IIMS 2023: Bangun Ekosistem Swap Baterai, Rakata Gandeng DCI
Rakata Motorcycle gandeng PT Dharma Controlcable Indonesia (DCI) untuk kembangkan stasiun penukaran baterai. Di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023 kedua pihak memperkenalkan prototipe battery swap station. Kolaborasi ini diharapkan dapat membangun ekosistem khusus sepeda motor listrik.
KEY TAKEAWAYS
Pengembangan stasiun penukaran baterai sudah mengakomodasi dua jenis tegangan, 60 volt dan 72 volt
Saat ini DCI juga telah memproduksi Lithium Battery Pack, khususnya tipe Lithium NMC 811Setelah diterbitkannya Perpres no 55 tahun 2019 mengenai kendaraan listrik, selama 4 tahun penjualan kendaraan listrik terus meningkat. Tercatat penjualan tahun lalu mencapai 28 ribu unit. Tetapi pertumbuhan motor listrik masih terkendala infrastruktur pengisian baterai. Maka dari itu, pada kesempatan yang sama, Direktur Rakata Motorcycle, Michael Mahendra mengatakan jika kerja sama ini merupakan batu loncatan yang penting bagi Rakata dalam ekosistem kendaraan listrik.
“Ini merupakan milestone penting Rakata Motorcycle dalam mencapai visi untuk memproduksi motor listrik Rakata dengan TKDN (tingkat kandungan komponen dalam negeri) tinggi," ujar Direktur Rakata Motorcycle Michael Mahendra.
Sementara menurut Eko Maryanto, Presiden Direktur PT Dharma Controlcable Indonesia merasa optimis dengan kemitraan ini. "Dengan adanya kerja sama bersama Rakata, kami optimis dapat meningkatkan minat masyarakat untuk membeli kendaraan listrik yang ramah lingkungan. Sebabnya roda dua bertenaga baterai lebih praktis dan punya harga terjangkau,” ujar Eko Maryanto, Presiden Direktur PT Dharma Controlcable Indonesia usai penandatanganan perjanjian, Sabtu (18/2).
Baca Juga: PLN Pamerkan Kendaraan Listrik Berdesain Klasik Hasil Konversi
Untuk tahun ini, perangkat stasiun penukaran baterai bakal dibangun dan disebar di wilayah Jakarta. Berikutnya, penyebarannya secara bertahap di semua kota-kota besar di seluruh Indonesia.
Di lain sisi, Eko mengakui bahwa salah satu kendala pada ekosistem kendaraan listrik adalah belum adanya standar baku terkait dimensi baterai, desain konektor penyambung kabel, serta besarnya tegangan pengisian yang menuju ke baterai. Oleh karena itu pihaknya mendesain stasiun pengisian baterai dengan menyediakan berbagai jenis konektor (colokan) yang dapat dipilih dan disesuaikan dengan desain port yang ada pada baterai.
Untuk urusan besarnya tegangan pengisian, Eko menyatakan bahwa motor listrik yang beredar di Indonesia umumnya terbagi dalam tiga tegangan, yaitu 48 volt, 60 volt, dan 72 volt. Untuk mengembangkan teknologi charging multi voltage memang belum dilakukan, karena pengembangannya masih cukup mahal agar sistem mampu membaca apakah baterai yang tengah di-charge itu memiliki tegangan pengisian sebesar 48 volt, 60 volt, atau 72 volt.
Meski demikian, pengembangan stasiun penukaran baterai yang dilakukan oleh DCI bersama Rakata sudah mengakomodasi dua jenis tegangan, yaitu 60 volt dan 72 volt. Karena kedua tegangan ini paling banyak diterapkan pada sepeda motor listrik yang beredar di Indonesia saat ini.
"Kebanyakan sih di 60 volt ya, sementara 72 volt biasanya diterapkan pada sepeda motor listrik yang memiliki karakter sport," imbuh Eko.
Gebrakan DCI selaku perusahaan nasional di bidang otomotif tidak hanya di stasiun penukaran baterai, karena saat ini DCI juga telah memproduksi Lithium Battery Pack, khususnya tipe Lithium NMC 811 yang merupakan teknologi baterai terkini. (BGX/ODI)
Baca Juga: Dua Merek Motor Listrik Kloningan Vespa Ini Dijual Rp11 Jutaan, Intip Spesifikasinya
GIIAS 2025
Tren & Pembaruan Terbaru
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
Motor Pilihan
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Terbaru di Oto
Artikel Motor dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature