MotoGP: Tak hanya Vinales, Masalah Rem juga Dialami Semua Pembalap Yamaha

MotoGP: Tak hanya Vinales, Masalah Rem juga Dialami Semua Pembalap Yamaha
Contents
Baca SelengkapnyaSembunyikan

Maverick Vinales (Monster Energy Yamaha) membuat keputusan terbaik saat lakoni MotoGP Styria (23/8). Pembalap Yamaha memutuskan lompat setelah tahu pengereman motornya tidak berfungsi. Beruntung sang joki tak alami cedera, meski kecewa pascainsiden yang membuat red flag seri kelima itu. Tak sekadar gagal melanjutkan balapan, Vinales juga merugi karena turun peringkat.

Walau baru terjadi di lap ke-17, nyatanya masalah rem itu sudah dialami Vinales pada awal balapan. "Saya mulai kehilangan tekanan rem depan. saya terus mencoba dan sekali melebar. Saya berkata, ini akan sulit. Seharusnya saya berhenti. Tapi saya ingin finis, setidaknya mengambil satu poin. Saya membuat tiga lap yang sangat pelan dan lagi-lagi tanpa rem. Hingga Quartararo, Rossi dan Petrucci menyusul saya," kata Vinales mengutip dari Crashnet.

Lepas itu, Vinales mengklaim masih dapat melakukan perbaikan. Bahkan dikatakannya lebih baik dari Quartararo maupun Rossi. Dan, tiba-tiba di tikungan pertama (T1) sirkuit itulah permasalahan puncak Vinales terjadi. "Di T1 remnya meledak. Saya rasa ada bagian yang rem yang hilang saat saya menekan rem. Motor tidak dapat berhenti dan jelas tidak mungkin. Saya mengerti betul bahwa remnya rusak. Jadi saya putuskan untuk melompat," terangnya lagi.

Yamaha MotoGP

Vinales pun akhirnya menjatuhkan diri saat kecepatan motor berada di angka 230 kpj. Tepat di depan Alex Marquez (Repsol Honda). Penunggang Honda RC213V itu pun mengakui bahwa ada peranti berwarna hitam yang jatuh dari motor Vinales - indikasi yang memperkuat faktor kegagalan sistem pengereman Yamaha M1. "Itu adalah sesuatu yang belum pernah saya alami sepanjang berkarir di MotoGP. Terkadang (pengereman) memang sedikit menurun. Tapi, saya masih bisa memainkan tuasnya. Hari inipun saya melakukan beberapa penyesuaian dari tikungan ke tikungan," jelas Vinales usai balapan.

Baca juga: MotoGP Austria Seri 2: Oliveira Naik Podium Pertama, Menang Dramatis di Tikungan Akhir

Catatan menariknya, Vinales menjadi satu-satunya pembalap MotoGP yang menggunakan rem Brembo standar. Sementara lainnya, termasuk Rossi, Quartararo dan Franco Morbidelli sudah memakai spek terbaru. Hanya saja ketiganya masih beranggapan rem anyar itu bermasalah - terjadi peningkatan suhu hingga membuat rem tidak berfungsi secara maksimal. Ini pula yang akhirnya membuat Vinales memilih perangkat paling basic.

"Vinales tidak melakukannya (menggunakan rem baru), karena dia tidak pernah mengalami peningkatan suhu tinggi seperti yang diderita pembalap lain, akhir pekan lalu. Ketika dia mencobanya, dia tidak mendapatkan pengereman seperti keinginannya. Karena dua alasan ini kami memutuskan untuk menggunakan sistem konvensional. Ada kemungkinan dia tidak dapat mendinginkan sistem pengereman karena berada di belakang pembalap lain. Baru setelah lap kelima dia merasakan sesuatu, namun coba mengaturnya. Tapi, apa yang terjadi pada Vinales bukanlah sesuatu yang diharapkan. Untungnya dia baik-baik saja, karena itu yang paling penting," ungkap direktur tim Monster Yamaha, Massimo Meregalli.

Menurut Rossi, hal itu tidak hanya terjadi pada Yamaha. Walau menurutnya ada faktor paling logis, kenapa hal ini begitu mendera mereka. "Trek ini sangat parah soal pengereman. Semua pembalap kesulitan. Jika Anda lihat, semua orang memiliki saluran udara besar di pengeremannya. Tapi sepertinya lebih menderita. Kami coba meningkatkannya di trek lurus karena motor kami pelan. Jadi kami coba mengerem sangat keras dan menekannya lebih banyak. Ini alasan mengapa Yamaha paling menderita dengan masalah ini," tutur Rossi.

masalah rem tim Yamaha MotoGP

Kendati begitu, Rossi sendiri tak mengalami masalah berarti sepanjang balapan kemarin. "Memang tidak fantastis, tapi remnya kali ini baik dan tidak ada masalah khusus," sahut Rossi. Pandangan itu nyatanya tak sama dengan Quartararo maupun Morbidelli. Diungkap Quartararo, setiap saat rem motornya terasa kian lembut (kurang pakem), sampai ada satu saat di mana tidak ada pengereman. "Sangat berbahaya dan bikin tidak percaya diri," kata Quartararo.

"Di trek ini kami melakukan hard braking lebih banyak (dari sirkuit lain). Pada tikungan pertama, ketiga dan empat, kamu mengerem keras dan lama, membuat rem kepanasan. Parahnya lagi kalau berada di belakang pembalap lain, membuatnya semakin stress. Kami mendapat masukan dari Brembo untuk memakai sistem itu setelah melihat permasalahan pada Quartararo. Tahun lalu kami tidak mengalami banyak masalah tentang ini. Tapi MotoGP selalu maju setiap tahun dan semakin cepat. Mungkin tahun ini kami memberi tekanan lebih banyak pada rem dibanding sebelumnya karena motor lebih cepat," kata Morbidelli.

Di balapan itu, Morbidelli sendiri masih dapat menyelesaikan balapan di urutan ke-15. Sementara Quartararo hanya finis ke 13 atau berada tiga peringkat di bawah Rossi yang menuntaskan MotoGP Styria di urutan sembilan. Meski begitu, posisi Rossi di klasemen terdegradasi dua peringkat. Dari sebelumnya kelima menjadi ketujuh. Sebaliknya, walau finis di belakang Rossi, Quartararo tetap bertengger di puncak klasemen sementara MotoGP 2020 dengan torehan 70 poin.

Kerugian paling besar justru dialami Vinales. Kejatuhannya kali itu membuat pembalap Spanyol terlempar dari tiga besar. Posisi pengguna nomor 12 turun dari posisi tiga ke lima. Dengan perbekalan angkanya sekarang, kesempatan Vinales berburu gelar juara dunia menjadi lebih berat. Ditambah lagi jika ada kerusakan pada mesin M1 yang terbakar tersebut. Jika itu terjadi, maka Vinales akan kehilangan dua dari lima mesinnya untuk tahun ini - salah satunya sudah dibawa ke Jepang saat laga di Jerez (Spanyol).

Masalah rem Vinales

"Saya harap tidak merusak mesin ini. Jika itu terjadi, saya pikir ini akan jadi masalah. Brno adalah kesalahan. Begitu juga dengan Austria. Kami harus mengembangkan lebih banyak pada motor. Sekarang kompetitor jauh lebih cepat. Kami tidak tahu tentang Misano. Jadi, kami akan berusaha untuk tetap tenang karena tahu segala sesuatunya dapat berubah dengan cepat. makanya kami tidak boleh kehilangan fokus," pungkas Vinales. (Ano/Tom)

Sumber: Crashnet

Klasemen Sementara MotoGP 2020

Posisi Pembalap Poin

1. Fabio Quartararo Petronas Yamaha SRT (YZR-M1) 70 poin

2. Andrea Dovizioso Ducati Team (GP20) 67 poin

3. Jack Miller Pramac Ducati (GP20) 56 poin

4. Brad Binder Red Bull KTM (RC16) 49 poin

5. Maverick Viñales Monster Yamaha (YZR-M1) 48 poin

6. Takaaki Nakagami LCR Honda (RC213V) 46 poin

7. Valentino Rossi Monster Yamaha (YZR-M1) 45 poin

8. Joan Mir Suzuki Ecstar (GSX-RR) 44 poin

9. Miguel Oliveira Red Bull KTM Tech3 (RC16) 43 poin

10. Pol Espargaro Red Bull KTM (RC16) 35 poin

11. Franco Morbidelli Petronas Yamaha (YZR-M1) 32 poin

12. Johann Zarco Reale Avintia (GP19) 30 poin

13. Alex Rins Suzuki Ecstar (GSX-RR) 29 poin

14. Danilo Petrucci Ducati Team (GP20) 25 poin

15. Alex Marquez Repsol Honda (RC213V) 15 poin

16. Aleix Espargaro Aprilia Gresini (RS-GP) 15 poin

17. Iker Lecuona Red Bull KTM Tech3 (RC16) 13 poin

18. Francesco Bagnaia Pramac Ducati (GP20) 9 poin

19. Bradley Smith Aprilia Gresini (RS-GP) 8 poin

20. Tito Rabat Reale Avintia (GP19) 7 poin

21. Cal Crutchlow LCR Honda (RC213V) 7 poin

22.  Michele Pirro Pramac Ducati (GP20) 4 poin

Baca juga: MotoGP Styria: Joan Mir Raih Posisi Pertama Sesi FP3, Rossi Gagal Masuk Q2

