Aion Perkenalkan Teknologi Produksi dengan Kecerdasan Buatan

Aion yang dikenal sebagai produsen kendaraan dan pemimpin inovasi teknologi, menerapkan praktik manufaktur cerdas dan berkelanjutan dalam setiap aspek operasionalnya. Aion menerapkan kecerdasan buatan (AI) dan teknologi canggih dalam proses produksi untuk mengurangi dampak lingkungan, efisiensi penggunaan energi dan kemitraan dengan pihak terkait untuk memperkuat inisiasi berkelanjutan di seluruh rantai pasok.

Langkah ini dinilai penting, dalam skala global maupun Indonesia yang tengah menargetkan pengurangan emisi pada 2050 dengan target Net Zero Emission pada 2060. Target ambisius Indonesia juga terlihat pada fase transformasi industri dalam negeri dengan nationally determined contribution (NDC) yang bertujuan mengurangi emisi karbon sebesar 29 persen pada 2030 mendatang.

Andry Ciu, CEO PT Indomobil Energi Baru menjelaskan lewat kemitraan bersama Aion, komitmen untuk mengatasi perubahan iklim menjadi tindakan nyata. Kolaborasi yang dijalankan memperkuat upaya untuk mengurangi jejak karbon di industri otomotif.

"Melalui inovasi dan tekad yang sama, kami akan mencapai dampak positif yang signifikan dalam menjaga keberlanjutan lingkungan baik di tingkat global maupun di Indonesia," ucap Andry dalam keterangannya baru-baru ini.

Teknologi kecerdasan buatan yang digunakan sebagai standar, lewat penggunaan teknologi canggih, jadi komitmen Aion untuk menghadirkan pengendalian kualitas. Sistem AI yang inovatif memungkinkan pemantauan komprehensif terhadap semua komponen-menjamin produksi yang bebas dari kekurangan.

Penerapan teknologi inspeksi non-destruktif seperti deteksi cacat ultrasonik dan pelacakan visi 3D, membuat Aion mencapai kontrol presisi nano dan meningkatkan standar industri.

Aion sendiri mengimplementasikan interkoneksi cerdas yang memungkinkan integrasi 100 persen antara berbagai pabrik di lokasi berbeda. Ini akan mendukung pengambilan keputusan yang efisien dan terpusat.

Berkat penerapan sistem pengembangan kode rendah dan penggunaan data industri berukuran besar, Aion berhasil memperpendek siklus pengembangan modul produksi hingga 30 persen. Teknologi yang digunakan adalah teknologi kluster ultra-fleksibel yang memungkinkan peralihan model tanpa kerugian, dampaknya menghemat waktu dan sumber daya.

Langkah Aion mengutamakan efisien dan fleksibilitas dalam proses produksinya menjawab era tantangan lingkungan. Penggunaan energi bersih seperti fotovoltaik dan energi nuklir serta sistem penyimpanan energi cerdas, produsen ini menciptakan pabrik nol karbon yang diakui dunia.

Pada proses produksi, sistem pencahayaan Aion menghemat hingga 74 persen listrik setiap tahun. Teknologi hemat energi lainnya membantu penurunan energi sebesar 12,4 persen dan 27 persen dalam emisi karbon untuk setiap kendaraan yang diproduksi.

Langkah produksi Aion selain mengurangi waktu siklus secara signifikan, juga menunjukkan komitmen terhadap efisiensi dan inovasi berkelanjutan. Aion bertekad memberikan kontribusi signifikan dalam menjaga keberlanjutan lingkungan hidup bagi generasi mendatang. (STA/TOM)

Baca juga: Berkunjung ke Markas BAIC di Beijing, Jumpa Model BJ30 yang Berpeluang Dipasarkan di Indonesia