Dua bulan lalu, Suzuki Inggris berhenti menjual Jimny. Alasannya terkait emisi gas buang CO2 yang melebihi ambang batas. Peringkat karbondioksida mencapai 154 gr/km. Jauh di atas batasan 95 gr/km untuk kendaraan penumpang.

Mesin yang dipakai sama seperti Jimny jualan sini. Unit bensin K15B 1,5-liter. Alhasil pihak perusahaan hanya menjual produk varian hybrid saja. Jimny tidak punya opsi itu, mau tak mau hengkang dari line-up.

Namun ceritanya berubah lagi. Jip lucu legendaris itu kembali dirilis. Permintaan masih tinggi, perlu ada siasat jitu. Tapi ada yang beda. Bukan dalam format mobil penumpang, melainkan komersial. Ini untuk menyiasati target emisi mobil homologasi komersial yang lebih longgar di Uni Eropa. Sehingga tak perlu melakukan modifikasi di mesin. Mekanikal lain dipastikan tidak berubah, menjaga ketangguhan di segala medan. Begitu pula tampilan luar, layaknya Jimny seperti juga dijual di Indonesia.

Perbedaan ternyata ada di interior. Kursi belakang hilang untuk dijadikan dek rata khusus barang. Kapasitas kargo mengembang jadi 863 liter. Lebih besar 33 liter dibanding Jimny versi penumpang. Lalu ditambahkan partisi berupa rangka besi agar muatan barang tidak menyasar ke kompartemen kemudi.

Walau sudah beralih ke mobil fleet, fitur keselamatan tidak dikurangi. Jimny tetap dilengkapi Dual Sensor Brake Support (DSBS) yang akan mengaktifkan rem otomatis untuk menghindari tabrakan. Kemudian punya hill hold dan descent control yang sangat membantu di jalan berkemiringan curam. Terakhir ada tambahan eCall, guna mengaktifkan panggilan darurat apabila terjadi insiden.

Jimny masuk lagi dalam etalase Suzuki Inggris bersama mobil kompak lain. Terdiri dari Vitara, S-Cross, Swift, Swift Sport dan Across. Semua sekarang ditawarkan hanya dengan mesin bensin mild-hybrid. Suzuki mengklaim, tingkat efisiensi bahan bakar bisa mencapai 15 persen dan gas CO2 berkurang 25 persen, dibandingkan dari versi non-hybrid.

Meski ada pilihan enjin turbo 3-silinder di market lain, konsumen Inggris tetap senang unit K15B. Menurut Suzuki, para pegiat off-road masih suka dengan tenaga dihasilkan. Kehebatan melahap segala medan dipercayakan kepada sistem 4x4 part-time ALLGRIP PRO lengkap dengan low gear. Kaki terkenal tangguh. Berupa rigid axle 3-link di suspensi depan dan belakang, dengan per keong.

Pada dasarnya ia beralih peran sebagai pengangkut beban. Tapi masih wajar dibeli untuk penyaluran hobi berkelana. Toh dimensi yang kecil bukan untuk mengangkut banyak penumpang. Kursi belakang pasti jarang dipakai. Bukan sebuah masalah jika ditanggalkan.

Belum ada harga resmi diumumkan untuk Jimny versi kendaran niaga. Sebagai referensi, model penumpang dijual 15.370 pound sterling atau setara Rp 299 juta.

Jimny Pikap

Perubahan fungsi Jimny bukan hanya terjadi di Inggris. Ada Jimny yang bertransformasi menjadi pikap. Sebuah diler Suzuki di Selandia Baru menciptakan edisi khusus pasar lokal. Konversinya tidak sembarangan, semua ubahan dilakukan secara resmi. Bahkan masih mendapat garansi dan segala keuntungan lain seperti layaknya membeli mobil baru dari showroom.

Garapan diler di Whanganui terbilang sadis. Setengah kabin belakang Jimny dipangkas, kemudian bokong dipasangkan bak flat deck aluminium. Rancangan bak tidak selaras kabin, desain begitu kontras. Berbeda kelir dan mengotak serbakaku, lantas terlihat kekar sekaligus utilitarian.

Semua dikerjakan rapi tanpa cela. Bahkan sampai kabin, kompartemen belakang bangku dimuluskan oleh lapisan karpet. Basisnya bukanlah trim Sierra yang lebih lazim ditemukan di sana. Melainkan model basic JX sehingga fitur kenyamanan dikurangi. Yang pasti, kemampuan Jimny cocok juga dijadikan mobil tempur. (Odi/Tom)

Sumber: Suzuki

Baca juga: Suzuki XL7 dan Ertiga Buatan Indonesia Banyak Diminati di Luar Negeri