Test Drive Xpeng X9: MPV Listrik Canggih dengan Rasa Mewah dan Fitur Masa Depan

Xpeng menjanjikan produk yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia saat perkenalannya beberapa waktu lalu. Salah satu model yang ditawarkan adalah MPV premium X9 yang membawa teknologi canggih untuk segmen kendaraan listrik. 

Dengan desain futuristik dan fitur teknologi mutakhir, mobil ini menjanjikan pengalaman berkendara modern dan nyaman untuk keluarga kelas atas.

Setelah impresi perdananya, Oto.com mendapat kesempatan untuk mencoba X9 di acara media drive Xpeng, Selasa (3/6). Area yang disediakan terbatas, yakni di parking lot Indonesia Design Center (IDD), PIK 2. Meski singkat, setidaknya ada rasa berkendara yang dicoba, bersamaan dengan tawaran fitur-fitur model yang belum diumumkan harga resminya ini.

Desain Eksterior Futuristik dan Aerodinamis

Sedikit membicarakan penampakan luar MPV EV ini. Bagi yang menginginkan kesan elegan rasanya unsur ini hanya didapat sedikit di model X9. Pendekatan Xpeng lebih pada MPV dengan garis-garis tajam dan tegas. Ini terlihat di sekeliling kendaraan.

Facia depannya juga terbilang simpel. Tidak ada gril berukuran besar, diganti penampang dengan garis tajam, terlihat pada DRL dan lampu utama di area kap depan. Detail serupa honeycomb terdapat di area bawah bumper. Beranjak ke samping, garis tegas terlihat melintang di sekitar pintu depan dan belakang yang menghadirkan kesan besar MPV EV ini. Pelek 20 inci dengan ban sport Michelin menambah kesan premium MPV ini.

Paling menarik sebenarnya bagian belakang X9. Jika MPV kebanyakan buritannya berbentuk mengotak, Xpeng menghadirkan kesan tajam, mengingatkan pada sebuah Crossover. Bentuk belakangnya ini diberi sentuhan LED yang tersambung di pintu yang juga menjadi stop lamp.

Eksteriornya terinspirasi dari pesawat luar angkasa dengan fokus pada aerodinamika, terlihat dari koefisien hambatan udara yang sangat rendah, yaitu 0,227 Cd. X9 tersedia dalam tiga pilihan warna: Silver Frost, Midnight Black, dan Arctic White.

Kabin Luas dan Fitur Premium

X9 memang MPV berukuran besar. Dimensi panjang 5.293 mm, lebar 1.988 mm, tinggi 1.785 mm, dan jarak sumbu roda 3.160 mm. Ukuran ini membuat kabinnya sangat luas dan mampu menampung banyak barang, bahkan kapasitas bagasinya bisa mencapai 2.554 liter jika kursi belakang dilipat, cukup untuk 29 koper ukuran 20 inci.

Kursi baris kedua pada mobil ini menggunakan konfigurasi captain seat yang bertujuan untuk menambah kenyamanan dan privasi penumpang. Kursi ini dilengkapi dengan fitur Zero Gravity Reclining dan sistem pijatan enam titik untuk relaksasi optimal. Fitur-fitur ini juga tersedia untuk pengemudi dan penumpang depan. Pembeda dengan varian standar dan Pro, terlihat pada jok baris kedua yang terpisah di varian standar, sedangkan varian Pro jok captain seat tersambung.

Di dalam kabin, terdapat kulkas portable dengan pintu elektrik untuk menyimpan makanan dan minuman. Fleksibilitas kabin didukung oleh jok yang dapat disesuaikan secara elektronik, termasuk kemampuan melipat jok paling belakang hingga rata lantai untuk menciptakan ruang yang lebih lapang.

Untuk hiburan, tersedia layar belakang berukuran 21,4 inci yang dilengkapi dengan sistem audio Xopera 23 speaker. Sementara itu, di bagian depan, terdapat layar sentuh Floating Touch Central Control Screen berukuran 17,3 inci sebagai pusat kendali. Pengemudi juga dimanjakan dengan Full LCD Instrument Cluster 10,25 inci yang menampilkan informasi kendaraan secara lengkap.

Sisi menarik melihat bagian langit-langit interior X9. Selain panoramic roof untuk kursi baris kedua dan ketiga, terdapat kisi udara yang menjanjikan kenyamanan pendingin ruang yang rata. Seluruh pengoperasian fitur dapat dilakukan melalui tombol kapasitif, serta melalui layar utama di baris pertama.

