Paling Bisa di Andalkan
Hai Friends, Gue mau review jujur nih tentang motor kusayangan gue yaitu yamaha Aerox 155 VVA. Walaupun baru setahunan gue punya nih motor, tapi gue udah sayang banget samanya, berasa pacar yang selalu ngertiin gue. Gue setiap harinya harus menempuh perjalanan kurang lebih 1 jam an buat ngantor, lumayan buat pinggang sakit friends. Apalagi aspal dari rumah gue menuju kantor jalananya tidak rata. Manuver kanan dan kiri melibas tikungan cukup nyaman dan lincah friends. Tapi untuk akselerasi mengahadapi kemacetan gak sebaik skuter reguler dan sejenisnya karena bodynya yang bongsor. Kemampuan bermanuver memang nyaman ditopang dengan suspensi ganda di belakang friends. Nggak ada gejalan dibagian belakang karena reboundnya yang bekerja cukup baik. Namun berbeda dengan saat dibuat boncengan ya friends, Suspensi ganda yang sebelumnya tidak masalah saat dibuat single riding menjadi mendem saat ada boncengan. Bagi gue suspensi depan dan belakang ini masih bisa mengakomodir kenyamanan gue saat melewati jalan tidak rata, pinter-pinter gue buat atur kecepatannya friends. Saat bermacetan sehingga memaksa turun dari aspal, di kecepatan 10-15 kpj masih bisa mengakomodir itu friends. Begitu pula saat kepergok lubang kecil di jalan aspal, redaman suspensinya masih ok dan cukup nyaman. Tapi beda lagi jika lubang jalan dalam skala medium dan besar friends, hantaman dengan kecepatan tinggi membuat reboundnya kandas… jadi terasa njedug nya friends. Saat melibas jalanan tidak rata di kisaran kecepatan 40 kpj, gue ngerasain rebound suspensi tidak lagi lembut namun cenderung kaku. Beruntung Aerox 155 VVA ini dibekali dengan busa jok yang empuk friends, karakter suspensi yang sedikit kaku meskipun nggak sekaku NMAX ini dipadu dengan kecepatan medium masih ok untuk perlakuan gue melewati jalan tidak rata nih . Gue suka banget dengan finishing bodi Yamaha Aerox 155 VVA ini friends, premium dan berasa sporty dan gak perlu banyak modif sana-sini udah berasa laki banget sesuai sama selera gue yang butuh motor sporty yang gak berlebihan. Meskipun berbody bongsor seperti NMAX, dengan bobot yang lebih ringan membuat AEROX 155 VVA memiliki handling yang tidak terlalu berat seperti yang dibayangkan ya friends. Sekian dulu review gue tentang motor kesayangan gue Yamaha Aerox 155 VVA ini. See you next time and safety riding tentu nya. Bye bye
DesainDikelas skuter premium yamaha berkapasitas 155cc, selain NMAX memang ada AEROX 155 VVA ini. Pantes jika dibanding-bandingkan antara keduanya. Namun saya sendiri melihat konsep desain AEROX 155 ini meskipun tetap mengusung model desain premium berbadan gambot dengan body dan jok yang lega namun aura sporty nya lebih terasa ketimbang NMAX yang menurut saya lebih kalem. Desain yang diusung pada AEROX 155 VVA ini meskipun menunjukkan lekukan body yang halus namun finishing pada ujung-ujungnya lebih berbentuk lancip dan tajam. Pantas jika secara keseluruhan desain motor ini lebih sporty dari saudara tuanya yamaha nmax. Apalagi jika dilihat dari desain headlamp dan lampu belakang yang diusung, jelas lebih modis AEROX 155 ketimbang NMAX
KenyamananAEROX 155 VVA memiliki kenyamanan yang lebih baik dalam riding positionnya dibandingkan dengan skuter lain dikelasnya.Lutut bisa ditekuk layaknya matik pasaran, namun kaki bisa dibuat lebih rileks dengan menempatkan di posisi paling depan.Yamaha menawarkan jok untuk tempat duduk pengendara yang super lebar dan memiliki busa jok yang cukup empuk. Kondisi ini membuat pinggang nggak gampang panas.Karena karakternya jangkung, posisi duduk dengan setang kemudi menjadi terkesan pendek. Lengan pun bisa sedikit ditekuk agar lebih rileks. Karena tidak memaksa menjangkau kemudi, punggung pun bisa lebih santai dengan diposisikan tegak. Nggak perlu membungkuk jadinya.
PerformaPengalaman saya melakukan tes harian Aerox 155 VVA ini secara performa cukup memuaskan. Karakter matik berkapasitas 155cc memang sangat terasa dari muntahan tenaga yang disalurkan pada roda. Akselerasinya memang cukup mumpuni.Torsi Aerox 155 (13,8Nm) memang kalah dibandingkan NMAX (14,4Nm). Namun Aerox 155 memiliki kelebihan pada bobot isi motor yang lebih ringan yaitu 118 kg sedangkan NMAX 127 kg. Dari sini jelas secara akselerasi, AEROX 155 lebih juara, namun saya yang sudah terbiasa dengan sport memang masih merasakan tarikan AEROX 155 masih agak lemot alias harus digiring lebih dulu, nggak bisa terlalu spontan. Meskipun demikian, saat gas dipluntir spontan tidak ada gejala ngedrop seperti kebanyakan skuter yang pernah saya coba. Dari pengamatan saya, saat akan bermain spontan usahakan bermain di 4.000 RPM untuk mendapatkan kesan jambakan yang lebih mantab. Apakah jambakan tarikannya sama kayak motor 2-tak ? Ya nggak lah, lebay itu. Setelah akselerasi, giliran power maksimum yang perlu digali. Untuk menjajal kemampuan AEROX 155 VVA di putaran atas, saya sampai mencoba berduel melawan pengguna Xabre dan CB150R. Untuk mencapai 100 kpj, AEROX 155 VVA memang relatif mudah hal ini karena fungsi VVA yang membuat power mengisi secara merata di setiap putaran RPM terutama menengah keatas.
KeselamatanRem ABS. Antilock Braking System, teknologi rem di era modern yang memungkinkan kita terhindar dari kehilangan keseimbangan saat rem tiba-tiba terkunci karena kita mengerem mendadak saat terkejut. Dengan ABS, rem ngunci bisa dihindari sehingga keselamatan berkendara pun meningkat.
Review Pengguna Yamaha Aerox 155VVA Lainnya
Tulis Review- Semua
- Fitur (14)
- Specs (70)
- Performa (55)
- Dimensi (23)
- Mesin (19)
- Suspensi (7)
- Transmisi (1)
- +3
- Terbaru
- Sangat Membantu
- Kritis
- Positif
Berita Otomotif Dan Review
- Berita Aerox 155VVA
- Featured Article Aerox 155VVA
Video Yamaha Aerox 155VVA
Lihat video terbaru Yamaha Aerox 155VVA untuk mengetahui bagaiamana mesin, desain, konsumsi BBM, performa & lainnya.
Motor Yamaha Pilihan
Modifikasi Motor
Penelitian Lebih Lanjut tentang Aerox 155VVA
- Yamaha Aerox 155VVA
- Harga Yamaha Aerox 155VVA
- Gambar Yamaha Aerox 155VVA
- Berita Yamaha Aerox 155VVA
- Warna Yamaha Aerox 155VVA
- Review Yamaha Aerox 155VVA
- Video Yamaha Aerox 155VVA
- Dealer Yamaha di jakarta-selatan