Harley-Davidson Street 500 dan 750 Lenyap dari Daftar Jual, Keluarga Sportster Mengisi Lini Bontot

Harley-Davidson Street 500 dan 750 Lenyap dari Daftar Jual, Keluarga Sportster Mengisi Lini Bontot

Bisikan soal rencana Harley-Davidson merilis produk-produk baru di 2021 begitu memikat. Mulai dari Pan America sang petualang, naked sport bernama Bronx yang masih menjadi perdebatan, serta naked kompak hasil kerjasama dengan Benelli. Namun ada yang datang, ada pula yang tereliminasi. Diam-diam, mereka menghapus Street 500 dan 750 dari daftar jual di laman resmi.

Kategori Street – atau merupakan seri pemula – kini hanya diisi tiga line up. Yang notabene semua masuk keluarga Sportster. Adalah Iron 883, Iron 1200, serta Forty-Eight. Tiga serangkai itu sementara ini berganti peran dengan 500 dan 750 mewakili kelas terbawah. Sebab keduanya terkonfirmasi disetop penjualannya.

Belum diketahui pasti penyebabnya. Tapi sejak pergantian nahkoda, arah pandang Harley-Davidson memang berubah lagi. Tampaknya bos baru lebih ingin mengembalikan darah heritage dan memuaskan para puritannya. Bukan memperluas jangkauan.

Street 750

Lantaran sebelumnya, mantan CEO Harley-Davidson, Matt Levatich, sempat meletakkan fokus untuk merangkul konsumen anyar. Dengan memperkuat produk entry level berharga ekonomis. Cara mengendarainya pun mudah, tak butuh banyak penyesuaian. Pas buat yang baru mau berkenalan.

Salah seorang pewarta media asal Amerika Serikat sempat bertanya soal calon pengganti lini bawah. Dan selesai dengan jawaban: diwakili oleh Iron 883. Sementara unit Street 500 akan terus dipasok ke diler HD Riding Academy buat pelatihan. Bukan untuk dimiliki. Komentar kongkrit bakal calon pengganti sama sekali tak diungkap.

Entah memang tak ada rencana, atau sedang dipersiapkan matang. Tapi menurut kami line up pemula cukup penting dari segi bisnis. Mengingat para pabrikan motor besar pun mulai peka terhadap kelas bawah dan menengah. Baik mengembangkannya sendiri, atau bekerja sama dengan merek lain. Menjadi bukti porsi pasarnya besar.

Street 500

Street 500 misal, merupakan konsep relevan bagi yang ingin berkenalan dengan Harley-Davidson. Bukan cuma harganya yang terbilang ekonomis, rangkaian motor dibuat ringkas. Berikut dijejali mesin kompak dengan tenaga moderat. Anda yang baru mencicip paling tidak tak dikagetkan luapan torsi liar.

Bobot full loaded (terisi bensin) 233 kg, alias masih ringan ketimbang yang lainnya. Ditambah tinggi jok cuma 720 mm, ramah dengan postur standar. Niscaya kaki dapat memijak sempurna. Karena itu, total panjang 2.215 mm dan jarak sumbu roda 1.520 mm mestinya tak menjadi masalah besar. Toh semua bisa dikontrol dengan mudah.

Meski paling kecil, konfigurasi mesin V-Twin tetap dipertahankan. Ia memangku dapur pacu bertitel Revolution X, yang berarti berkubikasi bersih 494 cc dengan ukuran (Diameter x Langkah) 69 mm x 66 mm. Rasio kompresi dibuat tak begitu padat, 10,5:1, disertai sistem injeksi elektronik dan pendingin cairan.

Harley Davidson Street 500

Ekstraksinya bisa melontar torsi 40 Nm di putaran begitu rendah, mulai 3.750 rpm. Cukup gahar meski statusnya kelas pemula. Di saat bersamaan, konsumsi bahan bakar klaimnya mencapai 27,7 kpl. Satu tangki 13 liter harusnya sanggup berkelana sejauh 360 km lebih. Menarik buat ukuran Harley.

Boleh dibilang desain Street tak se-klasik Sportster, Softail, apalagi seri Touring. Banyak imbuhan futuristik tertuang pada bodi. Paling jelas di buntut. Bagian ini dipahat melandai, menyudut kotak-kotak bak sebuah kendaraan masa depan ala interpretasi modern 90an.

Stop lamp mengkurva juga beda dari jajaran lain. Agak mirip gaya motor Jepang. Untung saja sein diletakkan terpisah, disangga stik layaknya style Harley. Fasad juga tak dibiarkan “gundul”. Lampu LED bulat dibungkus cover yang sekaligus menyembunyikan panel meter.

street 500

Tangkinya besar dan lebar. Dipadu jok menyambung sampai bagian penumpang. Siluet ini menggambarkan identitasnya yang sporty. Belum lagi komposisi blok mesin sampai knalpot dilabur hitam. Juga pelek palang dan sampai rangka. Soal fitur memang tak terlalu banyak. Malah cenderung simpel dan minimalis. Hanya ada penunjuk analog, serta kolom digital berisi data fundamental. Sisanya standar.

Baca juga: Ini Penyebab Harley-Davidson Angkat Kaki dari India

Lantas Seperti Apa Spesifikasi Kelas Pemula Harley-Davidson Sekarang?

Iron 883 jadi opsi pertama. Ketimbang Street 500, suara dari pipa pembuangan jelas lebih representatif. Deruman lantang yang Anda harapkan dari sosok Harley cukup memuaskan. Boleh dibilang jauh dari seri 500. Sebab Iron menggendong mesin tipe Evolution V-Twin, basis yang sama dengan Sportster 1.200 cc.

Bedanya, kubikasi silinder diperkecil. Volume bersihnya 883 cc, sementara komposisi piston dibuat over stroke (76,2 mm x 96,8 mm). Rasio kompresi juga renggang, 9:1. Dari padanan itulah tercipta torsi puncak 68 Nm/ 4.750 rpm. Rasanya sudah cukup memberi sensasi akselerasi memukau saat tuas diputar habis. Sistem suplai bensin juga sudah injeksi, tapi masih mengandalkan udara untuk pendinginan mesin.Bersiap saja area kaki agak hangat.

Iron 883

Mengenai dimensi sebetulnya tak jauh beda dengan 500. Panjang mencapai 2.185 mm, tinggi jok 760 mm, serta jarak sumbu roda 1.515 mm. Namun mesin besar jelas berpengaruh terhadap timbangan. Iron 883 memiliki bobot terisi sampai 256 kg, lumayan berat.

Kalau soal tampilan, hampir seragam dengan kakaknya. Klasik, simpel dan rebel. Tak banyak aksesori menempel, hampir sekelilingnya telanjang. Hanya saja inspirasinya datang dari gaya drag strip. Tampak dari tangki peanut berukuran kecil difinishing matte ala motor jalanan. Ditambah posisi stang rendah, sadel tunggal, sampai ukuran ban belang (19-16 inci).

Diferensiasi dengan Sportster lain, area blok mesin Iron 883 didominasi hitam doff. Secara tegas memang Harley mengatakan, motor ini tersedia untuk orang yang tak doyan kebanyakan kromium. Lihat saja, hanya sebagian kecil yang diberi aksen mengilap. Sisanya gelap, sampai ke pelek Sembilan palangnya.

Kelengkapan fitur pastinya standar. Tak perlu banyak protes di sini, lantaran bukan teknologi canggih yang mereka jual. Indikator fundamental saja cukup, tak perlu lebih. Dan khusus pada 883, disediakan opsi dengan sensor ABS dua kanal.

FORTY EIGHT

Selanjutnya Iron 1200 dan Forty-Eight. Untuk seri Iron interpretasinya sama dengan model 883, tapi bermesin 1.200 cc. Sementara satunya lagi adalah all time favorite! Forty-Eight kerap menjadi pilihan utama bagi penggemar Harley-Davidson. Positioning-nya pas. Tak terlalu kecil, juga tak begitu besar. Rasanya tak berlebihan menyebutnya sebagai pewaris tahta Sportster sejati.

Sekilas mirip dengan 883, karena memang Forty-Eight-lah inspiratornya. Tapi banyak hal detail yang sama sekali berbeda. Terutama mesin, area kaki-kaki, sampai ke bodi dan pewarnaan. Jauh lebih “bad ass”!

Coba saja nyalakan dapur pacunya. Niscaya deruman suara langsung mengintimidasi Street 500 dan 883, apalagi saat memutar selongsong gas. Walaupun sama-sama dipasang jantung Evolution V-Twin berpendingin udara, volume silinder jauh lebih besar, 1.202 cc. Wajar jika dapat teriak kencang.

Ukuran diameter dan langkah pistonnya sendiri 88,9 mm x 96,8 mm, alias overstroke. Dan rasio kompresi 10:1 lebih padat ketimbang 883. Alhasil tak perlu ragu soal tenaganya. Torsi 96 Nm secara instan keluar sejak putaran 3.500 rpm. Siapkan saja nyali atas momen puntir sebesar itu.