Impresi menjadi penumpang terbilang nyaman. Layak memang disematkan citra sebagai MPV premium dengan tenaga listrik. Namun sebenarnya, ini juga bukan kesan pertama yang impresif. Rival di segmen yang sama juga kurang lebih menawarkan fitur dan kenyamanan serupa. Tinggal kembali pada preferensi pribadi terkait detail dan kelengkapan yang dianggap layak untuk menjadi pilihan.

Performa dan Pengalaman Berkendara

Tiba pada bahasan utama. Bahasan terkait impresi berkendara dan performa, meski dilakukan dalam ruang terbatas, setidaknya dapat memberikan gambaran terkait kedua faktor tersebut. Dalam hal performa, X9 menawarkan varian penggerak roda depan dengan motor listrik tunggal 235 kW (315 hp) dan torsi 450 Nm, tersedia dengan opsi baterai 84,5 kWh (jangkauan 610 km) atau 101,5 kWh (jangkauan 702 km).

Salah satu kenyamanan yang ditawarkan adalah pengisian cepat. Varian standar menawarkan kemampuan menerima daya 283 kW yang dapat mengisi baterai dari 10 hingga 80 persen dalam waktu 20 menit. Varian Pro, dapat menerima daya lebih besar hingga 317 kW dengan kemampuan pengisian daya cepat yang serupa. Pengisian daya AC membutuhkan waktu 9 hingga 11 jam untuk pengisian dari 5 hingga 100 persen.

Berada di balik kemudi X9 rasanya mengingatkan pada beberapa bentuk produk kendaraan listrik lain. Tidak ada tombol, semua fungsi diatur dari layar utama. Ini juga yang membuat pengemudi membutuhkan waktu untuk mengoperasikan berbagai fitur dalam MPV EV premium ini. Termasuk fungsi pelipat kaca spion, pengaturan arah semburan AC, semua ada dalam layar utama. Penilaian terkait hal ini, jelas tidak memudahkan pengemudi.

Sudut pandang terbilang lapang, meski dengan pilar A berukuran besar dan rebah. Area kemudi juga memberikan kesan nyaman digenggam, meski dengan konfigurasi palang mendatar alias membentuk arah jam 3-9. Terdapat beberapa tombol untuk pengaturan layar informasi, yang sekali lagi, membutuhkan waktu untuk memahami penggunaannya.

Langsung ke impresi performa, tidak ada rasa kekurangan tenaga pada mobil berukuran besar ini. Pengemudi memulai dengan mengarahkan mode D pada tuas kanan di balik kemudi. Torsi khas motor listrik langsung mencuat sejalan dengan momen menginjak pedal akselerator. Meski tidak bisa dibilang agresif, namun tenaga ini rasanya tetap menarik untuk dicoba guna mencapai kecepatan lebih tinggi yang diklaim bisa mencapai 200 km per jam.

Area terbatas ini juga menjadi tempat yang pas untuk melihat kemampuan manuver X9. MPV ini menawarkan roda belakang yang bisa berbelok 5 derajat untuk mendapatkan radius putar 5,4 meter. Ini membuat pengemudi tidak perlu repot-repot memaju-mundurkan kendaraan saat hendak berputar arah atau di ruang dengan sudut sempit.

Salah satu sorotan yang ditawarkan X9 adalah suspensi dual air chamber yang bisa diatur ketinggiannya dengan jarak main 90 mm. Ketinggian suspensi ini akan menyesuaikan otomatis dengan kecepatan kendaraan sedangkan kekerasan suspensi bergantung pada mode berkendara. Penilaian singkat melalui jalan dengan speed bump, memang terbilang nyaman namun masih terasa kaku. Ini tentu memerlukan penilaian lebih komprehensif pada saat kesempatan membawa mobil ini ke jalanan umum.

Area pengujian selanjutnya adalah rintangan bermanuver. Platforom X9 menawarkan posisi baterai yang rendah yang berdampak pada pusat gravitasi saat bergerak. Saat bermanuver agresif melewati cone, alias zig zag, minim terasa body roll yang biasa didapat dari model MPV. Arah kendaraan juga mengikuti kemudi dengan cepat dan presisi, sesuatu yang cukup menyenangkan dari model berbadan besar ini.

Parkir Otomatis

Xpeng sebenarnya memiliki latar belakang sebagai perusahaan teknologi, dan ini juga yang coba dicitrakan pada produk-produknya. Canggih, futuristik, serta penuh dengan teknologi terkini. Ini bisa dilihat dari penggunaan prosesor Qualcomm Snapdragon SA8295P yang bekerja sebagai otak kendaraan dalam menjalankan fungsi-fungsinya, termasuk fitur keselamatan.

