Cleveland CycleWerks Misfit

Panel instrumen kini mengalami peningkatan. Dua buah indikator analog terpadu dengan layar digital kecil. Memang tidak secanggih motor lain, tapi ukuran Cleveland hal ini cukup modern. Untuk speedometer dan takometer ditunjukkan secara mekanik. Sedangkan layar monotone menyajikan informasi odometer dan trip meter. Indikator bensin belum ada. Mungkin mereka mempertahankan sensasi klasik produknya.

Bagian rangka sudah diperkuat dengan konstruksi double cradle. Seharusnya, membuat motor jauh lebih baik saat dibawa manuver. Apalagi, fork depan menggunakan model upside-down berkelir emas. Tak hanya mengenai estetika, peredaman guncangan bisa teratasi dengan baik. Juga saat menikung motor lebih “nurut”. Untuk di belakang, masih mengandalkan dual shock bergaya klasik. Tapi sudah bisa disetel sesuai kebutuhan pengendara.

Englishman in New York. Lagu Sting yang tenar di akhir 80an ini sedikit merepresentasikan Misfit. Aura motor Inggris begitu kental terlihat, sedangkan mereknya berasal dari Amerika serikat. Sekilas melihatnya agak mirip Norton. Bentuk tangki mengotak dan lekukan di sisinya memberikan bahasa desain serupa.

Sedangkan di belakang, mengadaptasi model “buntut tawon”. Bagian ini bisa dilepas pasang dengan mudah. Saat ingin membonceng, cukup lepas sedikit baut saja. Nah, identitas cafe racer yang sudah dibangun tak dibarengi oleh stangnya. Bagian kendali ini menggunakan model motor cruiser, lebar dan tinggi. Mungkin, maksudnya agar pengendara tidak begitu membungkuk saat mengendarainya. Otomatis perjalanan jauh bisa dinikmati tanpa pegal punggung.

Urusan jantung pacu, masih dibekali spesifikasi yang sama dengan varian lain. Satu silinder 229cc dengan ukuran (diameter x langkah) 67 x 65mm. Perlu diketahui, mesin ini tidak menggunakan rantai keteng melainkan push rod. Makanya putaran mesin cenderung rendah dan tidak menghasilkan output fantastis.

Tenaganya, sebesar 15 PS di 7.000rpm dan torsi maksimal 16Nm di 6.000rpm. Bukan sesuatu yang spesial, tidak kencang sama sekali. Top speed saja berakhir di 112,7 kpj. Karakter mesinnya cocok untuk digunakan berjalan santai. Bagi yang suka kecepatan, kurang tepat meminangnya. Kecuali jika ingin dimodifikasi sedemikian rupa, hingga performanya meningkat.

Sistem pengapian sudah menggunakan CDI. Sedangkan, distribusi bensin masih mengandalkan karburator PZ30. Walau belum injeksi, konsumsi BBM tergolong irit di angka 34kpl. Lagi pula, karburator lebih mudah diutak-atik oleh pemilik motor ini.

Penahan laju motor sudah disiapkan dengan baik. Sayang, tidak ada sensor ABS di kedua roda. Padahal cukup penting mengatasi gejala ban terkunci saat pengereman keras. Untung saja cakram depan sangat besar, 315mm. Ukuran ini hampir sama dengan motor-motor lansiran Harley Davidson. Selain itu, piringannya bergelombang ala motor performa tinggi. Untuk bagian belakang tidak teromol lagi, melainkan sudah mengandalkan cakram 220mm.