First Drive Toyota bZ4X: Layak Punya Banderol Rp1 Miliar?
PT Toyota Astra Motor (TAM) akhirnya memperkenalkan produk kendaraan listrik murni ke Indonesia lewat bZ4X, Kamis (10/11/2022). Produk yang turut serta menjadi armada transportasi di gelaran KTT G20 Bali ini, menawarkan berbagai teknologi untuk para early adopter berkantong tebal yang bernafsu menggunakan kendaraan listrik secepatnya untuk kegiatan mereka sehari-hari.
KEY TAKEAWAYS
Toyota bZ4x buat pasar Indonesia
Satu varian FWD dengan banderol Rp1,19 miliarOto.com mendapat kesempatan untuk menjajal produk battery electric vehicle (BEV) pertama pabrikan Jepang tersebut di area terbatas beberapa waktu lalu. Berikut impresi berkendaranya.
Desain
Produk kendaraan listrik ini tetap mengusung beberapa detail yang sekilas menyerupai kendaraan konvensional. Pendekatan ini terasa cukup masuk akal bagi Toyota yang sudah dikenal lama sebagai produsen kendaraan bermutu, termasuk dalam hal desain. Tidak seperti produk EV beberapa merek yang terlihat mencolok, soal penampakan bZ4X seperti SUV crossover pada umumnya. Sebagai pembanding, di pasaran dunia, desainnya terbilang sebelas duabelas dengan Harrier terbaru atau yang disebut Toyota Venza di pasar Amerika Serikat.
Di atas kertas, bZ4X menawarkan ukuran dimensi panjang 4.690 mm, lebar 1.860 mm dan tinggi 1.650 mm dengan jarak sumbu roda sejauh 2.850 mm. Crossover modern ini menawarkan ground clearence 210 mm dengan aura SUV kental berkat kaki-kaki dengan pelek berukuran 18 inci.
Bagian depannya meruncing, Toyota menyebutnya sebagai desain hammerhead ala ikan hiu martil, yang membuat kesan tajam kendaraan ini untuk memperoleh aerodinamis terbaik. Lubang udara hadir di sekitar bumper bawah untuk pendinginan cakram serta sistem pendingin baterai yang menggunakan cairan. Headlampnya meruncing dengan teknologi Bi-LED bersama dengan DRL menambah kesan produk modern.
Bagian sampingnya terlihat garis-garis tajam dengan area atap yang melandai ke bagian belakang. Perhatian tertuju pada wheel arch berukuran besar yang jika di Jepang, bisa memuat pelek hingga ukuran 20 inci. Hadirnya wheel arch ini juga menambah kesan SUV tangguh. Pada bagian belakang, stoplamp dengan horizontal LED tersambung dari sisi kiri dan kanan. Kaca belakangnya berukuran besar dengan high mount stop lamp. Aerodinamis di bagian belakang hadir lewat spoiler model terpisah dan rear air diffuser di bagian bawah.
Detail menarik lainnya adalah emble bZ4X dengan pewarnaan biru pada bagian bZ menandakan produk elektrifikasi. Logo Toyota hadir tanpa pendaran warna biru seperti biasa ditemukan pada produk elektrifikasinya. Ini kali pertama Toyota tidak menyertakan efek visual tersebut, khusus di model bZ ini.
Soal arti bZ ini, Toyota menyebutnya sebagai singkatan dari “beyond zero”. Ini adalah strategi masa depan Toyota untuk menghadirkan beragam produk ramah lingkungan, utamanya kendaraan murni listrik di berbagai pasar global. Penamaan ini juga sebagai jawaban Toyota untuk mobilitas ramah lingkungan lewat produk serta layanan yang tertuju pada kenikmatan berkendara, keamanan selama berkendara dan membangun lingkungan yang lebih baik di seluruh dunia. Produk bZ4X sendiri adalah produk yang manusia sentris, didesain untuk menjembatani perubahan ke BEV lewat desain, performa dan kepemilikan kendaraan murni listrik hingga melebihi ekspektasi konsumen.
Kehadiran bZ4X juga menjadi pencapaian tersendiri bagi Toyota yang telah memperkenalkan strategi dalam mencapai net zero emission yang sudah dimulai 20 tahun lalu dengan memperkenalkan Prius, model pertama hybrid Toyota. Sampai saat ini Toyota telah menjual lebih dari 17 juta kendaraan berteknologi elektrifikasi, menghemat 140 juta ton produksi CO2. Toyota juga terus menawarkan pendekatan multipathway lewat produk HEV, PHEV, FCEV dan BEV di seluruh dunia.
Interior
Masuk ke bagian dalam. Kesan produk Toyota masih cukup terasa di sini. Dalam artian, tidak seperti kendaraan listrik lain dengan gaya interior out of the box, Toyota berpikir konvensional lewat bentuk interiornya yang mengingatkan pada produk mesin pembakaran dalam. Ini jelas ada plus juga minusnya. Kelebihannya, tidak terlalu membutuhkan waktu lama untuk beradaptasi dengan berbagai letak tombol di interior. Perbedaan hanya pada tuas sein yang berada di sebelah kiri, ala mobil Eropa. Minusnya, untuk konsumen yang ingin lompatan desain di produk futuristik Toyota, bisa jadi tidak terlalu tertarik dengan bentuk yang ditawarkan.
Lepas soal penilaian subyektif di atas, masuk ke baris pertama bZ4X terasa cukup mewah dan elegan berkat penggunaan warna hitam mendominasi kabin. Selain itu Toyota menyertakan dasbor yang dilapisi bahan rajutan yang membuat kesannya cukup unik. Desain Toyota mengambil inspirasi dari bahasa Swedia,”Lagom”, yang artinya tepat sasaran, untuk menciptakan interior yang nyaman dan membuat pengendara fokus pada kondisi jalan di depan.
Ini juga dirasakan lewat penempatan meter cluster layar TFT yang rendah di area depan pengemudi. Efeknya, ruang pandang menjadi lebih luas dan memberikan rasa percaya diri saat berkendara. Soal layar digital meter cluster ini menghadirkan beragam informasi seputar kendaraan termasuk detail mengenai gaya berkendara, status baterai hingga pengisian daya.
Sisi pengemudi ini masih bisa dibahas utamanya pada lingkar kemudi. Desain lingkar kemudi ini termasuk baru di antara produk Toyota lainnya. Bentuknya three spoke dengan bagian tengah hadir tombol klakson berukuran besar dan berbagai tombol pengaturan di sisi kiri dan kanannya. Oto.com menghitung ada lebih dari 10 tombol yang bisa ditekan untuk pengaturan kendaraan. Pengoperasian tombol ini jelas membutuhkan waktu untuk dapat mengetahui fungsi dan penggunaannya.
Beranjak ke bagian tengah, terdapat banyak tombol pengaturan. Toyota tetap memberikan pendekatan taktil alias tombol fisik untuk kemudahan operasional kendaraan. Ini terlihat pada area pengaturan AC, serta tombol dial pengendaraan yang terdiri dari tombol P, serta model selektor R, N dan D. Konsol tengahnya menghadirkan kemudahan seperti slot power USB untuk pengisian daya, wireless charging, utility tray di bagian bawah serta ruang penyimpanan seperti cup holder di sisi pintu. Tombol lain yang hadir di area konsol tengah adalah tombol untuk mode ECO, kamera 360 derajat, parking assist, snow mode, kontrol traksi, fitur one pedal, serta electric parking brake dengan auto hold.
Head unitnya menggunakan layar sentuh HD berukuran 12,3 inci dengan beragam fitur yang ditawarkan seperti navigasi, serta informasi mengenai kendaraan. Pada unit yang dicoba ini, home screennya tidak memperlihatkan tampilan lain namun dari spesifikasi di luar negeri, head unit dengan sound system JBL 9 speaker ini dapat memutar beragam file hiburan. Ini termasuk menghubungkan telepon genggam dengan head unit lewat fitur Apple CarPlay dan Android Auto.
Beranjak ke baris kedua, sisi kelapangan tidak memiliki masalah berarti meski awalnya cukup ragu karena desain atap yang melandai akan membuat kesan sempit sebagai penumpang. Kelapangan kabin makin terasa berkat panoramic roof yang menghadirkan kesan luas serta di atas kertas, antara baris pertama dan kedua memiliki jarak 1.000 mm. Beberapa kenyamanan yang bisa dirasakan penumpang belakang antara lain kehadiran kantong penyimpanan di belakang kursi baris pertama, USB C untuk pengisian daya, lubang AC dan armrest dengan cup holder di bagian tengah jok. Armrest ini bisa dilipat dan menghadirkan ruang yang cukup untuk lima penumpang dewasa.
