IIMS 2018: Inilah Detail Skyactiv-X, Mesin Mazda Paling Irit

IIMS 2018: Inilah Detail Skyactiv-X, Mesin Mazda Paling Irit

Saat dunia otomotif global tengah mengambil jalan pintas menatap era mobilitas yang ramah lingkungan dengan mobil listrik. Sebaliknya, Mazda kukuh pada pendiriannya tentang penggunaan mesin berbahan bakar minyak (internal combustion engine). Mereka percaya teknologi mesin bensin atau diesel masih bisa disempurnakan lagi. Tak hanya dalam hal efisiensi bahan bakar tapi juga performa.

Teknologi mesin Skyactiv diperkenalkan pada 2011. Teknologi ini menggunakan rasio kompresi yang lebih tinggi dari mesin pembakaran biasa. Mesin bensin Skyactiv-G, misalnya. Memiliki rasio kompresi 14,0:1, mesin ini menghasilkan konsumsi bahan bakar 15% lebih irit ketimbang mesin bensin Mazda sebelum Skyactiv.

Apa itu rasio kompresi? Rasio kompresi adalah rasio volume ruang pembakaran dari kapasitas terbesar (piston berada di titik mati bawah) ke kapasitas terkecil (piston berada di titik mati atas). Misalnya, mesin berkapasitas 1,0 liter memiliki ruang bakar total 1.000 cc. Ketika piston pindah ke atas, volume tersisa 100 cc. Berarti rasio kompresinya 10,0:1. Mengapa mesin dengan rasio kompresi tinggi lebih irit bahan bakar?

Logikanya begini. Mesin pembakaran internal adalah mesin panas yang membutuhkan suhu pembakaran ideal untuk membakar sejumlah bahan bakar dan udara pada komposisi yang ideal pula. Rasio kompresi yang lebih tinggi, memungkinkan suhu pembakaran yang ideal itu dicapai dengan lebih sedikit bahan bakar. Artinya juga, menghasilkan energi mekanis yang lebih besar dengan jumlah bahan bakar sebelumnya. Ini biasa disebut sebagai efisiensi termal.

Belum lama, Mazda kembangkan lagi teknologi ini menjadi Skyactiv-X. Teknologi yang sebetulnya sudah diketahui sejak lama dan dikenal sebagai Homogeneous Charge Compression Ignition (HCCI). Mesin ini memadukan cara kerja mesin bensin dengan mesin diesel. Namun Mazda menyempurnakannya. Nah, sebelum mengenal cara kerja mesin Skyactiv-X, ada baiknya kita kenali dulu cara kerja mesin bensin dan diesel.

Sederhananya, mesin bensin memadukan udara dan bahan bakar ke ruang bakar saat piston berada di bawah (intake stroke) dan meledakkannya dengan busi saat piston bergerak ke atas (compression). Ledakan menghasilkan energi mekanis yang mendorong piston bergerak kembali ke bawah (power) menggerakkan kruk as atau poros mesin dan mentransfer ke transmisi lalu ke roda. Saat piston kembali bergerak ke atas, katup pembuangan terbuka dan udara kotor sisa pembakaran dikeluarkan dari ruang bakar (exhaust). Empat langkah ini (4-stroke) terus berulang.

Mesin diesel sedikit berbeda. Hanya udara yang disemprot ke ruang bakar saat piston berada di bawah. Solar masuk ke ruang bakar di ujung langkah kompresi atau saat piston bergerak ke atas. Mesin diesel tak menggunakan busi, pembakaran terjadi karena adanya udara panas yang dikompresi di ruang bakar tercampur dengan solar (compression ignition). Makanya mesin diesel memiliki rasio kompresi yang sangat tinggi, antara 15:1 sampai 23:1 untuk memadatkan molekul udara di ruang bakar.

Mazda Skyactiv-X duduk di antara keduanya. Mesin ini sama seperti mesin bensin pada umumnya, bensin dan udara diperkenalkan ke ruang bakar. Hanya saja, bensin dimasukkan ke ruang bakar dalam rasio yang sangat kecil (lean) di bawah rasio yang ideal (stoichiometric). Oksigen yang berlebih memberi efek ruang bakar yang lebih dingin lantaran udara menyerap energi panas. Reaksi ini juga menambah daya dorong piston ke bawah di ruang silinder. Dengan kata lain, meningkatkan energi mekanis untuk menggerakkan roda. Karena proses pembakaran yang lebih dingin, lebih sedikit pula energi panas yang terbuang.

Ada alasan mengapa tak banyak produsen mobil memakai cara ini. Meskipun sudah dikompresi, molekul bensin yang tipis (lean) dan tersebar di ruang bakar tak menjamin reaksi pembakaran selalu terjadi secara ideal. Malahan oksigen berlebih terkadang membuat ruang bakar terlalu dingin, sehingga yang terjadi justru mesin bekerja terlalu keras untuk mencapai suhu pembakaran yang ideal. Ini berbeda dari mesin diesel yang baru menyemburkan solar ke ruang bakar di ujung proses kompresi (molekul gasnya masih padat) lalu mampu menimbulkan letupan tanpa bantuan busi. Pada mesin bensin, udara dan bensin sudah tercampur terlebih dahulu di dalam ruang bakar sebelum dikompresi dan diledakkan sehingga perlu dipicu percikan api oleh busi.

Mesin Skyactiv-X Mazda disebut juga Spark Controlled Compression Ignition (SCCI). Campuran udara dan bensin dipadatkan sampai titik compression ignition (letupan tanpa bantuan busi seperti pada mesin diesel) hampir terjadi. Namun pada saat itulah busi menyala dan membakar bahan bakar dan udara yang sudah terkompresi tadi.

Bagaimana Mazda memadatkan molekul bensin yang tersebar tadi? Bukankah molekul bensin yang tipis dan tersebar berpotensi menyebabkan pembakaran tidak sempurna. Mereka mendesain dinding silinder (ruang bakar) sedemikian rupa agar udara yang diembuskan ke dalamnya dapat berputar seperti angin tornado. Hasilnya, molekul bensin yang disemprot di awal dapat dikonsentrasikan pada bagian tengah pusaran angin. Lalu mereka juga menerapkan split injection. Sesaat sebelum busi memercikkan api, sejumlah bensin (molekul gasnya masih padat) disemburkan lagi ke ruang bakar. Maka terjadilah compression ignition yang dipicu oleh busi (SCCI). Ini semua juga bisa dicapai lantaran mesin Skyactiv-X memiliki rasio kompresi yang sangat tinggi (16:1).

Masalah selesai? Belum, banyak faktor luar yang mempengaruhi kondisi ruang bakar di dalam mesin, seperti suhu udara hingga kelembapan. Itu sebabnya Mazda mengaku teknologi ini baru bisa diterapkan saat ini. Software pada Electronic Controlled Unit (ECU) membaca banyak data yang ditangkap sensor. Mulai dari suhu mesin, posisi pedal gas, kecepatan kendaraan dan lainnya. ECU lah yang menentukan kapan busi menyala dan berapa rasio campuran bahan bakar dan udara yang disemprotkan ke ruang bakar. Semua itu terjadi begitu cepat dan berlangsung terus menerus.

Banyak sekali memang yang dilakukan Mazda dalam pengembangan mesin Skyactiv-X. Mereka sampai memasang supercharger untuk memastikan udara yang disembur ke ruang bakar pada tekanan yang seharusnya meski mesin beroperasi di rpm rendah. Mazda juga meminjam sistem Exhaust-Gas Recirculation (EGR) dari CX-9 untuk menjaga suhu pembakaran selalu optimal.

Unit uji Mazda3 dengan mesin Skyactiv-X diklaim sanggup mencatatkan konsumsi bahan bakar 19,1 kpl. Itupun performanya tak menjadi melorot. Karena saat dipacu kencang, mesin SCCI beroperasi layaknya mesin bensin konvensional untuk memastikan asupan tenaga tersalur secara semestinya ke roda. Hasilnya, akselerasi 0-100 kpj mobil ini tembus 7 detik saja. Bayangkan saja, mesin 2,0 liter Skyactiv-X menghasilkan tenaga 192 PS dengan torsi puncak 280 Nm. Mesin sebelumnya tanpa Skyactiv-X, hanya mencatat 157 PS dengan torsi puncak 203 Nm.

Penasaran ingin melihat wujud teknologi baru Mazda ini? Datangi booth Mazda di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2018 yang berlangsung di JIEXPO Kemayoran, Jakarta pada 19-29 April.(RS/Van)

Video:

Jual mobil anda dengan harga terbaik

Pembeli asli yang terverifikasi Pembeli asli yang terverifikasi
Listing gratis Listing gratis
Daftarkan mobil Anda

IIMS 2024

Anda mungkin juga tertarik

  • Yang Akan Datang
  • VinFast VF 6
    VinFast VF 6
    Rp 344,98 Juta Perkiraan Harga Jakarta Selatan
    Perkiraan Diluncurkan Jul, 2024 Kabari Saya Saat Diluncurkan
  • VinFast VF 7
    VinFast VF 7
    Rp 544,98 Juta Perkiraan Harga Jakarta Selatan
    Perkiraan Diluncurkan Jul, 2024 Kabari Saya Saat Diluncurkan
  • BYD D9
    BYD D9
    Rp 1,056 Milyar Perkiraan Harga Jakarta Selatan
    Perkiraan Diluncurkan Mei, 2024 Kabari Saya Saat Diluncurkan
  • MG 3
    MG 3
    Rp 203,04 Juta Perkiraan Harga Jakarta Selatan
    Perkiraan Diluncurkan Mei, 2024 Kabari Saya Saat Diluncurkan
  • Toyota Hilux Rangga
    Toyota Hilux Rangga
    Rp 785,8 Juta Perkiraan Harga Jakarta Selatan
    Perkiraan Diluncurkan Mei, 2024 Kabari Saya Saat Diluncurkan

Video Mobil Terbaru di Oto

Oto
  • Toyota Yaris Cross Hybrid, Mudik Jakarta - Surabaya dengan BBM Seirit Ini
    Toyota Yaris Cross Hybrid, Mudik Jakarta - Surabaya dengan BBM Seirit Ini
    10 Apr, 2024 .
  • Nissan Kicks e-Power, Si Hybrid Lincah Libas Lintas Selatan
    Nissan Kicks e-Power, Si Hybrid Lincah Libas Lintas Selatan
    08 Apr, 2024 .
  • Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid, Sisir Jalur Mudik Jakarta - Malang
    Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid, Sisir Jalur Mudik Jakarta - Malang
    08 Apr, 2024 .
  • Mudik Bareng Suzuki All New Ertiga Hybrid Cruise ke Jogja, Ini Kelebihannya!
    Mudik Bareng Suzuki All New Ertiga Hybrid Cruise ke Jogja, Ini Kelebihannya!
    08 Apr, 2024 .
  • Update Terkini Jalan Pantura Bareng Wuling Almaz Hybrid, Muluus! | Electria Mudik with Hybrid
    Update Terkini Jalan Pantura Bareng Wuling Almaz Hybrid, Muluus! | Electria Mudik with Hybrid
    02 Apr, 2024 .
  • Plus Minus Mitsubishi XForce, Mending Ini atau HR-V dan Creta Sekalian?
    Plus Minus Mitsubishi XForce, Mending Ini atau HR-V dan Creta Sekalian?
    19 Mar, 2024 .
  • Sidak Kenyamanan Bus Mercedes-Benz OH 1626 L Terbaru Rakitan Lokal!
    Sidak Kenyamanan Bus Mercedes-Benz OH 1626 L Terbaru Rakitan Lokal!
    12 Mar, 2024 .
  • Mercedes-Benz C 300 AMG Line, Perpaduan Antara Kemewahan dan Sporty
    Mercedes-Benz C 300 AMG Line, Perpaduan Antara Kemewahan dan Sporty
    07 Mar, 2024 .
  • Suzuki Jimny 5 Door, Harga di Goreng Tapi Banyak Peminat
    Suzuki Jimny 5 Door, Harga di Goreng Tapi Banyak Peminat
    07 Mar, 2024 .
  • Mercedes-Benz CLE, Ubahannya Bikin BMW Terlihat Lebay
    Mercedes-Benz CLE, Ubahannya Bikin BMW Terlihat Lebay
    07 Mar, 2024 .
Tonton Video Mobil

Artikel Mobil dari Carvaganza

  • Citroen C3 Aircross Resmi Meluncur di Indonesia, Tidak Sampai Rp300 Juta
    Citroen C3 Aircross Resmi Meluncur di Indonesia, Tidak Sampai Rp300 Juta
    Muhammad Hafid, 23 Apr, 2024
  • Zeekr 009 Glory Edition Jadi MPV Listrik Mewah Lawan Lexus LM
    Zeekr 009 Glory Edition Jadi MPV Listrik Mewah Lawan Lexus LM
    Muhammad Hafid, 23 Apr, 2024
  • LEBARAN DRIVE: Menikmati Buas dan Mewahnya Mercedes-Benz GLE 450 Keliling Jakarta
    LEBARAN DRIVE: Menikmati Buas dan Mewahnya Mercedes-Benz GLE 450 Keliling Jakarta
    Alvando Noya, 23 Apr, 2024
  • Mitsubishi Buka Dealer Resmi di Morowali, Jadi Cabang ke-176
    Mitsubishi Buka Dealer Resmi di Morowali, Jadi Cabang ke-176
    Setyo Adi, 23 Apr, 2024
  • Penjualan Global Porsche Kuartal 1 Naik, SUV dan EV Paling Banyak Peminat
    Penjualan Global Porsche Kuartal 1 Naik, SUV dan EV Paling Banyak Peminat
    Alvando Noya, 23 Apr, 2024

Artikel Mobil dari Zigwheels

  • Motovaganza
  • Tips
  • Review
  • Artikel Feature
  • advice
  • Chery Group Kantongi Penjualan Setengah Juta Unit Mobil Kuartal Pertama 2024 
    Chery Group Kantongi Penjualan Setengah Juta Unit Mobil Kuartal Pertama 2024 
    Anjar Leksana, Hari ini
  • Faktor Ini yang Bikin Penjualan Mobil Nasional Turun 23,9 Persen Kuartal I 2024
    Faktor Ini yang Bikin Penjualan Mobil Nasional Turun 23,9 Persen Kuartal I 2024
    Anjar Leksana, 23 Apr, 2024
  • Zhidou Rainbow, Mobil Listrik Mini Tak Sampai Rp100 Juta
    Zhidou Rainbow, Mobil Listrik Mini Tak Sampai Rp100 Juta
    Muhammad Hafid, 23 Apr, 2024
  • Keunggulan All New Toyota Yaris Cross Hybrid yang Membuatnya Nikmat Dipakai Mudik
    Keunggulan All New Toyota Yaris Cross Hybrid yang Membuatnya Nikmat Dipakai Mudik
    Ardiantomi, 22 Apr, 2024
  • Toyota Fortuner Mild Hybrid Dijual di Afrika Selatan, Apa yang Berbeda?
    Toyota Fortuner Mild Hybrid Dijual di Afrika Selatan, Apa yang Berbeda?
    Anjar Leksana, 22 Apr, 2024
  • Efek Fatal Aquaplaning, Begini Cara Menghindarinya
    Efek Fatal Aquaplaning, Begini Cara Menghindarinya
    Anjar Leksana, 26 Jan, 2024
  • 8 Poin Penting Berkendara Mudik Aman, Termasuk Posisi Safety Loading
    8 Poin Penting Berkendara Mudik Aman, Termasuk Posisi Safety Loading
    Anjar Leksana, 03 Apr, 2023
  • Penyebab Ban Mobil Benjol dan Cara Mencegahnya
    Penyebab Ban Mobil Benjol dan Cara Mencegahnya
    Anjar Leksana, 28 Mar, 2023
  • Bahaya Fatal Microsleep, Lakukan Ini untuk Mencegahnya
    Bahaya Fatal Microsleep, Lakukan Ini untuk Mencegahnya
    Setyo Adi, 02 Jan, 2023
  • Begini Cara Mengatur Bukaan Pedal Gas dan Kopling Mobil Manual yang Benar
    Begini Cara Mengatur Bukaan Pedal Gas dan Kopling Mobil Manual yang Benar
    Anjar Leksana, 30 Des, 2022
  • Hyundai Stargazer X: Versatile Crossover dengan Kenyamanan MPV
    Hyundai Stargazer X: Versatile Crossover dengan Kenyamanan MPV
    Setyo Adi, 13 Mar, 2024
  • First Drive BYD Seal: Sensasi Supercar Tanpa Perlu Mahal
    First Drive BYD Seal: Sensasi Supercar Tanpa Perlu Mahal
    Setyo Adi, 29 Feb, 2024
  • First Drive BYD Dolphin: Banyak Keunggulan dari Rival Sekelasnya
    First Drive BYD Dolphin: Banyak Keunggulan dari Rival Sekelasnya
    Anjar Leksana, 12 Feb, 2024
  • Test Drive BYD Atto 3: Kualitas Mengejutkan dan Banyak Gimik
    Test Drive BYD Atto 3: Kualitas Mengejutkan dan Banyak Gimik
    Anindiyo Pradhono, 09 Feb, 2024
  • Test Drive New Nissan Kicks e-Power: Fokus ke Efisiensi
    Test Drive New Nissan Kicks e-Power: Fokus ke Efisiensi
    Wahyu Hariantono, 29 Jan, 2024
  • Ragam Jenis Konfigurasi Mesin dan Segala Kelebihannya
    Ragam Jenis Konfigurasi Mesin dan Segala Kelebihannya
    Muhammad Hafid, 18 Mar, 2024
  • Kisah Kesuksesan Isuzu Menjadi Produsen Kendaraan Niaga Kelas Dunia
    Kisah Kesuksesan Isuzu Menjadi Produsen Kendaraan Niaga Kelas Dunia
    Anjar Leksana, 26 Jan, 2024
  • 10 Mobil Polisi Paling Keren di Dunia
    10 Mobil Polisi Paling Keren di Dunia
    Muhammad Hafid, 09 Jan, 2023
  • Merasakan Langsung Mobil Listrik Volvo C40 Recharge di Tanah Kelahirannya
    Merasakan Langsung Mobil Listrik Volvo C40 Recharge di Tanah Kelahirannya
    Eka Zulkarnain H, 02 Jan, 2023
  • Transformasi Toyota Vios dari Generasi Pertama Hingga Sekarang
    Transformasi Toyota Vios dari Generasi Pertama Hingga Sekarang
    Anjar Leksana, 14 Okt, 2022
  • Cara Menangani Kondisi Mobil Alami Aquaplaning di Jalan
    Cara Menangani Kondisi Mobil Alami Aquaplaning di Jalan
    Anjar Leksana, 15 Jan, 2024

Bandingkan

You can add 3 variants maximum*