Voge SR4Max, Skutik Gambot Saudara Dekat BMW C 400 GT

Loncin Motor Ltd,. sebuah perusahaan sepeda motor asal Cina yang punya sub-brand bernama Voge. Mereka menjual skuter bongsor SR4Max secara global. Kalau di Eropa, unit dijajakan mulai €5.787 atau Rp110 jutaan. Sepeda motor ini tidak bisa dipandang sebelah mata. Sebab produk lahir dari pabrikan sama dengan BMW C 400 GT. Betul, kedua model saling berbagai platform, hanya wajah dan bodi dibedakan. 

Kilas balik singkat. Jadi, BMW Motorrad menjalin kolaborasi dengan perusahaan manufaktur Tiongkok, Loncin, untuk memproduksi skuter bongsor mereka. Salah satunya ialah BMW C 400 GT, yang sepenuhnya dibuat di pabrik mereka di Chongqing, Cina. Kerja bareng ini bahkan terjalin sejak 2005. Di sisi lain, perusahaan juga memproduksi komponen dan sepeda motor untuk merek ternama lain: Honda dan MV Agusta. Itulah cara membangun kredibilitas di mata pasar otomotif dunia.

Format Enjin Voge SR4Max Sama dengan BMW C 400 GT

Voge SR4Max merupakan skuter yang menawarkan kombinasi antara kenyamanan, performa, dan teknologi mutakhir. Ia memanggul mesin 349,8 cc satu silinder berpendingin cairan,  4-stroke, liquid-cooled, SOHC. Buncahan tenaga tembus 34 PS pada 7.500 rpm dan torsi maksimal tersedia 35 Nm saat putaran 6.600 rpm. Enjin ini diklaim memberikan akselerasi tangkas sekaligus penyaluran tenaga nan halus. Sehingga cocok dipakai menunjang perjalanan di dalam kota maupun touring.

Format yang sama juga diterapkan di dalam enjin BMW C 400 GT. Hasil keluaran maupun model penyaluran tenaga via CVT belt tak berbeda. Keduanya menggunakan ukuran diameter kali langkah 80 mm x 69,6 mm, rasio kompresi 11,5: 1 dan sistem BMS-E2 digital engine management. Termasuk pemakaian closed-loop 3-way catalytic converter, mengubah jenis polutan berbahaya dalam gas buang mesin. Sehingga sesuai regulasi emisi berlaku. Lalu perangkat suspensi dan pengereman mirip. 

Suspensi dan Sistem Pengereman Voge SR4Max

 

Desain Bodi Berbeda

Terkait struktur rancangan. Voge SR4Max menampilkan tarikan garis bodi cenderung halus dan siluet dinamis yang selaras dengan estetika sepeda motor Eropa. Seluruh pencahayaan gunakan LED. Posisi jok dibuat lebih rendah dari setang. Skuter ini didesain secara ergonomis agar memberikan posisi berkendara relaks, luas dan nyaman. Memungkinkan ditunggangi oleh berbagai pengguna, bahkan bertinggi badan sedang. Desain sadel, ruang kaki lebar serta sandaran punggung memanjang. Niscaya mampu memberikan kenyamanan bagi pengendara bahkan selama perjalanan jauh. 

Dimensi dan struktur bodi tak bisa dibilang kompak. Ia memiliki panjang 2.185 mm, lebar 805 mm, tinggi 1.390 mm. Lalu jarak sumbu roda 1.565 mm, menjamin memberikan posisi berkendara yang stabil. Tinggi jok 761 mm cocok untuk sebagian besar pengendara di Eropa maupun Asia. Fitur tambahan lain berupa layar meter cluster TFT 7 inci, meningkatkan keamanan dan kemudahan penggunaan bagi pengendara. Sekaligus menambah nilai pengalaman berkendara secara keseluruhan.

BMW C 400 GT malah sebaliknya, menawarkan tampilan depan yang lebih sporty dan agresif. Lekuk fairing dibuat ramping dan garis bodi makin dinamis serta windshield lebih tinggi dan lebih protektif terhadap terpaan angin depan. Mereka tampak menggunakan finishing dan detail berkualitas tinggi seperti kaliper rem radial J.Juan, panel bodi premium dan opsi aksesori eksklusif. BMW Motorrad Indonesia masih menjual model ini, namun tanpa label harga (price by order). Bagaimana, kalau Anda disuruh memilih, ambil model mana? (ALX/ODI)

Baca Juga: 

Berdandan Unik, SYM Luncurkan Skuter Matik Naga 155 Seharga Rp35 Jutaan

Zontes Mengaspal di Indonesia, Skutik Bongsor yang Dijual Ratusan Juta

BSA Lahirkan Kembali Bantam 350 dengan Mesin Ringkas dan Tampilan Simpel