Bagasi belakangnya memberikan ruang yang cukup lapang untuk mengangkut barang. Tingginya 757 mm, dengan lebar 985 mm, serta panjang dek belakang 967 mm dan menjadi 1.288 mm saat jok baris kedua dilipat rata lantai. Volumenya sekitar 452 liter atau sekitar tiga tas golf bisa dimasukkan ke bagian dalam. Masih ada dek penyimpanan di bagian bawah untuk tempat converter pengisian daya. Toyota tidak menyediakan ban cadangan di model ini namun sudah menyertakan kit perbaikan saat kondisi darurat.
Performa dan Pengendalian
Tiba bahasan utama terkait performa. Impresi perdana kali ini dilakukan di area terbatas, tepatnya di Toyota Driving Experience area, Sunter, Jakarta. Rute yang ditawarkan tidak terlalu panjang namun hadir beragam kondisi yang mengingatkan pada jalanan di Indonesia.
Setelah pengaturan cepat mulai dari posisi duduk, lingkar kemudi dengan fitur tilt steering dan lainnya, menjalankan bZ4X memerlukan perhatian lebih utamanya soal motor listrik yang siap bekerja. Absennya suara cukup membingungkan saat pertama kali menekan tombol start stop di konsol tengah. Setelah layar meter cluster menyala dan memberitahukan kendaraan siap digunakan, mengemudikan bZ4X bisa dimulai.
Pengemudi cukup menekan dial berkendara yang ada di tengah dan putar ke arah D untuk maju, atau R untuk mundur. Injakan pedal akselerator cukup mirip dengan sensasi mobil konvensional, tidak melonjakkan tenaga besar saat pertama kali.
Model yang hadir di Indonesia adalah varian FWD alias penggerak depan dengan motor listrik di gandar depan. Di atas kertas tenaga dari motor AC Synchronous sebesar 201 tk dengan torsi 266 Nm. Motor ini dipasangkan dengan transmisi e-Axle yang mempu melesatkan kendaraan dari diam ke 100 km per jam dalam waktu 7,5 detik.
Tenaga ini juga yang hadir saat menginjakkan pedal akselerator cukup dalam di lintasan lurus. Torsi besar hadir spontan langsung membenamkan tubuh pengemudi ke jok. Kehadiran cakram berventilasi di depan dan belakang mampu mengurangi kecepatan saat lintasan habis. Tenaga yang dihasilkan dari perlambatan ini kemudian menjadi energi yang mengisi ke baterai.
SUV ini kemudian melewati lintasan berkelok yang dipersiapkan. Penggambaran di area ini memperlihatkan kestabilan berkendara yang mengesankan berkat penggunaan platform e-TNGA. Struktur ini khusus diciptakan Toyota bersama Subaru untuk produk kendaraan listrik. Baterai yang memiliki bobot besar diletakkan menyatu bersama platform, tepatnya dibagian bawah kendaraan dengan total berat kotor 2,2 ton ini. Hasilnya seperti yang dirasakan, tidak ada gejala limbung dan juga mudah diajak bermanuver. Ini juga berkat pengaturan suspensi depan model strut coil spring dan suspensi belakang double whisbone coil spring. Lingkar kemudinya memberikan arah yang sigap dan presisi untuk menuju titik yang diinginkan pengemudi. Penggunaan platform ini juga membuat radius putar bZ4X hanya membutuhkan ruang sejauh 5,6 meter.
Toyota menyertakan fitur yang menjadi ciri khas kendaraan listrik. Fitur tersebut adalah one pedal atau yang dalam sebutan Toyota regeneration boost. Cara kerjanya, cukup menekan tombol dengan gambar kaki di atas pedal pada area konsol tengah. Pengemudi bisa menjalankan kendaraan juga melakukan perlambatan hanya dengan pedal akselerator di bagian kanan. Tekan untuk melaju dan lepas untuk merasakan perlambatan, sensasinya seperti engine braking di kendaraan konvensional, tanpa harus menekan pedal rem. Kehadiran fitur ini untuk mengurangi kelelahan selama berkendara. Sayangnya, tidak seperti di produk EV lainnya, tingkat perlambatan pada bZ4X tidak dapat diatur alias hanya memberikan satu efek perlambatan.
Model bZ4X ini memiliki generasi terbaru Toyota Safety Sense (TSS) 3.0. Sayangnya di area terbatas fitur keselamatan ini tidak terlalu dirasakan. Beberapa catatan, bZ4X memiliki sensor pembaca rambu, utamanya kecepatan maksimal di jalanan. Nantinya akan ada peringatan pada meter cluster bahwa pengemudi tengah berada di jalan dengan aturan kecepatan maksimal sesuai dengan rambu. Fitur ini terbilang cukup menarik.
Terakhir, pada impresi perdana ini Oto.com cukup beruntung bisa merasakan fitur parking assist. Ini adalah fitur otomatis untuk membantu pengendara memarkirkan kendaraannya baik parkir pararel atau parkir mundur. Caranya, cukup tekan tombol parking assist di konsol tengah, nyalakan tuas sein ke arah ruang parkir, lalu tekan tombol start parking assist di head unit. Pengemudi cukup melepas pedal rem dan tangan dari lingkar kemudi. Mobil akan maju dan mundur secara otomatis.
Simpulan
Kehadiran bZ4X jelas ditunggu banyak pihak karena menilai Toyota terhitung lambat untuk menghadirkan produk kendaraan listrik. Di Indonesia, bZ4X berstatus anak bawang karena pasaran kendaraan listrik sudah dihuni beberapa produk seperti Hyundai Kona EV, Ioniq EV, Ioniq 5, Nissan Leaf juga Wuling Air ev.
Di atas kertas, bZ4X mampu menempuh jarak hingga 550 kilometer berdasarkan klaim WLTP. Baterainya menggunakan lithium ion dengan kapasitas 201 Ah. Baterai ini memiliki jumlah sel 96 dengan total voltasenya 355,2 v yang menghasilkan output 71,4 kWh. Soket pengisiannya menggunakan tipe CCS2 dimana dengan arus 150 kW fast charging hanya membutuhkan waktu 30 menit dari kosong sampai 80 persen. Produk kendaraan listrik pertama Toyota ini juga menggunakan teknologi pendinginan baterai cairan, serta memiliki pengamanan dengan sensor yang hadir di tiap modul baterai. Ini untuk mencegah kerusakan merambat ke modul-modul lainnya.
Di Jepang, Toyota juga menyediakan solar panel di bagian atap sebagai aksesori opsional yang sayangnya tidak hadir di Tanah Air. Model bZ4X juga sebenarnya memiliki varian AWD alias berpenggerak empat roda dengan motor listrik masing-masing di gardan depan dan belakang bertenaga 80 kW. Fitur paling menariknya adalah mode berkendara X-Mode yang menghadirkan jalanan snow, mud, deep snow, mud dan grip control seperti pada Subaru.
Lepas dari kehadiran kendaraan listrik ini, pertanyaan sebenarnya adalah bagaimana ekosistem yang direncanakan Toyota untuk menyambut produk canggih tersebut. Termasuk kesiapan layanan purnajual kendaraan listrik yang berbeda dibanding model konvensional.
Soal harga, Toyota menawarkan bZ4X di angka Rp1,190 miliar on the road Jakarta. Terhitung cukup mahal namun Toyota memberikan garansi baterai selama 8 tahun atau 160.000 kilometer untuk piece of mind kepemilikan bZ4X ini. Selain itu Toyota juga didukung 334 diler penjualan dan layanan purnajual termasuk menghadirkan bZ4X lewat program Kinto untuk kepemilikan bebas masalah.
(STA/TOM)
Baca juga: First Drive Honda WR-V RS: Rasa Familier, Lebih Lincah dari BR-V
Baca juga: First Drive MG ZS EV Facelift: Perjalanan Jakarta - Surabaya Cuma Modal Rp300 Ribuan!
Jual mobil anda dengan harga terbaik
-
Jelajahi Toyota bZ4X
Model Mobil Toyota
Promo Toyota bZ4X, DP & Cicilan
GIIAS 2024
IMOS 2024
Tren & Pembaruan Terbaru
- Terbaru
- Populer
Mobil Unggulan Toyota
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Toyota bZ4X Terbaru di Oto
Bandingkan & Rekomendasi
|
|
|
|
|
Tenaga
201
|
228
|
245
|
136
|
163
|
Torsi
266 Nm
|
420 Nm
|
370 Nm
|
230 Nm
|
250 Nm
|
Automatic Climate Control
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ventilasi AC Belakang
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Engine Start Stop Button
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Anti Lock Braking System
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
EBD (Electronic Brake Distribution)
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Airbag Penumpang Depan
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Sensor Parkir
Ya
|
Ya
|
Ya
|
-
|
Ya
|
Lingkar kemudi Dengan Tombol Multi Fungsi
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
|
Tren SUV
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Mobil Toyota bZ4X dari Carvaganza
Artikel Mobil Toyota bZ4X dari Zigwheels
- Motovaganza