BMW M4 GTS, Akankah Mengaspal di Indonesia?

Melanjutkan debut konsep BMW M4 GTS di Pebble Beach d’Elegance bulan Agustus 2015, BMW melepas versi produksi varian terkencang M4 ini ke pasaran dengan limit hanya 700 unit. Pada dasarnya, M4 GTS merupakan M4 yang diperas kemampuannya untuk pemakaian khusus sirkuit. Senjata andalannya ada pada pemakaian sistem injeksi air yang baru pertama kali digunakan di mobil produksi massal.

Penjelasan sederhananya begini, sistem injeksi air (water injection system) menyemprotkan air menuju saluran intake, dengan tujuan menurunkan temperatur udara di dalam saluran intake. Hasilnya tenaga dari mesin 3,0-liter 6-silinder inline milik M4 melonjak 16 persen menjadi 493 PS, sementara torsi naik 10 persen menjadi 599 Nm. Hebatnya, meski mengalami lompatan tenaga cukup signifikan, BMW mengklaim konsumsi bahan bakar tetap sama dengan BMW M4 standar.

BMW M4 GTS dapat berakselerasi 0-100 km/jam hanya dalam 3,8 detik atau lebih cepat 0,4 detik dibanding M4 standar. Akselerasi di setiap tingkat percepatan pun meningkat hingga menyentuh kecepatan puncak di 305 km/jam. Angka-angka tersebut tercapai melalui transmisi dual-clutch M-DCT 7-kecepatan. Berdasarkan hasil tes di sirkuit Nurburgring Nordschleife, M4 GTS mampu mencatatkan waktu 7 menit 28 detik. Catatan tersebut lebih cepat 24 detik daripada M4 standar, lebih cepat 20 detik dari M3 GTS dan setara dengan laptime Porsche Carrera GT.

Sebuah perbedaan yang cukup besar jika dibandingkan M4 biasa. Peningkatan tenaga mesin bukan menjadi faktor utama, tapi diet ketat pengurangan bobot tentu akan sangat berdampak. BMW M4 GTS menggunakan material serat karbon yang ringan di atap, spoiler belakang, dan di beberapa panel penting. Bagian yang tidak berguna dihilangkan, seperti kursi belakang yang pasti bobotnya cukup berat. Beberapa panel dibuat lebih ringan seperti konsol tengah, panel pintu dan pemisah antara kabin dengan area bagasi. Namun fitur penunjang kenyamanan seperti sistem navigasi dan air conditioning tetap ada. Jika kembali dibandingkan dengan M4 standar, GTS lebih ringan 116 kg. Alhasil rasio power-to-weight menjadi 3,0 kg/hp.

Tenaga mesin terdongkrak dan bobot menyusut signifikan, bagian lain yang perlu ditingkatkan sudah pasti dari sektor suspensi. M4 GTS dilengkapi suspensi sport yang dapat diatur secara manual. Menggunakan M coilover three-way yang khusus dituning untuk GTS, dapat diatur sesuai keinginan dan disesuaikan dengan macam-macam karakter sirkuit. Sektor pengereman meningkat jauh berkat penerapan rem karbon keramik M yang sangat berguna di atas trek.

Interior kental nuansa balap terutama dari jok bucket yang terbuat dari serat karbon. Ukurannya tipis terlihat tidak nyaman dan memang fungsinya untuk mendekap tubuh pengemudi dan penumpang dengan sangat erat saat menerima tekanan gaya gravitasi. Lapisan Alcantara di lingkar kemudi, jok, dasbor dan door trim menambah atmosfir tersebut. Paling ekstrem terdapat roll bar di belakang kursi untuk menguatkan struktur dan melindungi penumpang jika mobil terguling.

BMW M4 GTS telah terdaftar di Tanda Pendaftaran Tipe Otomotif (TPT) Kementerian Perindustrian. Namun kepastiannya masih belum dapat diungkap. Jika PT BMW Indonesia pasti memasarkannya kelak, kemungkinan GTS akan mengisi satu slot di hall CH milik BMW-MINI di ICE-BSD City berbarengan dengan BMW i8 dan seluruh line-up yang sudah ada, saat berlangsung GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS). Para “M Enthusiast” pun pasti akan bersorak gembira dan memburu monster M istimewa ini.

Baca Juga: BMW dan MINI Akan Bawa Mobil Revolusioner ke GIIAS 2016

Sumber: m-power.com, newspress.co.uk