Honda Benly Elektrik Mulai Masuk Tahap Produksi, Wajah Tak Berubah
Prototipe Honda Benly Elektrik sempat melenggang di Tokyo Motor Show 2019. Tanpa butuh waktu lama, hari ini (dua bulan kemudian), ia mulai masuk tahap produksi. Motor yang diciptakan untuk para pengantar barang itu, bahkan sudah dibocorkan harganya. Mulai Rp 94,43 juta – Rp 95,75 juta khusus pasar Jepang. Lebih mahal dua kali lipat dari versi mesin bakar.

Yang menarik, Benly Elektrik sendiri merupakan serapan langsung dari Benly konvensional. Hampir tak ada ubahan wujud sama sekali. Walau mungkin bagi sebagian kalangan kurang menggugah, sebaliknya menurut kami cukup menyenangkan. Sosok ikonik itu sepatutnya tak perlu diubah. Aura Jepang jadi tak hilang.
Coba lihat saja dimensinya yang kerdil, roda gambot, serta panel bodi sederhana tak banyak aksesori. Lucu sekali. Lantai rata ditambah dek belakang, juga semakin menegaskan sisi fungsionalitas. Gurat simple itulah yang memikat hati. Pilihan kelir pun cuma ada satu: putih berpadu plastic hitam. Katanya, hal ini dilakukan untuk memberi kesan bersih, sebersih emisi gas buangnya.
Tampaknya Honda pun enggan mengubah identitasnya terlalu jauh. Layaknya PCX dan CRF250, transformasi ke versi elektrik hanyalah teknologinya. Bukan rupa. Alhasil transisi konsumen kendaraan mesin bakar ke elektrik, tak perlu dikagetkan arsitektur yang terlampau futuristis. Tapi ini hanya asumsi. Siapa yang tahu jika maksudnya menghemat ongkos riset.
Beranjak ke spesifikasi motor, Honda menyiapkannya dalam empat tipe. Pertama bertajuk Benly E:I, dengan kemampuan tempuh hingga 87 km. Sementara E:II jarak lajunya lebih sedikit, 43 km. Masing-masing memiliki sub-tipe lagi: Reguler dan Pro. Membedakan soal besaran keranjang depan serta bracket belakang. Plus, versi pro memiliki knuckle guard dan rem kaki. Paling lengkap.
Sayang belum ada paparan jelas mengenai output motor listrik itu. Lama pengisian daya juga sama sekali belum disebut. Tapi yang pasti, mereka dibekali dua buah baterai (Honda Mobile Power Packs). Mekanismenya kurang lebih mirip dengan PCX elektrik dalam negeri.

Perlu diketahui juga, Honda belum berencana memproduksi dalam jumlah banyak. Setahun, mereka cuma membatasi 200 unit. Para konsumen, khususnya fleet yang mau membeli, harus menandatangani kontrak dengan perusahaan – bekerjasama untuk mengembalikan baterai bekasnya jika sudah rusak. Semua itu demi menjaga lingkungan dari sampah elektronik di Jepang selama ini. Langkah yang sangat baik. Mereka masih memikirkan pengontrolan limbah, ketimbang berjualan dengan jumlah besar. (Hlm/Van)
Sumber: Ride Apart
Baca Juga: Suzuki Katana 125 Meluncur Tahun Depan
GIIAS 2025
Tren & Pembaruan Terbaru
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
Motor Pilihan
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Terbaru di Oto
Artikel Motor dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature