Mitsubishi Pastikan Pasok Xpander untuk Nissan di 2019

Mitsubishi akhirnya mengonfirmasi pasokan Xpander buat Nissan. Pada awal 2019 mereka menyediakan Xpander untuk dijadikan pengganti Grand Livina. Osamu Masuko, CEO Mitsubishi Motors menyatakan langsung ihwal itu kepada awak media, di Jakarta (3/10). Akhirnya teka-teki kembaran Xpander pun terjawab.

“Kami meningkatkan investasi kapasitas produksi. Salah satunya, menyuplai Xpander untuk Nissan Indonesia awal tahun depan (2019). Namun unitnya berapa, itu bergantung pada permintaan Nissan. Kemudian desainnya seperti apa, itu bagian dari Nissan. Kami hanya menyuplai saja,” jelas Osamu.

Untuk diketahui, saat ini Xpander yang beredar di pasar memakai jantung mekanis 1.5L impor dari Jepang. Artinya, Mitsubishi Indonesia hanya membuat kerangka, eksterior, interior dan bagian lainnya. Saat ini komponen lokal pada Xpander mencapai 70% dan siap ditingkatkan menjadi 80%. Salah satunya adalah mesin.

2020 mesin Xpander dibuat oleh Nissan Indonesia, tidak lagi didatangkan dari Jepang. Seiring berjalannya waktu, mereka juga berniat meningkatkan kandungan lokal. Jadi arah bisnis Mitsubishi dan Nissan mulai menuju titik terang. Jika Anda mengenal duet Avanza-Xenia, kelak Anda melihat kolaborasi Xpander-Grand Livina. Tinggal menunggu waktu saja.

Lantas bagaimana skema bisnis mesin ini? Osamu menjawabnya dengan lugas. Mitsubishi nantinya membeli mesin dari Nissan. “Kami beli mesin yang diproduksi Nissan pada 2020. Kami juga tahu, kondisi rupiah yang melemah. Makanya kami coba tingkatkan kandungan komponen lokal. Jadi kami bisa menjaga harga jual kendaraan. Tapi mungkin kami naikkan (harga, Red) sedikit. Dan kami menambah investasi 4 miliar yen (Rp 540 miliar) dan tambahan 800 tenaga kerja,” tambahnya.

Namun investasi sebesar itu, di luar lokalisasi mesin. Untuk investasi mesin, menjadi tanggung jawab Nissan, bukan Mitsubishi. “Kami sudah membahasnya dengan NMI. Bagaimana berkompetisi masing-masing merek. Saya tak tahu desain Nissan seperti apa. Namun kami memastikan akan memberikan desain yang berbeda,” lanjut Osamu.

Dengan lokalisasi mesin, apakah harga Xpander turun? Mitsubishi belum mau menjelaskan lebih rinci. "Terlalu cepat bagi kami untuk menjanjikan harga (murah, Red) setelah lokalisasi mesin. Tunggu saja,” jelas Presiden Direktur Mitsubishi Motor Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), Naoya Nakamura.

Sebagai tambahan, Nissan dan Mitsubishi secara global beraliansi sejak 2016 lalu. Dalam konsep aliansi global, Nissan menggenggam 34% saham Mitsubishi. Maka, kolaborasi di Indonesia dinilai bisa menekan ongkos produksi. Bisa Anda lihat pada Xpander yang siap berbagi platform dengan Nissan. Namun keduanya tetap berkompetisi dengan strategi masing-masing. (Alx/Van)

Baca Juga: Ini 3 Model Honda Terlaris, September 2018