Sebelum Beli Chery Tiggo 8 Pro, Simak Kekurangannya!

Pengalaman bersama Chery Tiggo 8 Pro dalam ajang Lebaran Drive 2023 cukup mengesankan. Selama sekitar dua minggu, Oto.com bisa mengeksplore SUV medium tersebut untuk berlibur di sekitar Ibukota yang lengang ditinggal penghuninya.

Oto.com sudah membahas beragam kelebihan Tiggo 8 Pro selama Lebaran Drive, kini bahasan beralih pada sektor yang bisa jadi perbaikan. Apa saja? Simak bahasan berikut.

Efisiensi

Tiggo 8 Pro menawarkan mesin 2.0L turbo yang menghasilkan tenaga 250 hp dan torsi 390 Nm. Mesin ini dipasangkan dengan transmisi 7-speed DCT Electric Shifter. Pasokan tenaga ini jadi salah satu catatan positif untuk SUV berdimensi panjang 4,7 meter tersebut.

Namun saat melihat catatan efisiensi ada yang mengganjal. Lewat indikator MID didapat angka 9,3 km per liter hingga 9,7 km per liter dalam penggunaan kombinasi dalam kota, tol maupun non tol, dengan total jarak tempuh lebih dari 2.000 kilometer. Menengok beberapa hasil pengujian yang dilakukan pihak lain dengan klaim hingga 10,3 km per liter dan 13 km per liter tentu jadi pertanyaan.

Baca juga: Rivalitas SUV 7 Penumpang, Chery Tiggo 8 Pro dan Honda CR-V

Terlebih Tiggo 8 Pro sudah membekali beberapa fitur untuk membuat konsumsi BBM jadi lebih efisien, yakni idle start stop dan mode berkendara Eco. Oto.com coba menggunakan fitur ini selama beberapa hari penggunaan, namun hasil yang didapat tetap tidak melebihi 10 km per liter.

Sebagai catatan, Oto.com berkendara hanya sekitar Ibukota dan jarang bertemu dengan kepadatan lalu lintas sepanjang libur Lebaran. Selain itu cara berkendara juga terhitung normal, dalam artian tidak berusaha menggunakan metode irit BBM. Kendaraan digunakan layaknya mobil harian.

Di sisi lain, besaran konsumsi ini sebenarnya relatif cukup bisa diperdebatkan. Pertama, karana Tiggo 8 Pro mengusung mesin 2.0L turbo yang sebenarnya jarang ditemui di Indonesia. Besaran konsumsi ini bisa jadi terhitung normal untuk ukuran mesin tersebut ditambah kebanyakan mesin 1.500 cc yang ada pada produk mobil umumnya, bisa tembus 10 km per liter dengan mudah.

Kedua, impresi efisiensi Tiggo 8 pro ini ternyata juga dipengaruhi dari tawaran ukuran tangki. Pencarian informasi di laman internet menyebutkan Tiggo 8 pro memiliki volume tangki 51 liter. Jika dibandingkan dengan rival terdekatnya, CR-V yang menawarkan tangki hingga 58 liter, tentu ini membuat pengisian BBM menjadi lebih sering di SUV dengan banderol Rp558 juta tersebut.

Pengendalian

Masih berhubungan dengan superioritas mesin 2.0L turbo Tiggo 8 Pro. Tenaga ini dapat dirasakan pada area pengemudi yang berhubungan langsung dengan pengendalian. Pasalnya impresi perdana mengendalikan SUV ini adalah setir yang terasa ringan.

Memang Chery membenamkan fitur electric power steering yang bisa menyesuaikan dengan mode berkendara yang dipilih, lingkar kemudi menjadi sedikit lebih berat di mode sport. Namun ini tidak terlalu membantu rasa berkendara ketika memutar lingkar kemudi Tiggo 8 Pro.

Saat kondisi kecepatan tinggi, tidak terasa presisi dan linear dengan arah kendaraan. Ini membuat was-was saat berkendara agresif. Selain itu absennya paddle shift di lingkar kemudi juga membuat sisi fun berkendara dengan SUV ini sedikit menghilang.

