Rupiah Melemah, Yamaha Konsisten Pertahankan Harga
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS (Amerika Serikat) tengah anjlok belakangan. Pekan ini, titik terburuknya mencapai Rp 15 ribu per dolar. Kalangan industri pun mulai ambil langkah. Maklum, banyak komoditas yang menjadi bahan baku dan beragam faktor dalam produksi, ditentukan nilainya kurs dolar. Meski demikian, nyatanya Yamaha tetap konsisten dengan harga lama.
“Kalau bicara dolar, kami terus monitor kondisinya dan sebisa mungkin (harga motor) kami jaga. Kan situasinya masih fluktuatif, hari ini juga sudah mulai turun ke angka Rp 14,800,” jelas Antonius Widiantoro, Manager Public Relation PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) pada OTO.com, hari ini (7/9).
Harga motor Yamaha, menurutnya masih disukai konsumen. Hal itu membuat value Yamaha tetap bersaing. Meski kondisi rupiah melemah, pihaknya tak ingin gegabah menaikkan harga demi menyesuaikan laba. Ketika ditanya dampaknya terhadap proses produksi, ia pun tak menyangkalnya.
“Dampaknya pasti ada, untuk beberapa komponen yang memang impor. Tapi kami juga mempertimbangkan, tentunya kami punya strategi. Tidak serta-merta dolarnya naik lantas harga motor kami naikkan. Tidak seperti itu. Orientasi kami kepuasan konsumen, apalagi kami juga baru beberapa bulan yang lalu melakukan penyesuaian harga,” tegasnya.
Saat ini, dari daftar harga yang kami lihat di website resmi Yamaha, semua modelnya masih dijual dengan harga yang sama sebelum dolar naik. Begitupun model-model yang diimpor langsung dari negara lain, harga on the roadnya masih terpampang tanpa ada penyesuaian. Mio M3, misalnya, skuter populer berkapasitas mesin 125 cc itu tetap dijual dengan harga Rp 15,55 juta (OTR Jakarta). Begitu pula Yamaha NMax, skuter mewah peraih penghargaan dari good design ini, tetap dibanderol Rp 26,9 juta. Sama dengan harga yang sudah mengalami kenaikan yang disebut Antonius beberapa bulan lalu.
“Intinya buat konsumen, harga yang berlaku itulah harga resmi Yamaha. Kalau kami bisa jaga harga, pasti akan kami jaga, karena ujungnya kan untuk konsumen,” tuturnya. Dirinya pun mengaku, masih menaruh harapan besar untuk perbaikan nilai tukar rupiah. Apalagi hari ini (7/9), nilainya sempat menguat setelah beberapa hari terakhir anjlok.
Melemahnya nilai rupiah, memang sempat mengingatkan pada situasi krisis ekonomi 1998 maupun 2008. Namun, menurut banyak pihak, masalah ekonomi belakangan ini tidak separah itu. Langkah bijak yang diambil Yamaha untuk menahan harga juga bisa disebut sangat strategis, sehingga tak berpengaruh terhadap roda ekonomi industri. Namun seberapa kuat mereka bisa bertahan? Semoga saja kondisi ekonomi kian membaik dan para pelaku industri kembali bernapas lega. (Van/Odi)
Baca Juga: Yamaha Kembali Kirimkan Bibit Pembalap ke Kampung Valentino Rossi
Model Motor Yamaha
IIMS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Yamaha Terbaru di Oto
Artikel Motor Yamaha dari Zigwheels
- Motovaganza
- Review
- Artikel Feature
Bandingkan
You can add 3 variants maximum*- Merek
- Model
- Varian