Modifikator Italia Rombak Benelli 302S, Dari Naked Jadi Tracker
Pabrikan raksasa asal Amerika Serikat, Harley-Davidson, sudah mengumumkan kerjasamanya dengan Benelli sejak satu tahun lalu. Keduanya sepakat untuk merilis satu model. Berbagai tampilan juga hadir di dunia maya. Tapi rencana hadir pada Juni 2020 terpaksa ambyar lantaran pandemi Covid-19. Penggemar kedua merek ini tentunya jadi penasaran.
Sebuah rumah modifikasi di Italia rupanya tak sabar menunggu dan menjawab rasa penasaran mereka sendiri. Mereka mentranslasikan sendiri basis Benelli 302s. Model yang tadinya adalah naked bike dirombak menjadi tracker a la konsep yang beredar.
Adalah Engines Engineering, bengkel modifikasi asal negara pasta yang mahir dalam mengobrak-ngabrik roda dua sejak 1979. Workshop besutan Alberto Strazzari ini kerap berkolaborasi juga dengan merek-merek besar. Seperti Yamaha, Suzuki, Honda, Ducati, serta Benelli. Dan proyek ini, buah pikirnya sederhana. Menerjemahkan konsep Benelli yang selama ini sudah beredar, namun melalui pendekatan model Harley-Davidson XR750, legenda tracker di era 70an.
Lho kok bisa? Yap, ketiganya memang saling berkaitan. Wujud sementara proyek Harley-Davidson dan Benelli menggunakan basis 302S – nama lainnya 338R. Bentuknya naked bike klasik dengan imbuhan tracker. Lengkap beserta kemasan orange-hitam khas XR750 di masa lalu. Karena itulah, sari pati keduanya ditumpah-ruahkan dalam wujud modern klasik.
Lantaran peruntukkan berbeda, semuanya disesuaikan. Ia haruslah ringan, simpel, serta bersolek gaya balap tanah. Untuk yang belum tahu, XR750 merupakan respons Harley untuk ajang AMA Grand National Championship 70an awal. Untuk melawan nama-nama besar dari Jepang dan Inggris. Mark Brelsford, Cal Rayborn, serta Jay Springsteen pernah jadi penunggangnya. Sampai berakhir masa tugas di 1977.
Engines Engineering membuang semua yang ada. Boleh dibilang, motor buatan mereka hanya menyisakan rangka utama dan basis mesin. Semuanya dipahat ulang, dari mulai tangki hingga belakang. Begitu pun fasad. Wadah bensin dibuat seakan menyambung sampai panel samping, berlanjut ke fairing belakang dan buritan rata identitas flat tracker.
Letak perbedaannya, oranye dijadikan aksen semata. Seperti tertera di garis tepian emblem, serta beberapa di blok mesin. Plus karet shock belakang menjadi aksen kontras di antara besi gelap. Sementara bodi diwarnai abu-abu terang, serta tambahan motif karbon. Yang unik, lampunya pakai papan besi ala nomor balap. Namun diberikan lampu utama LED yang berdiri vertikal.
Baca juga: Yamaha Mio M3 Punya Seleksi Warna Baru Bernuansa Metalik
Rombakan lain dilakukan pula di bagian kaki-kaki. Ia mengenakan ban khusus tanah keras, mirip kepunyaan XR series. Tampaknya suspensi depan dan belakang juga kena “yangan jahil” sang mekanik supaya mumpuni menghadang medan berat.
Nah, urusan jantung pacu memang sama. Ia masih menggendong model standar. Artinya berkonfigurasi parallel twin, 338 cc dengan output 37,5 Hp dan torsi 25,6 Nm. Tapi ada penyetingan ECU berbeda, serta pemasangan exhaust custom. Mestinya tenaganya bisa lebih dari itu, namun belum ada catatan pasti. Saat ini, mereka masih mengupayakan agar tembus standar emisi Euro 5 , demi menjadi model yang sempurna.
Proses pengembangannya cukup panjang. Memakan waktu tiga bulan, hanya untuk riset semata. Lantas enam bulan berikutnya adalah pengerjaan fisik. Menerjemahkan yang sudah digambar. Prototipe ini masih dalam tahap finishing, atau baru rampung 70 persen. Sekiranya dalam waktu dekat bakal jadi motor yang benar-benar sempurna.
Proyek Benelli dan Harley-Davidson
Meski belum ada pernyataan resmi, apalagi perilisan produk, sebetulnya beberapa bulan lalu spyshot Harley 338R tersebar. Entah memang ada orang beruntung berkesempatan mengambil gambar, atau sekadar gimmick pemasaran, yang pasti bentuk aslinya mulai terlihat. Dan bukan tidak mungkin dalam waktu dekat datang ke permukaan.
Gambaran yang selama ini digembar-gemborkan, nyatanya hampir 90 persen persis versi nyata. Mengenakan tangki mengotak serta diberi imbuhan menyambung hingga tutup box filter. Dan tentunya memakai jok flat tracker, runcing di belakang. Namun tetap mempertahankan busa sadel penumpang. Fairing semacam pembelah angin juga hadir di bawah tangki, sesuai konsep sebelum.
Walaupun tidak dikemas kelir oranye, nuansa tracker Harley tetap kental. Warnanya silver berpadu grafis abu-abu. Sangat maskulin. Tapi besar kemungkinan ini bukan kemasan tunggal. Mestinya cat oranye bakal hadir untuk mempertahankan histori motor itu sendiri.
Dapur pacunya diyakini berkubikasi 338 cc, dengan komposisi overbore. Estimasi tenaga ada di kisaran 38 Hp – 43 Hp jika menilik basis jantung yang ada. Tapi tak menutup kemungkinan juga dicolok mesin baru 353 cc dengan tenaga 36 Hp. Entah mesin mana bakal dipasang, yang pasti bakal terus menarik ditunggu. Sebab akan menjadi Harley termurah di pasaran, alias prediksinya di bawah Rp 100 juta.
Sayang, bagi mereka yang tinggal di Eropa atau Amerika Serikat kemungkinan besar tak bakal menikmati 338R. Probabilitasnya kecil dan masih jadi perdebatan. Lantaran produk satu ini difokuskan bagi pasar Asia, yang mestinya tak ketinggalan, Indonesia. (Hlm/Raju)
Sumber: Ride Apart, Bike Exif
Baca juga: Intip Ban Baru Dari Michelin, Power 5 dan Anakee Adventure
IIMS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Terbaru di Oto
Artikel Motor dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
Bandingkan
You can add 3 variants maximum*- Merek
- Model
- Varian