Honda HR-V 1.8L: Mengejar Performa Dan Gengsi

Honda HR-V mampu menjawab kebutuhan atas kendaraan kaum urban yang kebutuhan dan mobilitasnya tinggi. Sebagai kendaraan crossover, ground clearance tinggi, kabin (bagasi) lega, dan merek Honda membuat mereka yang mampu ‘tutup mata’ untuk menebusnya.

Dengan platform Honda Jazz, HR-V memang mumpuni. Dua pilihan mesin, kabin dengan pengaturan kursi yang fleksibel, serta fitur-fitur bawaan yang menyenangkan, membuatnya unggul dibanding kompetitor. Tapi satu yang menarik perhatian, HR-V bermesin 1.8 liter. Hanya dialah yang dibekali mesin sebesar ini di kelasnya.

Mengusung varian Prestige dan Mugen, kasta tertinggi di jajaran Honda, kalau tidak ada special edition. Bedanya? Tampilan luar. Versi Mugen menggunakan bodykit Mugen (tentunya).

Banderol HR-V 1.8L Prestige Rp 377 juta, sedang versi Mugen dihargai Rp 403 juta.

Mesin

Seperti dikatakan tadi, hanya HR-V yang dibekali 1,8 liter di kelas Crossover compact. Tapi yang patut jadi sorotan, mesin ini bukanlah barang baru saat HR-V diluncurkan beberapa tahun lalu.

Mesin yang ada di kap HR-V ini berkapasitas 1,8 liter, serupa Honda Civic generasi delapan hingga sembilan (2006-2016). Kode mesinnya R18 dengan teknologi i-VTEC bertenaga 139 PS. Melihat performa itu, kami ikut tutup mata soal mesin yang masih SOHC ini.

Lagi pula, setelah mencobanya, menurut kami HR-V 1.8, SUV Honda yang menyenangkan. Lebih Oke dari CR-V Turbo? Hmm, bisa jadi. CR-V turbo masih mengutamakan kenyamanan. Tapi HR-V 1.8 terasa fun to drive karena lincah, mesin yang responsif tanpa basa-basi dan transmisi CVT yang biasanya santun, entah kenapa terasa lebih responsif.

Kelengkapan Standar

Tentunya sebagai varian tertinggi, baik Prestige maupun Mugen dibekali beragam fitur yang bisa bikin bangga pengemudinya.

Hampir semua varian HR-V dibekali tombol start-stop untuk menghidupkan mobil. Jadi ini bukan sesuatu yang istimewa di HR-V. Begitu juga dengan kendali AC model soft touch. Namun , material kulit bisa ditemukan membungkus jok, knop persneling dan setir HR-V Prestige, dengan dashboard dwi warna (hitam dan gading/ivory). Ada juga rem tangan elektrik. Dan jangan lupakan sunroof. Hanya varian 1.8L yang punya.

Di tengah dashboard, terpampang layar monitor berukuran 8,0 inci yang diposisikan seolah mengambang di depan dashboard (floating). Benda ini bisa memutarkan berbagai macam media mulai dari radio, bluetooth, navigasi, hingga memutarkan film berkualitas HDMI. HR-V bermesin 1,5 liter tidak punya fitur ini dan monitornya lebih kecil satu inci.

Bahkan pada vairan HR-V 1.8 Mugen, Honda memberikan tambahan sistem audio yang lebih canggih dengan delapan speaker berkekuatan 120 watt.

Paddle shifter, untuk memindahkan gigi secara manual juga sebetulnya tersedia hampir di semua varian. Namun pada Prestige, dengan mesinnya yang lebih besar dan bertenaga, benda ini membuat pengendaraan jadi lebih menyenangkan, terutama bagi mereka yang doyan memacu adrenalin.

Untuk keselamatan, Honda membekali HR-V Prestige dan Mugen dengan fitur Airbag. Dua di depan, sepasang curtain airbag, dan sepasang side airbag untuk bagian depan.

Beda Luar

Menunjang performa, bagian kaki dibekali pelek 17 inci dengan desain yang katanya ‘Bold’. Dari luar, velg dan lampu utama dengan DRL menjadi pembeda antara Prestige/Mugen dengan varian di bawahnya. Di balik lampu utama, terpasang motor untuk mengatur ketinggian lampu. Dan hal ini dilakukan secara otomatis, atau biasa disebut self leveling.

Satu lagi yang membedakan, penggunaan antena model sirip hiu di bagian atap belakang. Sebetulnya sama saja fungsinya, hanya lebih aerodinamis dan gaya.

Untuk edisi Mugen, lebih beda lagi dari luar. Versi itu membuat Anda pangling berkat imbuhan body kit Mugen, terutama di bagian bumper dan pelek. Meski sama-sama berukuran 17 inci, tapi desainnya berbeda.

Menurut selera kami, kalau ada dananya, pilih varian Mugen, kemudian ganti pelek yang lebih besar. Top!