listrik pastinya jadi nilai terbesar Darion.
Meski pada pengujian ini, teknologi plug-in tidak ditunjukkan, namun pengisian daya ini juga jadi keunggulan Darion PHEV. Pengisian daya ini bahkan disiapkan untuk konsumen yang hanya ingin memanfaatkan daya gerak motor listrik murni dalam penggunaannya. Bisa dilakukan di perkotaan dengan jarak tempuh kurang dari 10 km, berbekal kemampuan gerak 125 km, ini membuat Darion jarang mampir ke SPBU.
Terakhir soal harga, ini penilaian yang patut disayangkan. Pasalnya, untuk harga varian teratas EX sebesar Rp489 juta, ini hanya diberikan sementara bagi 1.500 pembeli pertama. Jika ingin varian termurah yakni CE dengan harga Rp439 juta, perbedaannya hanya pada absennya ADAS dan sunroof, dapat dipertimbangkan.
Kehadiran Darion sebagai MPV pertama berteknologi PHEV di Indonesia layak, sangat layak malah, untuk jadi pilihan kendaraan keluarga. Utamanya terkait harga di bawah Rp500 juta dengan keunggulan berbagai teknologi dan fitur. Tidak ada alasan bagi masyarakat untuk menunggu pabrikan Jepang mengeluarkan produk hibridanya yang dijanjikan bertahun-tahun lalu, sebab Wuling sudah lebih dulu mewujudkan hal tersebut. Plus, dengan teknologi lebih canggih yakni PHEV.
Pilihan Mobil Bekas
Jual mobil anda dengan harga terbaik
Pembeli asli yang terverifikasi
Pertanyaan & Jawaban Wuling Cortez Darion PHEV (FAQs)
Dapatkan jawaban untuk pertanyaan yang sering ditanyakan (FAQs) tentang Wuling Cortez Darion PHEV, termasuk fitur, spesifikasi, performa, perawatan, dan lainnya.
Berapa panjang Wuling Cortez Darion PHEV?
Dimensi panjang Wuling Cortez Darion PHEV adalah 4910 mm , lebarnya 1850 mm
Sangat Membantu (278)Berapa Cicilan Bulanan Wuling Cortez Darion PHEV Terendah?
Cicilan bulanan terendah untuk Wuling Cortez Darion PHEV dimulai dari Rp 10,32 Juta selama 36 bulan dengan DP Rp 109,75 Juta.
Sangat Membantu (103)Berapa kapasitas tangki BBM Wuling Cortez Darion PHEV
Kapasitas tangki Wuling Cortez Darion PHEV adalah 52 L .
Sangat Membantu (283)Berapa ukuran ban Wuling Cortez Darion PHEV?
Ukuran ban Wuling Cortez Darion PHEV adalah 215/55 R17 .
Sangat Membantu (280)Berapa ukuran pelek alloy Wuling Cortez Darion PHEV?
Ukuran pelek alloy Wuling Cortez Darion PHEV 17 Inch .
Sangat Membantu (156)Pertanyaan Terbaru
Q. Mobil apa yang paling banyak dibandingkan dengan Wuling Cortez Darion PHEV?
Q. Berapa ground clearance Wuling Cortez Darion PHEV?
Q. Berapa besaran tenaga Wuling Cortez Darion PHEV?
Q. Berapa konsumsi BBM Wuling Cortez Darion PHEV?
Q. Apa kelebihan dan kekurangan Wuling Cortez Darion PHEV?
Mobil Unggulan Wuling
Dealer Wuling Terdekat
Berita Otomotif Dan Review
- Berita Cortez Darion PHEV
- Artikel Feature Cortez Darion PHEV
- Road Test Cortez Darion PHEV