Mendalami Toyota C-HR Yang Akan Hadir di Indonesia
Segmen SUV, terus dipadati model yang kian menarik. Sudah bukan zamannya lagi menjual model bertampang sekadar maskulin untuk merepresentasikan keandalan menembus berbagai medan.
Tengok saja Jeep. Ia akhirnya mengibarkan bendera putih untuk tegas membuat desain yang kaku dan kotak. Perlahan Renegade dan Cherokee pun tampil lebih dinamis. Paling seram, bahkan Defender, model paling ikonik dari Land Rover, disuntik mati.
Artinya, pilihannya adalah mengikuti perkembangan minat pasar atau berjuang buat konsumen setia yang perlahan punah.
Toyota memang tak pernah mengikuti jalan itu. Begitu ada kesempatan menyajikan kendaraan dengan konsep desain terbaik, mereka langsung menyajikannya. Ketimbang, misalnya, mempertahankan idealisme dengan desain ikonik yang sangat segmented (terbatas) peminatnya, mereka lebih memilih menjawab keinginan pasar.
C-HR adalah buktinya. Kami melihat, bagaimana sebuah kendaraan akhirnya diproduksi mirip versi konsepnya yang sangat futuristik.
C-HR tetaplah sebuah SUV. DNA itu tak bisa dipisahkan, genetiknya sudah disilangkan dengan coupe yang sangat sporty. Daya jelajah berkat ground clearance yang tinggi, penggerak 4 roda (pada varian tertentu) yang andal melibas beragam kondisi, ternyata sukses disajikan lewat sosok yang cantik, manis, namun atletis.
Jika Anda sulit menganalogikannya, coba ketik Michelle Jeneke di Google. Sosok sprinter cantik asal Australia ini, memiliki tubuh atletis namun sanggup berakselerasi melawan Nissan GTR.
Setelah meng-Google Jeneke, kembali lagilah ke tulisan ini untuk mengetahui, seseksi apa, dan setangguh apa sosok C-HR yang akan diluncurkan di Indonesia.
Apa Konsepnya?
Coupe High Rider adalah makna dari akronim C-HR. Ditahbiskan sebagai sebuah crossover yang merepresentasikan keunggulan brand Toyota dalam segi desain, manufaktur serta teknologi. Ia tampil sebagai peranakan SUV dan coupe.
Di tanah air, kita sudah melihat format kendaraan ini dalam Nissan Juke dan Honda HR-V. Menarik? Tentu saja, sebab dengan bodi yang menawan layaknya sebuah coupe, tapi kendaraan bisa memiliki daya jelajah yang lebih andal. Aplikasi desain ini dimungkinkan karena dalam memproduksi C-HR, Toyota menggunakan platform baru mereka, Toyota New Global Architecture (TNGA).
C-HR tampil lebih garang lagi ketimbang dua model itu. Lebih berotot dan maskulin. Mengusung bodi yang dipenuhi lekuk-lekuk tajam yang tak konvensional. Bahkan, sangat mirip versi konsepnya yang sudah kita lihat di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2016.
Entah apa maksudnya menyajikan tampilan futuristik seperti itu. Demi aerodinamika atau estetika semata. Toh mata kami menganggapnya eksotis -mungkin subjektif - tapi apa mau dikata
Tengok saja di bagian wajah, ada sepasang lampu pipih dengan aksen berani berisi lensa projektor berbasis halogen. Lampu LED yang berfungsi sebagai Daytime Running Light (DRL) tentu hadir untuk menjadi pemanis, sekaligus prasyarat yang diharuskan di beberapa negara.
Buritannya, justru mengingatkan Anda pada Honda Civic Turbo. Dengan skema bumerang tegak nan keren, yang membentuk bokong layaknya pesawat jet. Dan demi menguatkan nuansa coupenya, tuas pintu belakang pun sedikit ‘disembunyikan’ peletakannya pada sudut atas daun pintu.
Mesin
Ada beberapa mesin yang kami temukan dari literasi yang beredar resmi di Toyota Jepang dan Amerika. Pertama, unit 4-silinder 1.2 liter turbo 8NR-FTS dengan penggerak 4WD. Mesin bensin dengan imbuhan sebuah turbo single scroll ini mampu memproduksi tenaga hingga 116 PS.
Ya, meski kapasitasnya ringkas, namun dayanya terbilang kompetitif dengan mesin 1.5 liter. Adapun teknologi yang disematkan pada mesin ini adalah pengembangan dari VVT-i bernama Variable Valve Timing- Intelligent Wide (VVT-iW)serta Direct Injection.
