Solusi Kebisingan untuk LCGC Toyota Agya

JAKARTA: Mobil hatchback dengan harga terjangkau atau yang lebih dikenal dengan istilah LCGC (Low Cost Green Car) cukup laku keras di Indonesia. Salah satunya adalah Toyota Agya, mobil keluaran PT Toyota Astra Motor (TAM). Di tengah kompetisi pasar otomotif tanah air yang semakin ketat, mobil kompak tersebut tetap berhasil menorehkan prestasi yang luar biasa dengan pertumbuhan tertinggi di antara segmen lainnya. Sepanjang tahun 2014, Toyota Agya membukukan total penjualan 50.945 unit. Jumlah tersebut menjadikan mobil ini sebagai tulang punggung penjualan dengan kontribusi sekitar 70,15 persen dari total penjualan Toyota di segmen hatchback.

Kendati demikian, ungkapan “ada uang, ada barang” tetap saja menjadi persoalan utama bagi para penggemar mobil LCGC. Dengan harganya yang lebih murah ketimbang mobil lainnya, produsen otomotif cenderung mengadopsi interior minimalis. Salah satu konsekuensi dari desain kabin tersebut adalah kabin menjadi lebih bising atau noise, terutama  saat berkendara dalam kecepatan tinggi. Hal ini juga menjadi salah satu masalah yang kerap dikeluhkan konsumen soal Toyota Agya.

Namun, bagi anda yang merupakan para pencinta Toyota Agya, sekarang tidak perlu lagi khawatir. Ada solusi yang didapatkan dari hasil diskusi komunitas pencinta mobil LCGC ini, Toyota Agya Club (TAC), yaitu memasang peredam di bodi. Trik ini bisa dilakukan untuk meminimalisir kebisingan pada kabin Agya. “Terlalu bising di ruang penumpang bisa menganggu kenyamanan sebab percakapan atau menikmati hiburan tidak bisa maksimal. Menggunakan peredam sudah dikerjakan sebagian anggota TAC,” jelas Lukman Hakim, Wakil Ketua TAC Indonesia.

Dengan memasang peredam, tingkat kebisingan pada kabin dapat menurun hingga 40 persen. Berdasarkan materialnya, ada dua peredam yang cocok untuk Agya, yaitu dari aspal atau sejenis foam (rubber jelly). Masing-masing peredam ini memiliki struktur yang berbeda. Aspal bertektur lebih kaku sehingga memerlukan pemanas dan lem untuk memasangnya. Sedangkan jenis foam lebih fleksibel dan tidak perlu perekat untuk mengaplikasikannya.

Selain itu, pihak TAC juga mengklaim bahwa cara kerja pemasangan peredam sebenarnya identik dengan trik modifikasi sistem hiburan untuk meningkatkan kualitas audio. Oleh karena itu, pemilik mobil tidak perlu memasang peredam di semua bagian kabin. Peredam cukup diaplikasikan pada sumber suara yang terbising. “Sebenarnya tidak perlu melapisi seluruh mobil dengan peredam. Sesuaikan dengan kebutuhan dan cukup menutup sumber kebisingan,” ujar Andrie Widjaja, dari Bassindo Kelapa Gading, Jakarta Utara. Analoginya adalah, jika suara mobil atau sepeda motor terdengar lebih keras, pasang peredam di bagian dinding pintu bagian dalam. Sebaliknya, apabila suara bising bersumber dari mesin, pasang peredam di dinding pembatas ruang jantung pacu dan kabin. Jika suara berisik berasal dari gesekan ban dan knalpot, maka peredam bisa ditanamkan di sekitar lantai.

Meskipun begitu, pemilik mobil mesti paham bahwa pemasangan peredam pada Toyota Agya akan menyebabkan bobot mobil lebih berat. Satu lembar peredam aspal memiliki tebal 2 mm  dan berat 2 kg. Jika satu pintu ditambahkan dua lembar maka bobot mobil bertambah 4 kg dan berlaku kelipatannya bila dipasang pada dua pintu sekaligus. Namun, Lukman menjelaskan bahwa pemilik mobil tidak perlu khawatir akan penambahan berat tersebut. Apabila Agya memiliki bobot lebih berat, performa berkendara akan semakin mumpuni. “Resikonya bobot makin berat tapi justru makin stabil, karena bodi Agya cenderung enteng jadi begitu tambah beban makin mantap,” jelas Lukman.