Pajak Moge Impor Naik, Apa Respons Yamaha?
Motor gede masuk dalam daftar kendaraan mewah yang terkena kenaikan pajak impor. Penyesuaian ini, dilakukan untuk menyelamatkan perekomian negara setelah melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar. Lantas, bagaimana langkah yang diambil Yamaha? Apalagi beberapa produk mereka diimpor utuh (Completely Built Up) dari Jepang.

“Kalau yang kemarin kan kami baru tahu soal perubahan aturan pajak. Kami masih studi, untuk aturan ini, karena baru keluar. Intinya kalau CBU kami memang ada beberapa (model motor), harga yang berlaku itu masih yang sekarang,” jelas Antonius Widiantoro, Manager Public Relation PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) pada OTO.com, hari ini (7/9).
Respons pihak Yamaha cukup logis. Paket kebijakan Pajak Penghasilan (PPH) pasal 22 atas 1.147 tarif barang konsumsi impor yang baru diteken Menteri Keuangan beberapa hari lalu. Kecuali mereka sudah melakukan pengiriman baru atas motor-motor gedenya, harusnya belum ada langkah penyesuaian harga yang diambil.
“Jadi konsumen tak perlu khawatir soal harga. Itu baru berlaku September atau mungkin Oktober. Kalau untuk hal yang diimpor setelah aturan berlaku itu kan otomatis mengikuti. Tapi kalau sudah stok atau sudah masuk sebelum aturan berlaku, maka yang kami tawarkan harga sekarang,” tegasnya.

Saat ini YIMM memang mempunyai daftar moge CBU yang cukup banyak. Semuanya di atas 500 cc dan siap terkena paket pajak yang baru. Misalnya All New R1M, R1, MT09, R6, MT09 Tracer sampai TMax DX. Di antara moge-moge itu, MT09 yang paling murah, harganya RP 250 juta (OTR Jakarta).
Meski kami sebut murah, faktanya harga itu hampir 10 kali lipat dari skuter populer Yamaha NMax. Artinya, harga ini memang bukan nominal favorit kebanyakan pembeli motor. Segmen moge memang sangat spesifik.
Diakui Antonius, segmen moge ini pada kenyataannya tidak terlalu sensitif atas perubahan harga. “Konsumen yang mau membeli motor harga mahal, pasti sudah memperhitungkan. Yang dicari oleh mereka, biasanya bukan harga. Mereka menilai valuenya. Perubahan harga, biasanya tak berpengaruh,” ungkapnya.
Daya beli konsumen moge, pasti sudah di atas rata-rata. Dan biasanya tipe konsumen ini sudah tidak membandingkan kanan-kiri antara model satu dan lainnya. Jika sudah mengincar model tertentu, sekadar perubahan harga beberapa juta hingga belasan bahkan puluhan juta, biasanya mereka bergeming. “Mereka sanggup beli motor ratusan juta, tentu sudah tak mempertimbangkan beli motor atau mobil. Mereka sudah mengincar produk tertentu,” tutup Antonius. (Van/Odi)
Baca Juga: Rupiah Melemah, Yamaha Konsisten Pertahankan Harga
Model Motor Yamaha
GIIAS 2025
Tren & Pembaruan Terbaru
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
Motor Unggulan Yamaha
- Terbaru
- Populer
Video Motor Yamaha Terbaru di Oto
Artikel Motor Yamaha dari Zigwheels
- Motovaganza
- Review
- Artikel Feature