Mesin berikutnya, 1.8 liter hybrid berkode 2ZR-FXE. Ia memiliki tenaga kombinasi 122 PS. Dengan skema mesin hibrida, Toyota mengklaim efisiensi di level 30,2 km/liter berhasil dicapai menggunakan metode tes JC08.
Model ini disebut mampu berjalan dengan motor listrik saja. Atau kombinasi keduanya untuk menggali performanya. Unit tersebut, serta 8NR-FTS disebut akan digunakan untuk pasar Asia.
Mesin yang dipasarkan Amerika Serikat lain lagi, yakni 4-silinder 2.0 liter bensin. Unit bertenaga 144 PS ini, disandingkan dengan transmisi CVT yang dialirkan ke roda depan. Tak ada turbo ataupun VVT-i, melainkan hanya VVT dan Valvematic saja yang diaplikasikan untuk menjaga performanya.
Namun ada satu lagi prediksi yang cukup besar potensinya terjadi. Yakni aplikasi mesin 4-silinder 2NR-FE yang saat ini digunakan oleh All New Sienta. Pasalnya mesin 1.5 liter bertenaga 105 PS ini, memang disiapkan untuk skema gerak roda depan dengan teknologi Dual-VVT-i. Tak cuma itu, mesin inipun cocok disandingkan dengan transmisi CVT maupun manual 6-speed.
Di Mana Produksinya
Thailand atau Jepang? Pabrik Toyota bernama Gateway Plant, dikabarkan siap memproduksi C-HR, baik untuk Indonesia maupun negara Asia Tenggara lainnya. Namun pihak Toyota Indonesia belum mengonfirmasi perihal asal crossover ini jika dijual di tanah air nanti. Apakah Jepang atau Thailand kah sumbernya? Yang pasti akan diimpor lebih dulu.
Selain dua negara tersebut, C-HR juga diproduksi di Sakarya, Turki untuk pasar Eropa.
Alasannya cukup simpel, menunggu hasil penjualan. Sebab PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia selaku produsen mobil di sini baru berani merakit secara lokal jika permintaan sudah mencapai 1.000 unit per bulan.
C-HR sendiri adalah spesies anyar yang belum pernah ada sebelumnya, sehingga kasusnya sedikit berbeda dengan Sienta. Model MPV modern dengan pintu geser ini langsung dilokalkan sejak pertama diluncurkan karena sudah terbukti eksis di pasar internasional.
Kapan Hadir di Indonesia?
Toyota Indonesia belum menjawab pasti. Pihak Toyota Astra Motor selaku Agen Pemegang Merek (APM) di Indonesia yang sempat ditemui OTO.com beberapa waktu lalu masih enggan memastikan bahwa model ini dipasarkan di Indonesia pada 2017.
“Kita terus melakukan studi, apakah produk baru kita itu nantinya cocok dan sesuai kebutuhan masyarakat. Jadi seperti yang saya bilang ada kemungkinan. Tapi untuk detailnya saya belum bisa komen karena kita masih studi," ucap Henry Tanoto, Vice President TAM.
Tapi jika melihat kultur perkembangan serta distribusi Toyota, maka tak menutup kemungkinan C-HR siap diboyong ke tanah air tahun ini. Sebagai prolog dalam sesi pengenalan kendaraan, biasanya mengambil tempat di pameran otomotif nasional. Bisa pada April di ajang Indonesian International Motor Show atau GIIAS pada bulan Agustus.
Berapa Harganya?
Tentu belum ada harga resminya. Diluncurkan saja masih nanti. Tapi, melihat kebiasaan pemain otomotif dalam hal ini Toyota, mereka akan membanderolnya di rentang produk existing. Dalam hal ini HR-V dan Juke.
Pihak Toyota masih bungkam. Mereka memilih tak mau berspekulasi karena khawatir C-HR menggerus segmen SUV yang saat ini dipegang oleh Rush, Fortuner dan Land Cruiser. Tapi dengan harga Juke dan HR-V yang berada di rentang Rp 280-380 juta, paket nominal ini tentu bisa diselipkan antara Rush dan Fortuner.
Baca Juga: Apa saja perubahan di Corolla Altis baru?
Jual mobil anda dengan harga terbaik
IIMS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice
Bandingkan
You can add 3 variants maximum*- Merek
- Model
- Varian