Test Drive Hyundai Santa Fe 2.5 GDi Calligraphy: Tetap Memberikan Esensi Kemewahan dan Kenyamanan
Kemewahan dan kenyamanan dalam paket lebih ekonomis
Hyundai tetap menawarkan dua pilihan mesin untuk Santa Fe generasi terbaru. Paling menyita perhatian tentu saja powertrain hybrid menggantikan enjin diesel. Mesin gasoline naturally aspirated tetap ada sebagai alternatif lebih murah dan simpel. Varian yang sepertinya bakal tak terlalu dilirik. Terbukti, dari sekitar 1.400 unit terpesan sejak peluncuran, paling banyak dipilih adalah varian hybrid.
Sangat wajar. Karena pengganti mesin diesel yang punya torsi galak dan efisien, bisa digantikan oleh kombinasi apik antara unit bensin 1,6-liter turbo dengan motor listrik. Performanya sama sekali tak kalah dari diesel. Malah lebih kuat, hening, bebas getaran sangat efisien.
Bagaimana dengan gasoline? Masih layak dipilih, apalagi melihat nominal harga ditawarkan jauh lebih murah. Value menjadi menarik jika memilih trim sama. Tetap mendapatkan banyak benefit kenyamanan serta kemewahan, apabila itu memang lebih diutamakan konsumennya.
Lantas, apa saja alasan lain untuk membelinya? Simak ulasan kami soal All-new Hyundai Santa Fe 2.5 GDi Calligraphy. Harganya Rp784,5 juta alias lebih murah Rp85,1 juta.
Menyibak Perbedaan Fisik
Membedakan Hyundai Santa Fe hybrid dari non-hybrid memang tidak mudah hanya dari tampilan luar. Untuk memastikannya, Anda perlu melihat emblem hybrid pada pintu bagasi atau memperhatikan detail roda. Santa Fe 2.5 GDi menggunakan pelek 21 inci dengan ban 245/45, sementara varian hybrid menggunakan pelek 20 inci dengan ban lebih lebar, 255/45. Desain eksterior lainnya tetap serupa.
Masuk ke dalam kabin, interior Santa Fe hybrid dan non-hybrid hampir identik. Cobalah periksa panel instrumen atau nyalakan mesinnya untuk memastikan. Kedua varian ini dilengkapi fitur-fitur mewah sebagai bagian dari trim Calligraphy. Balutan Nappa leather memberikan nuansa premium, sementara konfigurasi 6-seater dengan captain seat di tengah menawarkan kenyamanan terbaik.
Hyundai Santa Fe Calligraphy menawarkan berbagai fitur canggih yang membuat pengalaman berkendara lebih nyaman dan menyenangkan. Termasuk di antaranya pengaturan kursi elektrik, heated dan ventilated seat di kursi depan, heated seat di belakang, audio Bose, wireless charger, Bluelink, serta koneksi Android Auto dan Apple CarPlay.
Trim Calligraphy dilengkapi dengan teknologi keselamatan Hyundai SmartSense yang lengkap, memastikan keamanan dan ketenangan saat berkendara. Fitur-fitur tersebut meliputi Surround View Monitor (SVM), Forward Collision-Avoidance Assist - Car/Pedestrian/Cyclist Detection (FCA - CAR/PED/CYC), Blind-Spot Collision-Avoidance Assist (BCA) dan Blind-Spot View Monitor (BVM), Lane Following Assist (LFA), Smart Cruise Control (SCC) with Stop & Go, Parking Collision-avoidance Assist (PCA), High Beam Assist (HBA) dan Parking Distance Warning (PDW).
Defisit Daya?
Di balik kap mesin Santa Fe 2.5 GDi terdapat unit Smartstream G2.5 GDi 4-silinder 2.497 cc naturally aspirated. Menghasilkan tenaga 194 PS di 6.100 rpm dan torsi maksimum 246 Nm di 4.000 rpm. Angka ini jauh lebih kecil dibandingkan varian hybrid yang memiliki output 235 PS dan torsi 367 Nm, berkat kombinasi mesin 1,6-liter turbo dan motor listrik.
Transmisi turut dibedakan. Sama-sama pakai transmisi otomatis torque converter, namun jumlah gigi berbeda. Santa Fe 2.5 GDi memiliki transmisi 8-percepatan, sedangkan hybrid menggunakan transmisi 6-percepatan. Jumlah gear lebih banyak tentu membuat rentang rasio menjadi rapat untuk menjaga putaran mesin berada di powerband ideal.
Namun nyatanya, perbedaan akselerasi antara kedua varian tidak terlalu signifikan. Hyundai mengklaim Santa Fe 2.5 GDi dapat mencapai 0-100 km/jam dalam 11,5 detik, sementara 1.6T-GDi HEV (hybrid) lebih cepat, hanya dalam 9,5 detik. Namun, model ICE unggul dalam kecepatan puncak mencapai 198 km/jam, sedangkan varian hybrid maksimal di 190 km/jam.
