Museum Mobil Pribadi yang Paling Terkenal di Dunia
Jurnalis Indonesia mungkin tak asing lagi dengan Toyota Automobile Museum di Nagano, Jepang, atau Honda Collection Hall di Twin Ring Motegi. Beberapa kali meliput pameran Tokyo Motor Show, dua lokasi ini seperti wajib didatangi. Banyak juga pabrikan lain yang punya museum sendiri seperti BMW Zentrum atau Museo Ferrari.
Sebenarnya banyak juga perorangan yang punya museum sendiri. Bahasa sederhananya; kolektor mobil dengan jumlah koleksi yang banyak bahkan tak kalah dengan milik institusi. Salah satu contohnya adalah di sebuah kota kecil Tamiami Trail, Punta Gorda, Florida, yang bisa dijangkau hanya 20 menit driving dari Fort Myers. Di sini terdapat Museum Muscle Car City milik Rick Treworgy. Sejak memulai hobinya pada 1970-an, ia sudah menyimpan 300-an mobil koleksi di lokasi ini. Kalau Anda suka dengan mobil-mobil klasik dan vintage di sinilah tempatnya.
Museum mobil milik pribadi telah menjadi hal umrah di dunia otomotif. Di Indonesia juga ada, misalnya museum mobil milik kolektor terkenal Hauke Auto Gallery, Museum Merpati milik David Handoko, Museum Sentul dan lain-lain. Kalau di dunia misalnya ada museum Volkyland yang khusus mengumpulkan mobil VW di Puerto Rico, muscle cars seperti milik Treworgy atau Seal Cove Auto Museum di Maine, Amerika.
Ada 3 museum pribadi lagi di Amerika yang mungkin bisa kita kunjungi atau kita contoh kalau suatu saat nanti kita menjadi orang yang super kaya raya.
Toyota Land Cruiser Heritage Museum
Cinta mati dengan Land Cruiser. Barangkali inilah ungkapan yang pas untuk menggambarkan seorang pria bernama Greg Miller. Mantan CEO klub basket NBA Utah Jazz ini adalah fans berat Land Cruiser. Ia membangun museum khusus untuk mobil kuda beban gara-gara salah satu mobil Land Cruiser koleksi kesayangannya hilang. Ia menumpahkan kekesalannya dengan membikin museum sendiri yang hampir semua isinya mobil Land Cruiser. Museum ini resmi didirikan pada 23 Juni 2014.
Greg Miller mengubah bangunan besar yang dulunya gudang di Salt Lake City menjadi museum, kemudian seiring berjalannya waktu dinobatkan sebagai koleksi Toyota Land Cruiser terbesar di dunia. Semua adalah koleksi Greg sendiri. Dari mulai FJ40 1977, FJ55 1977, FJ60 ‘84, FJ80 1991, sampai UJZ100 2004 ada di sini. Bersanding bersama 100-an Land Cruiser lainnya yang masih bagus dan bisa jalan. Plus puluhan mobil pikap dan SUV, yang semuanya juga masih bisa dipakai.
“Museum ini didirikan agar dapat menjadi referensi dan sumber pengetahuan bagi komunitas penggemar Land Cruiser. Suatu saat nanti, saya ingin agar semua model Land Cruiser yang pernah diproduksi, ada di sini,” tandas Gregg.
Menurut Gregg, Toyota Land Cruiser selalu menjadi bagian dari keluarganya semenjak 1970-an awal. Menjadi alat transportasi andalan saat berlibur, atau rekreasi di sekitar Utah, dari off-road turing hingga ke kompetisi. “Bagi saya, Land Cruiser ikut menyatukan teman dan keluarga, TLC lebih dari sekadar kendaraan 4x4, tapi juga menciptakan kenangan bersama orang-orang tersayang,” katanya.
Ia memang tumbuh dan besar di lingkungan yang kental dengan brand Toyota, serta wilayah yang komunitas off-roadnya cukup aktif. Lokasi museum ini ada di wilayah Miller Motorsport Park, di Tooele, Utah. Tepatnya di paddock barat, tak jauh dari trek Short Course Off Road yang sudah terkenal. Miller Motorsport Park adalah arena balap komplet yang dilengkapi sirkuit motocross, balap motor, balap mobil, hingga arena off-road. Kini, boleh dibilang semua event balap terkenal di Utah, pasti berlangsung di sini.
Museum ini menjadi yang pertama. Bahkan di Jepang tidak ada. Toyota Land Rover Heritage Musem hanya dibuka Rabu sampai Sabtu pukul 8 pagi sampai 5 sore. Sedangkan Minggu hingga Selasa tutup. Untuk menikmati koleksi di sini Anda dikenai biaya 8-15 dollar.
Baca juga: Ini Mobil-Mobil di Film James Bond Yang Dikendarai Almarhum Sean Connery
Cussler Museum
Penggemar novel-novel petualangan pasti mengenal Clive Cussler. Dialah orang yang melahirkan karakter penyelamat dunia pemberani Dirk Pitt and Al Giordino. Dalam menjalankan aksinya, kedua tokoh suka menggunakan Maybach Zeppelin Town Car 1936 atau Marmon V16 1931 untuk mengejar para penjahat.
Selain sebagai novelis, Cussler juga car enthusiast kelas kakap. Karena suka mengoleksi mobil, ia mengubah bangunan tempat menyimpan koleksinya di Colorado menjadi museum mobil, diberi nama Cussler Museum. Terletak di Arvada, di luar kota Denver. Koleksinya berjumlah sekitar 100 mobil antik dari mulai tahun 1906 hingga 1965. Terdapat Rolls Royce Silver Ghost 1921, Isotta Fraschini 1925, Stutz DV32 Town Car 1932, sampai Pierce Arrow V12 Berlin 1936.
Pada awalnya, Cussler tak mau mempublikasikan soal mobil-mobil yang ia koleksi. Apalagi Cussler orangnya pendiam. Mulai terkuak ke publik ketika penerbit buku Cussler mempublikasikan foto-foto Cussler dengan salah satu koleksi mobilnya yang paling mahal. Cussler beralasan senang mengoleksi mobil biar hidupnya tidak membosankan.
Ia punya koleksi limosin Auburn 1925 yang ia beli seharga US$ 18.000. Mobil itu pernah ia bawa nonton football dengan dandanan a la gangster 1940-an.
Baca juga: Mazda MX-5, Roadster Sempurna dengan Resep Jepang
Mullin Automotive Museum
Museum ini didirikan oleh Peter Mullin. Di kalangan car enthusiast, Mullin adalah elitis kolektor mobil. Orang nomor satu yang selalu mendukung pameran mobil mewah concours di seluruh dunia, termasuk Pebble Beach Concours d’Elegance. Pernah menjadi chairman Petersen Automotive Museum dan sekarang menjadi anggota dewan direksi. Ia juga pernah menjadi Presiden Bugatti Club Amerika.
Selain dikenal sebagai car enthusiast kelas berat, Ia juga pengusaha sukses dan terkenal di Amerika. Ia mengoleksi berbagai macam mobil dengan jumlah banyak. Berkat kecintaannya pada mobil, Ia mendirikan Mullin Automotive Museum tahun 2010.
Sebagian besar isi museumnya adalah mobil Bugatti vintage yang Ia koleksi selama bertahun-tahun. Kebanyakan hasil restorasi dan bisa jalan. Museum berdiri di atas lahan hampir lima hektar, salah satu koleksinya yang paling terkenal adalah Bugatti Type 22 Brescia Roadster 1925, juga dikenal dengan sebutan ‘Lady of the Lake’.
Lady of Lake
Sebenarnya ini tidak benar-benar seperti museum tiga lain yang di atas. Namanya diambil dari lokasinya disimpan. Kenapa dinamakan demikian? Karena mobil ini dulunya menjadi penghuni dasar Danau Maggiore, yang terbentang di kawasan Pegunungan Alpen dari mulai wilayah Swiss sampai Italia. Mobil dulunya milik pembalap Rene Dreyfus, kemudian ditinggalkan di perbatasan Swiss dan dibuang ke Danau Maggiore tahun 1934.
Tahun 2009, sekelompok penyelam lokal mengangkat mobil tersebut dan dibeli oleh Mullin pada event lelang Bonhams di pameran mobil klasik Retromobile di Paris. Sejak itu, mobil tak pernah direstorasi, dibiarkan dalam kondisi apa adanya. Hanya dibersihkan, lalu dipajang. Justru sekarang mobil tersebut menjadi benda ikonik bagi museum.
Selain mobil ini, ada koleksi lain. Di sini tersimpan mobil seperti kereta kuda Million-Guiet Phaeton yang dibuat tahun 1800-an dan 1922 Hispano-Suiza Type H6B “Skiff Torpedo” tahun 1922. (Eka/Raju)
Sumber: thedrive
Baca juga: 10 Mobil Keren yang Tampil di Sekuel Film Fast And Furious
Jual mobil anda dengan harga terbaik
IIMS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice
Bandingkan
You can add 3 variants maximum*- Merek
- Model
- Varian