MPV ini menggunakan 12 kamera, 12 radar, 3 wave radar, yang semuanya bekerja bersamaan untuk berbagai kebutuhan. Kamera misalnya, bisa ditampilkan untuk melihat sekeliling kendaraan melalui sudut sempit dengan presisi.

Hadir juga fitur ADAS yang disebut XPilot Driving, yang terdiri dari adaptive cruise control, lane centering control, adaptive turning cruise dan intelligent speed limit assist. Masih ada fungsi forward distance monitor, forward collision warning, autonomous emergency braking, traffic sign recognition, speed assistan system, intelligent high beam dan driver state monitoring.

Paling menarik adalah fitur Xpilot Driving. Ini menggunakan berbagai teknologi tadi untuk membantu pengemudi memarkirkan X9 secara otomatis. Pengalaman perdana ini langsung terkesan dengan pembacaan ruang yang akurat dan cepat dari X9. Komputer dapat melihat ruang yang tersedia pada area parkir, termasuk melihat rintangan, kendaraan lain, juga pejalan kaki di sekitar mobil yang ingin bergerak secara otonom.

Pengoperasiannya juga cukup mudah, tidak memerlukan proses yang rumit. Cukup hentikan kendaraan, dan arahkan pada posisi transmisi R atau mundur. Sistem akan mendeteksi otomatis ruang sekitar kendaraan dan menanyakan apakah hendak melakukan parkir secara otomatis pada layar utama. Pengemudi tinggal memilih ruang yang hendak dituju pada layar, dan tekan perintah memulai parkir otomatis. Lepaskan pedal rem, dan kendaraan dengan lebar 5,2 meter ini akan bergerak maju dan mundur secara otomatis. Kendaraan akan parkir sesuai dengan garis parkir secara presisi.

Kejutan tidak berhenti di situ. X9 juga bisa melakukan fungsi parkir otomatis dengan pengemudi berada di luar kendaraan alias otonom. Pengoperasiannya juga cukup mudah. Hentikan kendaraan, masukkan ke mode transmisi P atau N. Keluar kendaraan dengan kondisi kendaraan masih menyala dan tekan tombol dengan logo P di anak kunci FOB. Tekan dua kali hingga lampu sein berkedip yang menandakan kendaraan tengah mencari ruang yang aman untuk parkir. Nantinya, rem tangan akan otomatis nonaktif dan MPV ini langsung bergerak maju dan mundur sendiri untuk masuk ke ruang parkir. Setelah berhenti, yang menandakan parkir sudah selesai, kendaraan akan terkunci otomatis dan mati. Terhitung sangat mudah.

Soal teknologi ini, tentu harus melihat berbagai situasi di ruang parkir atau gedung parkir yang ada di Indonesia. Termasuk soal ketinggian atap gedung parkir misalnya, tidak ada informasi berapa tinggi minimal fitur ini bisa bekerja baik atau soal pencahayaan yang mungkin jadi salah satu penilaian sensor ini bekerja. Namun kehadiran fitur ini tetap saja membuat sentuhan teknologi masa depan sudah bisa dirasakan masyarakat Indonesia dalam mobilitas harian.

Simpulan

Kehadiran X9 ini jelas jadi salah satu alternatif layak dilirik di segmen MPV premium dengan penggerak listrik. Saat ini ada Denza D9 yang mengisi segmen untuk masyarakat berkantong tebal. Rasanya dengan tawaran fitur dan teknologi X9 bisa mengimbangi model yang hadir lebih dulu itu.

Penilaian berikutnya jelas soal harga. Saat tulisan ini dibuat, Xpeng belum mengumumkan berapa banderol resminya. Dari bocoran informasi, MPV ini akan bermain di harga Rp950 jutaan. Harga yang terbilang pas untuk bertarung di kelas yang tidak terdampak kondisi ekonomi. Terlebih X9 hadir dengan varian yang lebih banyak, jadi salah satu cara untuk menarik minat konsumen yang membutuhkan MPV dengan citra mewah.

Kita tunggu saja ulasan lebih detail dalam pengujian yang lebih komprehensif beberapa waktu mendatang. (STA/TOM)

Baca juga:

Test Drive Geely EX5: Perjalanan Jakarta-Bandung Terasa Tenang dan Nyaman!

Test Drive Nissan X-Trail e-Power e-4orce, SUV Tepat untuk Jalan-jalan ke Gunung Fuji