IIMS 2024

Anda mungkin juga tertarik

  • Yang Akan Datang
  • Kawasaki Ninja H2SX
    Kawasaki Ninja H2SX
    Harga menyusul
    Perkiraan Diluncurkan Jun, 2024 Kabari Saya Saat Diluncurkan
  • Yamaha Niken
    Yamaha Niken
    Harga menyusul
    Perkiraan Diluncurkan Jun, 2024 Kabari Saya Saat Diluncurkan
  • Kawasaki Ninja H2R
    Kawasaki Ninja H2R
    Harga menyusul
    Perkiraan Diluncurkan Jun, 2024 Kabari Saya Saat Diluncurkan
  • BMW R 1200 GS 2024
    BMW R 1200 GS 2024
    Harga menyusul
    Perkiraan Diluncurkan Jun, 2024 Kabari Saya Saat Diluncurkan
  • Viar E Cross
    Viar E Cross
    Harga menyusul
    Perkiraan Diluncurkan Jun, 2024 Kabari Saya Saat Diluncurkan

Video Motor Terbaru di Oto

Oto
  • Honda CRF250L, Seenak Apa Buat Offroad dan Harian? | Test Ride
    Honda CRF250L, Seenak Apa Buat Offroad dan Harian? | Test Ride
    26 Mar, 2024 .
  • Test Ride Honda EM1 e:, Seberapa Layak untuk Dibeli?
    Test Ride Honda EM1 e:, Seberapa Layak untuk Dibeli?
    01 Mar, 2024 .
  • New Royal Enfield Bullet 350, Revisi Penting sang Cruiser
    New Royal Enfield Bullet 350, Revisi Penting sang Cruiser
    27 Feb, 2024 .
  • Honda SC e: Concept, Cikal Bakal Vario Listrik Nih?!
    Honda SC e: Concept, Cikal Bakal Vario Listrik Nih?!
    27 Feb, 2024 .
  • Fun Ride Goes To IIMS 2024 Bareng Komunitas Motor Gede!
    Fun Ride Goes To IIMS 2024 Bareng Komunitas Motor Gede!
    21 Feb, 2024 .
  • Impresi Perdana dan Jajal Honda Stylo 160, Incar Penggemar Desain Retro Modern | First Ride
    Impresi Perdana dan Jajal Honda Stylo 160, Incar Penggemar Desain Retro Modern | First Ride
    16 Feb, 2024 .
  • 133 Kilometer Pertama Jajal Yamaha LEXi LX 155, Menarik Sih Tapi….. | First Ride
    133 Kilometer Pertama Jajal Yamaha LEXi LX 155, Menarik Sih Tapi….. | First Ride
    12 Feb, 2024 .
  • Jajal Langsung Suzuki Burgman Street 125 EX, Nyaman Buat Jarak Jauh | First Ride
    Jajal Langsung Suzuki Burgman Street 125 EX, Nyaman Buat Jarak Jauh | First Ride
    30 Jan, 2024 .
  • Yamaha Lexi Lx 155, Performa Lebih Gahar dari Aerox dan Nmax!
    Yamaha Lexi Lx 155, Performa Lebih Gahar dari Aerox dan Nmax!
    30 Jan, 2024 .
  • Mau Tampil Beda, Ini Pilihan Skutik yang Jarang Terlihat di Jalan Raya
    Mau Tampil Beda, Ini Pilihan Skutik yang Jarang Terlihat di Jalan Raya
    08 Jan, 2024 .
Tonton Video Motor

