Satu per satu detail Nissan Magnite muncul ke permukaan. Terus melanjutkan dari awal teaser beberapa bulan lalu, berlanjut ke detail versi konsep, lalu setitik gambaran wajah produksi, dan kini wujud aslinya dapat ditebak. Belakangan beredar gambar paten sehingga dapat dikira-kira sejauh mana perubahan menuju versi produksi.

Dari luar, elemen desain secara keseluruhan bertahan kuat. Begitu mirip hingga sekilas tidak jauh berbeda baik itu dari depan, samping, atau belakang. Ambil contoh grille oktagon yang mirip bahasa desain Datsun. Mejeng tanpa perubahan meski Nissan mungkin tetap bakal menyebutnya sebagai V-motion. Pasalnya, ornamen bingkai mengisi area samping dan bawah seakan wajar saja bila diinterpretasikan sebagai huruf V – walau lebih cocok dengan U.

Namun, di segi mendetail, ada penyesuaian garis. Misal ujung kap mesin digeser ke atas grille, tidak jadi langsung membelah. Juga di bagian dagu, pemisah antara bumper dan cladding semakin miring. Berisi sepasang bingkai yang diduga sebagai rumah foglamp. Di fasad depan ini dapat diekspektasikan permainan cahaya kekinian: LED. Konon dioda penerang seminimalnya eksis di dalam DRL berbentuk huruf L serta lampu utama.

Kala membandingkan area samping, satu hal pasti adalah ganti sepatu. Pelek besar dengan profil ban tipis boleh jadi terlalu berlebihan. Di gambar paten, ia mengenakan ban tebal dan pelek lebih kecil. Selain itu, postur dibuat sedikit rendah dan tidak terlihat begitu jenjang seperti konsep. Over fender turut disederhanakan, agak membulat di sudut.

Baca juga: Mengupas Kecanggihan Fitur Keselamatan Nissan Kicks e-Power

Sama ceritanya di belakang. Muka bagasi mengikuti ide awal, memainkan tonjolan lekuk bersih tanpa diganggu dudukan pelat nomor. Sementara itu, ada signifikansi pada cladding bokong. Tidak seagresif purwarupa, melengserkan ornamen metalik megah bersudut untuk rangkaian skid plate simpel.

Isi kabin masih menjadi misteri. Entah sejauh mana ia menyesuaikan diri. Kemungkinan besar minimalis dan menganut komposisi serupa jajaran mobil kompak Renault – Triber dan Kiger – dari tengah dasbor ke bawah. Konon di sisi fitur, Magnite bakal menjadi kontestan yang ‘kaya’. Sebut saja cruise control, kamera 360 derajat, dan konektivitas mobil meramaikan pesta. Bahkan ada kemungkinan melekat sunroof di atap.

Bangun di atas platform aliansi Renault Nissan CMF-A+, ada probabilitas Magnite menggendong pemacu turbo anyar. Adalah unit bensin 1,0 liter turbo dengan output sampai 100 PS. Mungkin tidak semua kebagian, kasta rendahan diduga hanya kebagian enjin 1,0 liter N/A serupa Triber. Seleksi transmisi manual dan CVT untuk unit turbo jadi bagian opsi distribusi tenaga ke roda depan.

Wajib Masuk Indonesia

Diramalkan crossover anyar Nissan ini mendebut global awal 2021. Begitu nanti masuk jalur produksi, ada potensi besar untuk mengaspal juga di Tanah Air. Salah satu alasannya adalah Nissan belum memiliki pemain sejenis ini di Indonesia. Dengan kepergian merek Datsun, Magnite dapat mewakili di segmentasi SUV kompak nan terjangkau. Ditambah lagi, pabrikan mulai menunjukkan transformasi bisnis lewat produk berbeda dari kompetitor.

Jika benar Magnite menggendong enjin 1,0 liter turbo, hal ini menguatkan diferensiasi produk Nissan nantinya. Seperti Kicks ePower yang tawarkan sistem hybrid unik. Untuk skenario ring tinju Magnite, belum ada model kelas teri menganut pemacu dengan sokongan pemadat udara. Andai ia resmi diboyong masuk oleh NMDI dan dibanderol tak sampai Rp 200 jutaan, mungkin bakal memikat.

Selain itu, pemetaan market SUV mungil mulai terbaca. Kreta Indo Artha (KIA) mengaku siap membawa Sonet untuk meramaikan pasar. Unit uji sempat kedapatan tengah mondar mandir di sekitar Tol Cipali. Juga salah satu petinggi Renault Indonesia menyatakan keinginan membawa kembaran Magnite, Renault Kiger, ke Indonesia. (Krm/Tom)

Sumber: Gaddiwaadi, Zigwheels

Baca juga: Nissan Z Proto Debut Global, Penerus Tradisi Fairlady dalam Kemasan Retro-Modern