Mazda dan Mercedes-Benz Respon Positif Rencana Pajak Sedan Dipangkas

Jakarta: Di pasar otomotif Indonesia terdapat satu segmen kendaraan yang memiliki beban pajak berbeda dibandingkan jenis lainnya. Ya, segmen sedan, sehingga tidak heran apabila mobil jenis ini tidak terlalu banyak berlalu-lalang di jalanan bila dibandingkan dengan kelas Multi Purpose Vehicle (MPV) atau SUV yang mendominasi kompetisi. Rupanya, Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) Sedan tergolong tinggi yakni 30% atau setara tiga kali lipat dari besaran pajak MPV dan hatchback.

Memandang hal itu Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia telah mengajukan secara resmi permohonan pengurangan pajak tersebut kepada pemerintah dengan harapan segmen ini semakin berkembang. Dan tentunya, para Agen Pemegang Merek merespon baik akan regulasi ini. Seperti yang diungkapkan oleh PT Mazda Motor Indonesia (MMI) dan PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDI) dalam kesempatan yang berbeda.

“Ini peluang yang bagus dan dari segi konsumen pun mereka jadi punya pilihan yang beragam, sehingga tidak melulu, konsumen memilih model tertentu saja. Ini bagus sekali untuk otomotif di Indonesia dan memang secara global, segmen yang diterima dan volume maker adalah sedan, hanya di kita saja yang sangat spesifik bukan sedan, karena pajaknya yang lebih tinggi,” ujar Astrid Ariani Wijana selaku Senior Marketing Manager MMI di sela-sela acara buka puasa bersama hari Jumat lalu (24/6).

Menurutnya, bila regulasi pajak ini dikoreksi tentu dapat menumbuhkan segmen sedan. “Di Mazda kita punya Mazda6, jadi bila pajaknya lebih bagus, pastinya kami ikut senang karena segmen sedan jadi bertumbuh dan positif mengembangkan penjualan,” tambahnya.

Secara sekilas, Mazda6 merupakan satu-satunya line-up Sedan yang dipasarkan MMI saat ini dan dibanderol dengan harga Rp 615,4 Juta dalam satu varian. Kondisi penjualan wholesales GAIKINDO di segmen Medium Sedan pun tergolong kurang menggembirakan. Pasalnya mobil yang menjadi flagship model berlabel SKYACTIV Technology ini hanya dapat membukukan penjualan sebanyak 17 unit sepanjang bulan Januari hingga Mei kemarin.

Disamping itu, Kariyanto, Deputy Director Sales Operation MB Cars and Network Development MBDI saat ditemui di acara perkenalan Mercedes-Benz New C-Class Coupe dan New C-Class Estate kemarin Senin (27/6), turut memberi komentar. “Program pajak sedan memang jadi topik utama dari GAIKINDO, kalau bisa, sedan supaya bisa bergairah lagi, karena bila dibandingkan dengan segmen lainnya. Sedan ini growthnya masih tergolong lambat, salah satunya karena hal itu. Kita harapkan bahwa sedan sekarang dapat berkembang,” terangnya.

Lalu berapakah besaran koreksi pajak yang diinginkan? “Untuk besarannya berapa, kami ikut dengan GAIKINDO saja. Akan tetapi yang pastinya agar dapat merangsang market mobil secara keseluruhan,” jawabnya.

Mercedes-Benz sendiri memang mempunyai beberapa varian keluarga sedan yang dipasarkan di Nusantara yakni C-Class, E-Class, S-Class, CLS dan CLA. Dari semua model yang disebutkan tadi, C-Class lah yang memberikan kontribusi terbesar pada market sedan produsen otomotif asal Jerman ini sebanyak 30% hingga 40% dari total keseluruhannya. Dimana peraihan penjualan wholesalesnya mencapai 478 unit sampai dengan kuartal pertama tahun 2016 unggul 279 unit dibandingkan rekan senegaranya BMW Seri 3.

Baca Juga: Varian baru C-Class Diperkenalkan Kepada Media