Suzuki Jimny jadi salah satu produk incaran kolektor kendaraan dan penggemar kendaraan 4x4 di Indonesia. Model dengan desain klasik dan harga yang dibanderol cukup kompetitif, hanya Rp 300 jutaan, membuat SUV ini jadi impian.

Sayangnya, saat pertama kali hadir 2019 lalu, pihak Suzuki kesulitan untuk memenuhi permintaan SUV tersebut yang cukup tinggi. Ini juga terkendala akibat produksi di Jepang yang terbatas akibat permintaan di seluruh dunia yang melonjak.

Lantas bagaimana status Jimny di Indonesia? Lama tidak terdengar, apakah masih dijual? Pertanyaan ini hadir sebab pada 2019 lalu pihak PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) memang mengaku kesulitan memenuhi permintaan Jimny.

“Kalau jual kita masih jual. Pada Oktober 2019 itu kita bilang stop inden, bukan penjualan. Jadi sementara stop karena waktu itu sudah kebanyakan permintaan. Jadi kita coba memenuhi inden yang masuk dulu,” ucap Dony Saputra, 4W Marketing Director PT SIS dalam konferensi pers, Jumat (17/9/2021) lalu.

Dony mengungkapkan saat ini Suzuki Indonesia masih mendapatkan jatah 50 unit Jimny per bulannya. Lantas ke mana distribusi 50 unit tersebut? Unit Jimny yang datang itu disalurkan ke konsumen yang sudah inden sampai Oktober 2019.

Ini artinya pemenuhan permintaan Jimny dari dua tahun lalu baru terpenuhi tahun ini. Jika ada calon konsumen yang ingin membeli Jimny saat ini, sudah pasti akan berhadapan dengan waktu inden yang terhitung lama. Jimny saat ini ditawarkan dalam dua varian yakni transmisi manual dan transmisi otomatis. Banderol harganya mulai Rp 395,5 juta sampai Rp 411 juta dengan pilihan skema warna single atau two tone.

Baca juga: Suzuki Recall Jimny di Indonesia, Masalah Kabel dan Rembesan Oli Transmisi

Kampanye Recall

Berita soal Jimny ini menguat karena PT SIS mengumumkan recall terkait masalah rembesan oli pada transmisi otomatis Jimny. Selain itu PT SIS juga mengumumkan apa yang disebut service campaign pada SUV tersebut karena masalah kabel pada door harness.

Bagaimana proses perbaikannya? Hariadi, Asst. to Service Dept. Head PT SIS mengungkapkan bagi konsumen Jimny yang terdampak pemanggilan kembali akan dihubungi oleh pihak dealer untuk datang ke bengkel melakukan perbaikan. Tercatat ada 21 unit Jimny produk Mei sampai Juni 2021 yang berpotensi mengalami masalah ini.

“Pertama nanti di cek di bengkel dulu apakah oli seal terlipat atau tidak. Jika tidak terlipat maka hanya diberikan penggantian pada washer set saja karena ini sekali copot harus diganti baru. Jika didapati oli seal terlipat, maka akan diganti transmisi set baru. Waktu pengerjaan 5 sampai 6 jam,” ucap Hariadi.

Masalah yang dialami konsumen dalam rembesan oli ini membuat perpindahan tuas transmisi dari N ke D atau sebaliknya mengalami kesulitan. Paling parah mobil bisa berhenti dan tidak bisa dijalankan.

“Tapi sampai saat ini tidak ada kasus berhenti di tengah jalan. Kalau pun ada kejadian itu, kami siap dengan Halo Suzuki menawarkan bantuan untuk perbaikan di bengkel,” ucap Hariadi.

Soal door harness, tekanan dari terkukan saat buka tutup pintu pada bagian tengah kabel di dalam grommet berpotensi mengganggu fungsi beberapa fitur seperti power window dan central door lock. Total ada 1.540 unit Jimny periode produksi Mei 2018 sampai Desember 2020 yang terindikasi masalah tersebut dan bagi konsumen tinggal menghubungi bengkel terdekat untuk membuat perjanjian servis perbaikan yang memakan waktu 1 jam.

“Kampanye perbaikan ini mulai Agustus sampai kami selesaikan 100 persen tanpa batas waktu. Kami ada garansi tiga tahun atau 100 ribu kilometer untuk perbaikan. Jadi bagi konsumen Jimny segera ke bengkel untuk mengatur jadwal perbaikan,” ucap Hariadi. (Sta/Raju)

Baca juga: Opsi LMPV Rp 250 jutaan Bergaya Sporty, Pilih Suzuki Ertiga Sport atau Toyota Veloz GR Limited 1.5?