Tentu mesin hybrid punya tonjokan torsi motor listrik besar sejak putaran rendah. Itulah mengapa tarikannya begitu terasa dari awal sampai menengah ke atas. Sedangkan mesin N/A pada umumnya bermain di kisaran putaran tengah hingga atas. Makanya varian 2.5 GDi lebih bersusah payah menghadapi tanjakan. Apalagi harus menarik bodinya yang bongsor.
Imbasnya juga berpengaruh kepada konsumsi bahan bakar. Ketika menjelajah stabil di jalan tol dalam kecepatan rata-rata 90 km/jam masih tergolong irit. Dari data MID tercatat 14,6 km/liter. Ketika bertemu kemacetan dalam kota drop di sekitar 11 km/liter. Begitu melalui rute penuh tanjakan hanya sekitar 7-8 km/liter.
Ini masih sangat wajar untuk enjin pembakaran konvensional. Bahkan masih bisa seirit mesin-mesin dengan kapasitas lebih kecil. Efek teknologi direct injection dan matik 8-speed turut memberi dampak positif.
Rasa dari Balik Kemudi
Toh rasa mengemudikannya nyaris identik dengan hybrid. Saya katakan nyaris karena ada sedikit perbedaan yang kemungkinan memberi dampak, selain performa mesin tentunya. Khusus varian 2.5 GDi trim Calligraphy memakai pelek 21-inci dengan ukuran ban 245/45. Tentu profil menjadi lebih tipis dibandingkan varian hybrid dengan ukuran 255/45. Jadilah suspensi terasa kaku meski tidak sampai terlampau kasar.
Seperti karakter suspensi Santa Fe terbaru memang dibuat lebih keras. Ada efek positif maupun negatif. Pengendalian menjadi gesit dan cukup akurat untuk sebuah SUV. Lincah untuk diajak bermanuver sampai-sampai tidak terasa seperti mengemudikan mobil gambot. Namun harus terkompensasi banting kurang lembut. Meski begitu redamannya tetap padat tidak sampai memantul-mantul.
Selain itu mengendarai Santa Fe terasa mudah dan rileks. Mencari posisi mengemudi yang pas mudah saja berkat pengaturan elektrik. Bahkan ada mode memori jika sering dipakai pengemudi berbeda. Letak berbagai pengaturan ergonomis, dan daya pandang leluasa ke segala arah. Tak sulit mencari patokan tiap ujung mobil karena bentuk bodinya yang mengotak. Terlebih punya fitur Blind Spot View Monitor untuk memantau visual di bagian titik buta mata.
Inferensi
Trim Calligraphy menawarkan kenyamanan terbaik bagi penumpang di baris kedua. Jok captain seat adalah kuncinya, sekaligus menegaskan ini adalah mobil untuk disopiri. Pengaturannya juga serbaelektrik, bahkan ada tombol untuk mengatur kursi penumpang depan demi mendapatkan area kaki semakin lega.
Kalau tidak perlu membawa banyak penumpang bisa membiarkan kursi baris ketiga terlipat. Tertata rapi rata dengan lantai, ditambah partisi yang menjadikannya area kargo ekstralapang. Membuat SUV ini memiliki akomodasi dan kepraktisan layaknya MPV.
Soal perbandingan performa dan efisien bukan sebuah permasalahan. Khususnya bagi pemilik yang mencari kenyamanan sebagai penumpang. Atau bagi yang tidak membutuhkan teknologi terlalu rumit, tak masalah lebih boros dan sekadar mendapatkan esensi kenyamanan, varian ini pantas dilirik. (ODI)
Baca Juga:
Test Drive Hyundai Santa Fe 1.6T-GDi HEV Calligraphy: Powerful dan Efisien!
Jual mobil anda dengan harga terbaik
-
Jelajahi Hyundai Santa Fe 2024
Model Mobil Hyundai
Jangan lewatkan
Promo Hyundai Santa Fe 2024, DP & Cicilan
Tren & Pembaruan Terbaru
- Terbaru
- Populer
Mobil Unggulan Hyundai
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Hyundai Santa Fe 2024 Terbaru di Oto
Bandingkan & Rekomendasi
|
|
|
|
|
Tenaga
191
|
148
|
169
|
187
|
153
|
Torsi
246 Nm
|
400 Nm
|
233 Nm
|
252 Nm
|
200 Nm
|
Automatic Climate Control
Tidak
|
Ya
|
Dual Zone
|
Ya
|
Ya
|
Ventilasi AC Belakang
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Engine Start Stop Button
Ya
|
Tidak
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Anti Lock Braking System
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
EBD (Electronic Brake Distribution)
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Airbag Penumpang Depan
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Lingkar kemudi Dengan Tombol Multi Fungsi
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Sensor Parkir
-
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
|
Tren SUV
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Mobil Hyundai Santa Fe 2024 dari Carvaganza
Artikel Mobil Hyundai Santa Fe 2024 dari Zigwheels
- Motovaganza
- Review