4 Kota Ini Sepakat Melarang Peredaran Mobil Diesel
Meski telah dilengkapi dengan teknologi yang canggih, mobil dengan menggunakan mesin diesel tetap dianggap sebagai salah satu penyumbang emisi gas buang terbesar. Untuk itu, beberapa negara sepakat membuat kebijakan terkait penjualan mobil bermesin diesel ini. Seperti yang dilakukan empat kota besar yaitu, Paris (Perancis), Mexico City (Mexico), Madrid (Spanyol), dan Athena (Yunani).
Keempat kota ini sepakat untuk melarang penggunaan mobil bermesin diesel di wilayah mereka. Kesepakatan pelarangan ini diraih hasil dari pertemuan C40 yang digelar di Mexico City, Meksiko.
Dalam pertemuan yang dihadiri perwakilan dari 40 kota di seluruh dunia tersebut, agenda utamanya adalah membahas isu perubahan iklim global yang semakin mengkhawatirkan. Sementara untuk maksud dari pelarangan kendaraan bermesin diesel tersebut ialah mewujudkan kota dengan kualitas udara yang lebih bersih.
Hal tersebut seperti juga yang diungkapkan oleh Wali Kota Meksiko, Miguel Angel Mancera. Ia menyatakan bila kotanya mengalami masalah polusi udara yang terbilang cukup parah. Selain itu, kemacetan juga menjadi masalah lain yang dialami Mexico City.
"Kami menghadapi dua masalah, yakni polusi udara dan kemacetan. Dengan kebijakan ini kami berharap polusi udara dapat berkurang dan kehadiran transportasi alternatif seperti bus rapid transport dan subway juga bisa berdampak (positif)," papar Mancera.
Sebagai informasi, dari data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), polusi udara menjadi penyumbang kematian cukup besar di seluruh dunia. Bahkan kematian akibat buruknya kualitas udara bisa mencapai hingga 3 juta orang setiap tahunnya.
Hal tersebut akibat kualitas udara yang tidak baik sehingga berdampak bagi tubuh. Mesin diesel yang digunakan pada kendaraan dapat menghasilkan particulate matter (pm) dan nitrogen oksida (NOx) yang berdampak buruk bagi kesehatan manusia.
"Mobil dengan menggunakan mesin Diesel dapat menyebabkan penyakit dan menyebabkan pemanasan global," papar Helena Molin Valdés, Kepala Sekretariat Koalisi Iklim dan Udara Bersih (CCAC).
Memang, saat ini produsen otomotif sedang mengalami masa 'galau' apakah akan terus mengembangkan mesin diesel, atau memanfaatkan teknologi otomotif lain seperti hybrid dan mobil listrik. Tentu saja bukan hal mudah untuk begitu saja beralih, karena perlu studi mendalam mulai dari kelayakan bisnis, hingga biaya riset yang akan membengkak serius
Baca Juga: VW wajib bayar Rp 191 triliyun
Sumber: Carcoops, BBC
Jual mobil anda dengan harga terbaik
Pembeli asli yang terverifikasi
GIIAS 2025
Tren & Pembaruan Terbaru
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
Mobil Pilihan
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
