Ekspor Otomotif Indonesia 2022 Hampir Setengah Juta Unit, Nilainya Triliunan
KEY TAKEAWAYS
Apabila membandingkan ekspor dan impor, maka menghasilkan surplus devisa sebesar US$3,4 miliar
Peningkatannya mencapai 64 persen dibandingkan 2021Dalam menopang perekonomian nasional. Industri otomotif merupakan salah satu sektor manufaktur yang ambil peran penting. Hal ini terlihat dari peningkatan nilai tambah, penyerapan tenaga kerja. Bahkan peningkatan daya saing secara kontinu sebagai bagian dari keikutsertaan dalam rantai pasok dunia (global supply chain). Sepanjang 2022, Indonesia mengekspor barang otomotif hampir setengah juta unit dengan nilai triliunan.
Sektor industri otomotif di Tanah Air pada 2022 menunjukkan kinerja gemilang. Namun demikian, masih terdapat tekanan inflasi di berbagai negara dan dampak perang Rusia-Ukraina. Manufaktur kendaraan roda empat nasional berhasil menjadi penyokong devisa dengan kemampuan ekspor secara CBU sebesar 473 ribu unit mobil. Angkanya meningkat 60,7 persen dibanding tahun 2021 yang berjumlah 294 ribu unit.
Kalau dibedah dari sisi nilai. Berdasarkan data BPS pada 2022, ekspor CBU ini mencapai US$5,7 miliar atau Rp85,89 triliun. Meningkat 63,5 persen dibanding 2021 sebesar US$3,5 miliar (Rp52,74 triliun). Apabila nilai ekspor dan impor kendaraan CBU dibandingkan secara nilai. Maka menghasilkan surplus devisa sebesar US$3,4 miliar. Meroket 64 persen dibandingkan 2021 yang berjumlah US$2 miliar.
Berdasarkan data ini. Dapat disimpulkan, perjalanan sektor otomotif dalam hal kinerja ekspor dalam bentuk CBU sudah berjalan di arah yang tepat. Seperti biasa, ada lebih dari 80 negara tujuan pengapalan produk otomotif asal Indonesia. Namun harus diakui, masih banyak tantangan dihadapi industri. Beberapa tantangan di antaranya terkait ketersediaan bahan baku, kekurangan semikonduktor. Lalu kendala logistik dan transportasi, serta biaya energi semakin tinggi.
Baca Juga: Daihatsu Mulai Bangun Pabrik Baru, Realisasikan Investasi Rp2,9 Triliun
Menurut Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan R. Hendro Martono. Guna mengatasi tantangan ini. Kemenperin mendorong perusahaan untuk mengembangkan sayap untuk menjangkau pasar-pasar baru. Berupaya meningkatkan inovasi, serta meningkatkan anggaran research & development (R&D). Hal-hal ini menjadi basis bagi Kemenperin dalam memperjuangkan insentif untuk industri otomotif. “Inovasi serta ketersediaan bahan baku merupakan kunci bagi masa depan industri otomotif,” sebut dia.
Lalu Kemenperin dan para stakeholder berujar, terus berupaya memastikan proses produksi industri otomotif dapat berjalan dengan baik. Termasuk dalam hal ketersediaan bahan baku.
Ia juga menekankan perlunya integrasi industri kecil dan menengah (IKM) dalam pasokan dan produksi bagi industri yang lebih besar. Kemenperin ingin pertumbuhan dan pengintegrasian IKM ke dalam produksi global dan rantai pasokan industri otomotif. “Menteri Perindustrian juga meminta komitmen para pelaku industri otomotif untuk meningkatkan kandungan produk lokal. Baik suku cadang maupun komponen, dalam proses manufaktur. Kemitraan antara industri besar dan industri kecil ini diharapkan dapat menghasilkan sesuatu yang hebat,” pungkas Hendro. (ALX/ODI)
Baca Juga: Esemka Ikut Gelaran IIMS 2023, Bakal Bawa Bima Versi Listrik?
Jual mobil anda dengan harga terbaik
IIMS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice
Bandingkan
You can add 3 variants maximum*- Merek
- Model
- Varian