Jajal Keunggulan Mitsubishi Pajero Sport di Pulau Dewata (Bagian 2 - Habis)

Denpasar: Di hari kedua (11/5) dalam gelaran pengujian Mitsubishi All-new Pajero Sport di Pulau Bali yang bertajuk “Explore Dewata with The All New Pajero Sport”, saya menikmati perjalanan sebagai penumpang All-new Pajero Sport. Beranjak dari penginapan Naya Gawana Resort di Buleleng, rute yang kami harus tempuh hari ini adalah menuju daerah Bedugul dengan medan menanjak dan berkelok dan kemudian menuju bagian Timur Pulau Bali, tepatnya di Pantai Sanur. Pada varian Pajero Sport Dakar yang kami coba, kabinnya telah mendapatkan dashboard dengan sentuhan panel kayu dan material tempat duduk yang berlapis kulit.

Posisi duduk di bangku baris pertama cukup ideal bagi saya yang memiliki tinggi badan 165 cm. Pandangan ke arah depan juga cukup leluasa, dan berkat pengaturan posisi tempat duduk yang fleksibel, membuat luas ruang kaki dapat diatur, tanpa mengorbankan ruang kaki bagi penumpang di belakangnya. Beberapa ruang penyimpanan juga tersedia di depan, antara lain laci yang berkapasitas besar di bagian depan, ruang penyimpanan di trim pintu, serta dua cup holder di bagian konsol tengah. Tak hanya itu, di bagian sisi konsol tengah juga terdapat ruang penyimpanan kecil untuk ponsel atau buku kecil, serta kotak besar di antara tempat duduk depan.

Duduk di bangku depan juga membuat saya lebih leluasa untuk mempelajari head unit yang dimiliki varian ini. Serupa dengan milik varian Exceed, head unit ini memiliki layar sentuh 6,5 inci bertipe WVGA dengan resolusi yang cukup memuaskan. Layar sentuh yang dimilikinya juga cukup responsif, termasuk mengijinkan Anda untuk menggeser tampilan, tak hanya sekedar menyentuhnya. Head unit ini menawarkan AM/FM Group, kemampuan memutar DVD dan CD berformat MP3, sistem koneksi Bluetooth untuk dipasangkan dengan ponsel pintar Anda, ataupun koneksi dengan iPod, iPhone dan iPad. Port USB juga tersedia, namun fitur yang cukup memuaskan adalah tersedianya sistem navigasi berbasis GPS. Untuk pengemudi, kemudahan mengatur sistem audio disuguhkan adanya tombol Audio Steering Switch di lingkar kemudi.

Pada varian Dakar, terdapat dua zona pengaturan penyejuk kabin (AC) untuk sisi penumpang kanan dan kiri depan, sementara di belakang, penumpang baris kedua juga mendapatkan tombol mandiri untuk mengatur AC. Untuk akses memasuki kabin, pada pilar A dan pilar B terdapat 'assist grip' yang mudah diraih oleh penumpang, sebagai kompensasi ground clearence yang tinggi. Posisi duduk di bangku baris kedua cukup nyaman, dengan ruang kaki (legroom) dan ruang kepala yang memadai. Meski begitu, untuk penumpang yang memiliki tinggi di atas 175 cm, ruang kepala yang tersisa di baris kedua cukup minim. Dalam perjalanan kali ini, bangku baris ketiga dilipat untuk meyediakan ruang bagasi lebih lapang, namun hal ini justru mengindikasikan kekurangan ruang penyimpanan jika bangku baris ketiganya digunakan.

Kontribusi kenyamanan juga diberikan oleh penggunaan konstruksi suspensi baru yang menghasilkan peredaman lebih halus. Jika basis konstruksi suspensi yang dimiliki oleh Pajero Sport generasi sebelumnya serupa dengan yang dimiliki oleh pickup double cabin Mitsubishi Triton, maka pada generasi terbaru ini, suspensinya dirancang khusus untuk memberikan kenyamanan bagi penumpangnya. Yang unik, dengan suspensi yang lebih lembut dibandingkan Pajero Sport lama, mobil ini juga memberikan pengendalian yang lebih baik. Saat bermanuver di tikungan dengan kecepatan yang relatif tinggi, gejala body roll terasa minim. Salah satu hal yang menunjang kemampuan itu adalah penggunaan batang stabilizer yang lebih besar pada suspensinya.

Soal kekedapan kabin juga menjadi keunggulan Pajero Sport karena peningkatan material peredaman kabin. Selain itu, penggunaan mesin baru 4N15 yang bersuara lebih 'tenang' menambah heningnya kabin Pajero Sport saat berkendara. Dalam paparan kami sebelumnya di Bagian 1, kami sebutkan jika transmisi otomatis 8-speed yang digunakan juga berkontribusi terhadap kekedapan kabin karena rasio gear yang lebih rapat tak membiarkan putaran mesinnya melonjak tinggi dan 'berteriak'.

Sayangnya, kekurangan pada beberapa detail menjadikan pengalaman berkendara Pajero Sport terbaru ini terasa kurang sempurna. Hal tersebut antara lain adalah tak adanya tombol pintu kunci terpusat (central door lock) di bagian pengemudi, sehingga untuk membuka kunci seluruh pintu, harus membuka tombol kunci di bagian pengemudi. Kemudian, sistem bukaan jendela di bagian penumpang masih belum otomatis dengan satu sentuhan, hal ini bahkan tak lebih baik dari salah satu produk MPV yang berbanderol lebih murah. Fungsi tombol otomatis juga tak ada saat menutup sunroof yang ada di varian Dakar, sehingga Anda harus menahan tombol tersebut saat menutup sunroof. Terakhir, sebagai sebuah SUV bersosok bongsor, bukaan pintu bagasi yang besar dan tinggi juga cukup menyulitkan bagi mereka yang memiliki tinggi badan kurang dari 165 cm, hal ini sebenarnya dapat diatasi dengan memberikan fungsi penutupan pintu bagasi secara elektrik, paling tidak untuk Pajero Sport varian termewah.

Meski begitu, saya yakin jika beberapa kekurangan detail kecil menjadi pekerjaan rumah yang mudah bagi Mitsubishi. Beberapa pembaharuan ini mungkin saja dapat dilakukan paling tidak dalam satu tahun mendatang, namun masih banyak keunggulan yang ditawarkan oleh Pajero Sport terbaru ini sebagai salah satu pilihan SUV keluarga 7-seater yang komplit.

Baca Juga: First Drive Impression, Mitsubishi Pajero Sport Dakar 4x2 AT