Soal pengendalian ini kemungkinan juga akibat penggunaan ukuran ban dengan tapak kecil. Tiggo 8 Pro memasangkan ban berprofil 235/55 R18 dengan merek GitiComfort F50, terasa kurang lebar untuk performa mesin yang dihadirkan. Selain itu ban ini menghasilkan suara yang agak berisik hingga ke area kabin.

Catatan lain di area pengemudi adalah adaptasi yang cukup lama terkait posisi pilar A yang berukuran tebal. Utamanya untuk sudut pandang saat berbelok di tikungan tajam. Pengemudi harus memastikan betul tidak ada objek saat masuk ke belokan dengan memajukan badan. Saat berjalan pelan, masalah ini bisa diatasi dengan fitur kamera depan yang bisa dipilih di layar head unit.

Kenyamanan

Secara umum, Tiggo 8 Pro memberikan kenyamanan lewat interior lapang tujuh penumpang yang ditawarkan. Bepergian bersama keluarga besar jadi lebih menyenangkan beramai-ramai.

Sayangnya, kekurangan dirasakan pada akses pendingin di baris kedua. Chery hanya menyematkan lubang udara pada konsol tengah, itu juga letaknya ada di bagian bawah. Ini membuat kebutuhan terpaan udara dingin dari AC hanya mengandalkan baris pertama yang harus memutar embusan udara lebih tinggi agar bisa sampai ke baris kedua.

Penempatan lubang udara ini tidak mengalami masalah di baris ketiga. Penumpang di baris tiga bahkan memiliki tuas pengatur semburan sendiri untuk mendapatkan kenyamanan sepanjang perjalanan.

Cukup disayangkan sebenarnya karena Tiggo 8 Pro menawarkan sistem dual zone pintar untuk kenyamanan penumpang. Pengaturannya dilakukan lewat layar sentuh terpisah di area konsol tengah yang berisi pengaturan arah semburan, tingkat semburan serta sirkulasi udara. Selain itu ada juga air purifier yang sudah berstandar AQS + PM2.5. Fitur ini menjadi begitu penting di kondisi pasca pandemi seperti saat ini, utamanya sebagai kendaraan keluarga.

Soal kenyaman lainnya, Tiggo 8 Pro menawarkan banyak tombol dan tuas di area lingkar kemudi. Ini adalah akses untuk fitur yang ada di MID meter cluster dan head unit. Cukup memerlukan waktu terkait akses audio dan MID ini. Utamanya soal tata letak yang berdekatan yang memungkinkan pengemudi salah menekan tombol.

Catatan tersendiri juga diberikan untuk desain antarmuka layar hiburan. Terbilang sederhana dan kurang menarik. Beruntung, Tiggo 8 Pro sudah dibekali Android Auto dan Apple Carplay lewat sambungan kabel, sehingga tampilannya menjadi lebih menarik dengan navigasi.

Simpulan

Chery Tiggo 8 Pro masih jadi produk menarik untuk dipilih calon konsumen medium SUV. Tawaran harga di atas Rp500 juta memang berada di titik menarik, utamanya untuk konsumen yang ingin produk yang berbeda dibanding produk di kelas yang sama.

Tidak disangkal, pengaruh produk Jepang membuat penilaian pada produk baru seperti Chery menghadirkan standar yang berbeda. Utamanya terkait feel berkendara, detail pada produk dan sentuhan akhir yang ditawarkan produk Tiongkok yang harusnya menjadi keunggulan untuk calon konsumen.

Tinggal langkah Chery yang perlu ditunggu terkait kualitas, keberagaman hingga tawaran purna jual yang lebih baik dibandingkan rival yang sudah ada. Terkini, Chery sudah memberikan garansi selama 6 tahun atau 150.000 kilometer. Selain itu ada garansi mesin selama 10 tahun atau 1.000.000 kilometer.

(STA/TOM)

Baca juga: Beda Segmen Konsumen, Jadi Alasan Chery Tak Minat Jual QQ Ice Cream Pesaing Wuling Air ev di Indonesia