Harley Davidson Heritage Classic

Seperti biasa, panel indikator Softail ada di atas tangki bensin. Terdiri dari satu lingkaran indikator analog, yang dikolaborasi layar digital kecil. Speedometer tertera dengan model analog, sisanya dipresentasi secara digital. Walau tampilannya klasik, menu yang ditawarkan tergolong lengkap. Seperti tripmeter, odometer, tachometer, fuel gauge dan pengukur jarak dengan sisa bensin yang ada. Tidak hanya itu, cruise control juga tersedia, yang berguna di jalanan lurus yang sepi.

Windshield besar untuk menghadang angin. Komponen ini bisa dilepas dengan mudah bila tak dibutuhkan. Pun box penyimpanan yang cukup besar di kedua sisi belakang motor. Box ini bisa dikunci dan terbuat dari bahan keras, sehingga tak perlu khawatir meninggalkan barang di dalamnya. Tak berhenti di situ, dua buah fog lamp LED menerangi perjalanan jauh di malam hari. Secara fitur, Heritage Classic telah mengakomodasi kebutuhan saat melakukan touring.

Stang dibuat cukup tinggi dan lebar. Posisi duduk dibuat tegak demi mengejar kenyamanan berkendara. Tapi bila pengendara bertubuh pendek, sepertinya posisi stang yang tinggi lama-lama membuat bahu pegal.

Sesuai namanya, desainnya mengarah pada aliran klasik. Lihat saja dari model fender depan yang besar, menutupi hampir setengah lingkaran roda. Juga pada penggunaan model windshield dan tambahan dua fog lamp tepat di sisi headlamp. Meskipun headlamp dan fog lampnya sudah menggunakan teknologi LED.

Biasanya pada Heritage Classic, ornamen krom sangat mendominasi. Kali ini campuran warna hitam dan kron dipadu, menciptakan sedikit karakter sporty.

Di negara asalnya, ada dua pilihan mesin. Untuk di Indonesia sendiri, hanya memboyong mesin Milwaukee-eight 114. Mesin V Twin legendaris ini memiliki kapasitas 1.868 cc dengan output tenaga sebesar 100 PS dan torsi 155 Nm. Cukup untuk membuat seluruh kaki pengemudi berkeringat sepanjang hari.

Sayang, di depan hanya ada satu buah disc brake meski ukurannya cukup besar, 300 mm dengan kaliper empat piston. Sedangkan roda belakang mengandalkan disc brake 292 mm dengan kaliper dua piston. Sensor ABS sebagai standar, yang tentu saja berguna agar roda tak mengunci saat pengereman mendadak.

Kalau mau mencari nilai keaslian desain Harley Davidson, inilah motornya. Heritage Classic sangat kental dengan unsur-unsur motor klasik ala Amerika Serikat yang besar, berat, suaranya menggelegar, dan panas mesinnya menghangatkan kaki. Fitur standar berupa cruise control akan memudahkan saat berkendara jarak jauh di jalan yang relatif lurus.