Babak dua MotoGP Andalusia jadi titik balik bagi Valentino Rossi. Pembalap nomor 46 itu akhirnya berhasil finish pada urutan tiga, di atas aspal Sirkuit Jerez, Spanyol. Mimik riang The Doctor tak dapat disembunyikan, begitu juga jajaran Tim Monster Energy Yamaha - meski tak jadi juara pertama. Sebab sudah setahun berselang sang legenda tak kunjung podium.

Dalam delapan belas seri balapan, Rossi kerap absen dari posisi tiga besar. MotoGP Amerika Serikat April tahun kemarin menjadi saksi terakhir pria berkebangsaan Italia ini meraih podium. Tentu menjadi momen besar bisa kembali ke panggung juara.

"Saya sangat senang, karena sudah begitu lama. Dalam beberapa balap lalu kami mendapat hasil yang cukup buruk. Tapi kini kerja seluruh tim begitu baik. Posisi start juga bagus. Urutan tiga memang bukan sebuah kemenangan, tapi bisa kembali ke podium rasanya kurang lebih sama," ungkap Rossi, sesaat setelah perlombaan usai.

Nyatanya bukan hal mudah bagi Rossi dapat konsisten di posisi lima teratas sejak lampu hijau menyala. Lantaran ban belakang motornya terlihat tak benar-benar optimal menggigit aspal. Hal yang jadi permasalahan sejak sesi latihan, bahkan saat balap babak satu lalu. Terbukti dalam beberapa tikungan posisinya terus melebar. Membuatnya bersikeras kembali menyeimbangkan motor.

Tak cuma Rossi, rekan satu tim, Maverick Vinales terlihat mengemban tanggung jawab sama. Terdapat sedikit kendala pada roda belakang tunggangan milik grup Monster Energy Yamaha. Alhasil dalam tikungan-tikungan tajam, mereka kerap kedapatan mengambil sudut lebar.

Pada pertengahan lomba pertarungan cukup sengit. Aksi saling salip terjadi. Rossi yang kerap menikung lebar, disusul Bagnaia – anak didik Rossi - pada lap 13. Geliatnya begitu mengancam. Jagoan tim Pramac Ducati sempat mengamankan urutan dua, tepat di belakang sang juara (Quartararo).

Tapi sisa delapan putaran lagi, Bagnaia harus rela kehilangan kesempatan. Meski sempat terus dipacu habis, kepulan asap putih dari knalpot tak dapat dihindari. Seketika kerusakan mesin memaksa dirinya harus berhenti balapan. Dan Rossi dengan mudah mengambil alih posisi dua.

Satu lap sebelum adu cepat Rossi dan Bagnaia, manuver panas terjadi di belakang mereka. Vinales serta Morbidelli bersikeras berebut posisi. Hingga akhirnya pentolan Petronas Yamaha SRT tak bisa melanjutkan lomba. Motornya mengalami kerusakan, mengharuskan dirinya keluar dari lintasan.

Setelah berguguran satu per satu, barulah tiga nama besar mendominasi. Quartararo konsisten berada di depan, Rossi di belakangnya dan di urutan tiga bertengger nama Vinales. Namun memasuki putaran 24, alias detik-detik terakhir, pembalap nomor 12 memutuskan untuk menyalip Rossi. Hasilnya pria berusia 41 tahun itu pun finish di urutan tiga.

Progres Terlihat Sejak Babak Kualifikasi

Kita tahu, Rossi sama sekali tak dapat sorotan dari seri pertama MotoGP Andalusia. Hanya sekali sesi latihan ia bisa masuk sepuluh besar. Sementara babak kualifikasi dan balap tak dituntaskan sempurna. Namun hal itu berbalik di babak dua. Hasil kualifikasi kemarin memberinya kesempatan start di posisi empat.

"Pada balapan pertama terlalu banyak masalah dan kecepatan saya cukup buruk. Tapi sekarang tim kami mengalami peningkatan. Kemampuan motor terus diperbaiki, ada beberapa setingan berbeda dan saya kira terasa lebih baik," ungkap Rossi setelah selesai kualifikasi (25/07).

"Tim mengubah banyak setingan, terutama soal keseimbangan, supaya dapat memasuki tikungan lebih cepat. Juga mengejar gaya balap saya. Namun saya pun sebisa mungkin berupaya beradaptasi dengan ban dan style balap MotoGP modern ini," tambahnya.

Ia turut mengungkapkan, posisi starting grid balap kali ini cukup bagus. Torehan waktu yang didapat juga tak begitu buruk. Meski perlu memperbaiki beberapa aspek teknis motor. Namun menurutnya, hal paling penting adalah start di urutan depan. Sebab bakal berpengaruh besar pada hasil balap. (Hlm/Tom)

Sumber: MotoGP, Crash.net

Baca juga: MotoGP: Akhirnya, Rossi Capai Posisi Top Ten di FP3