Artikel Motor dari Zigwheels

  • Motovaganza
  • Tips
  • Review
  • Artikel Feature
  • Honda Giorno+ 2024 Edisi Spesial Donald Duck Dijual Rp29 Jutaan
    Honda Giorno+ 2024 Edisi Spesial Donald Duck Dijual Rp29 Jutaan
    Anjar Leksana, 24 Apr, 2024
  • Deret Skutik dengan Bagasi Luas, Cocok buat Harian Maupun Touring
    Deret Skutik dengan Bagasi Luas, Cocok buat Harian Maupun Touring
    Zenuar Istanto, 19 Apr, 2024
  • Kredit Honda Vario 125 Model 2024 Bisa Dicicil Mulai Ratusan Ribu Rupiah
    Kredit Honda Vario 125 Model 2024 Bisa Dicicil Mulai Ratusan Ribu Rupiah
    Anjar Leksana, 16 Apr, 2024
  • ExxonMobil Kembali Gelar Program Mudik Gratis Untuk Mekanik
    ExxonMobil Kembali Gelar Program Mudik Gratis Untuk Mekanik
    Zenuar Istanto, 09 Apr, 2024
  • Ingin Pakai Supermoto Buat Harian? Ini Pilihannya
    Ingin Pakai Supermoto Buat Harian? Ini Pilihannya
    Zenuar Istanto, 05 Apr, 2024
  • Mau Beli Motor Seken, Begini Cara Mengecek Kondisinya
    Mau Beli Motor Seken, Begini Cara Mengecek Kondisinya
    Anjar Leksana, 06 Jun, 2023
  • 8 Komponen Motor yang Wajib Diperiksa setelah Dipakai Mudik
    8 Komponen Motor yang Wajib Diperiksa setelah Dipakai Mudik
    Bangkit Jaya Putra, 03 Mei, 2023
  • Penting Diketahui saat Pilih Jas Hujan, Jangan Sampai Membahayakan!
    Penting Diketahui saat Pilih Jas Hujan, Jangan Sampai Membahayakan!
    Zenuar Istanto, 26 Okt, 2022
  • Cara Merawat Bagian Motor Berwarna Doff Supaya Selalu Terlihat Resik
    Cara Merawat Bagian Motor Berwarna Doff Supaya Selalu Terlihat Resik
    Zenuar Istanto, 03 Okt, 2022
  • Jangan Lupakan Beberapa Hal Ini saat Touring Motor Berkelompok
    Jangan Lupakan Beberapa Hal Ini saat Touring Motor Berkelompok
    Zenuar Istanto, 16 Sep, 2022
  • First Ride Honda Stylo 160: Sekadar Vario 160 Berganti Kulit?
    First Ride Honda Stylo 160: Sekadar Vario 160 Berganti Kulit?
    Setyo Adi, 07 Mar, 2024
  • First Ride Yamaha LEXi LX 155: Pantas Naik Kelas?
    First Ride Yamaha LEXi LX 155: Pantas Naik Kelas?
    Bangkit Jaya Putra, 27 Feb, 2024
  • First Ride Suzuki Burgman Street 125EX: Tawarkan Keseimbangan Berkendara
    First Ride Suzuki Burgman Street 125EX: Tawarkan Keseimbangan Berkendara
    Anjar Leksana, 30 Jan, 2024
  • Vespa LX125 i-get Batik: Layak Dikoleksi
    Vespa LX125 i-get Batik: Layak Dikoleksi
    Bangkit Jaya Putra, 27 Mar, 2023
  • First Ride Yamaha Grand Filano: Desain Classy Bikin Jatuh Hati
    First Ride Yamaha Grand Filano: Desain Classy Bikin Jatuh Hati
    Setyo Adi, 02 Mar, 2023
  • 11 Istilah yang Akrab di Kalangan Bikers Sejati
    11 Istilah yang Akrab di Kalangan Bikers Sejati
    Bangkit Jaya Putra, 28 Jun, 2022
  • Perjalanan Yamaha R15, Transformasi Revolusioner hingga Menjadi Motor Sport Mutakhir
    Perjalanan Yamaha R15, Transformasi Revolusioner hingga Menjadi Motor Sport Mutakhir
    Zenuar Istanto, 22 Mar, 2022
  • Sejarah Perkembangan Honda Vario, dari 110 cc hingga 160 cc
    Sejarah Perkembangan Honda Vario, dari 110 cc hingga 160 cc
    Zenuar Istanto, 08 Mar, 2022
  • Kawasaki Ninja 250SL vs Suzuki Gixxer SF 250, Adu Sporty Fairing Silinder Tunggal
    Kawasaki Ninja 250SL vs Suzuki Gixxer SF 250, Adu Sporty Fairing Silinder Tunggal
    Bangkit Jaya Putra, 15 Nov, 2021
  • Suzuki Nex II Elegant vs Yamaha Gear 125 S Version, Mana yang Pantas Jadi Incaran?
    Suzuki Nex II Elegant vs Yamaha Gear 125 S Version, Mana yang Pantas Jadi Incaran?
    Zenuar Istanto, 26 Agu, 2021

Bandingkan

You can add 3 variants maximum*