Forty-Eight

Area kaki-kaki juga tampak tebal dan berisi. Hal ini berkat dipasangnya fork teleskopik, dengan diameter tabung 49 mm. Super besar. Penopang belakang pun diprakarsai dual shock, bisa diatur tingkat preload-nya. Efek kekar itu tak lepas juga dari peran ban 130/90 di depan dan 150/80 di belakang, dengan lingkar 16 inci. Makanya proporsi motor begitu padat.

Styling area bodi layaknya sportster tua. Tangki peanut berukuran sangat mungil, bahkan lebih kecil dari milik 883. Kapasitasnya saja cuma 7,9 liter. Akibat wadah bensin ini, sedikit tulang rangka jadi terekspos, menyiratkan karakternya yang rebel.

Tutup kepala silinder sampai blok mesin bawah kebanyakan dilabur krom. Begitu juga beberapa area exhaust, demi menguatkan kesan klasik. Tapi sisanya kurang lebih serupa 883. Memakai fender membulat, stang rendah, sampai sadel tunggal. (Hlm/Tom)

Sumber: Ride Apart, Harley Davidson

Baca juga: Ini Tiga Opsi Harley-Davidson Paling Pas Buat Pemula

IIMS 2024

Anda mungkin juga tertarik

  • Yang Akan Datang
  • Kawasaki Ninja H2SX
    Kawasaki Ninja H2SX
    Harga menyusul
    Perkiraan Diluncurkan Jun, 2024 Kabari Saya Saat Diluncurkan
  • Yamaha Niken
    Yamaha Niken
    Harga menyusul
    Perkiraan Diluncurkan Jun, 2024 Kabari Saya Saat Diluncurkan
  • Kawasaki Ninja H2R
    Kawasaki Ninja H2R
    Harga menyusul
    Perkiraan Diluncurkan Jun, 2024 Kabari Saya Saat Diluncurkan
  • BMW R 1200 GS 2024
    BMW R 1200 GS 2024
    Harga menyusul
    Perkiraan Diluncurkan Jun, 2024 Kabari Saya Saat Diluncurkan
  • Viar E Cross
    Viar E Cross
    Harga menyusul
    Perkiraan Diluncurkan Jun, 2024 Kabari Saya Saat Diluncurkan

Video Motor Terbaru di Oto

Oto
  • Honda CRF250L, Seenak Apa Buat Offroad dan Harian? | Test Ride
    Honda CRF250L, Seenak Apa Buat Offroad dan Harian? | Test Ride
    26 Mar, 2024 .
  • Test Ride Honda EM1 e:, Seberapa Layak untuk Dibeli?
    Test Ride Honda EM1 e:, Seberapa Layak untuk Dibeli?
    01 Mar, 2024 .
  • New Royal Enfield Bullet 350, Revisi Penting sang Cruiser
    New Royal Enfield Bullet 350, Revisi Penting sang Cruiser
    27 Feb, 2024 .
  • Honda SC e: Concept, Cikal Bakal Vario Listrik Nih?!
    Honda SC e: Concept, Cikal Bakal Vario Listrik Nih?!
    27 Feb, 2024 .
  • Fun Ride Goes To IIMS 2024 Bareng Komunitas Motor Gede!
    Fun Ride Goes To IIMS 2024 Bareng Komunitas Motor Gede!
    21 Feb, 2024 .
  • Impresi Perdana dan Jajal Honda Stylo 160, Incar Penggemar Desain Retro Modern | First Ride
    Impresi Perdana dan Jajal Honda Stylo 160, Incar Penggemar Desain Retro Modern | First Ride
    16 Feb, 2024 .
  • 133 Kilometer Pertama Jajal Yamaha LEXi LX 155, Menarik Sih Tapi….. | First Ride
    133 Kilometer Pertama Jajal Yamaha LEXi LX 155, Menarik Sih Tapi….. | First Ride
    12 Feb, 2024 .
  • Jajal Langsung Suzuki Burgman Street 125 EX, Nyaman Buat Jarak Jauh | First Ride
    Jajal Langsung Suzuki Burgman Street 125 EX, Nyaman Buat Jarak Jauh | First Ride
    30 Jan, 2024 .
  • Yamaha Lexi Lx 155, Performa Lebih Gahar dari Aerox dan Nmax!
    Yamaha Lexi Lx 155, Performa Lebih Gahar dari Aerox dan Nmax!
    30 Jan, 2024 .
  • Mau Tampil Beda, Ini Pilihan Skutik yang Jarang Terlihat di Jalan Raya
    Mau Tampil Beda, Ini Pilihan Skutik yang Jarang Terlihat di Jalan Raya
    08 Jan, 2024 .
Tonton Video Motor

Artikel Motor dari Zigwheels

  • Motovaganza
  • Tips
  • Review
  • Artikel Feature
  • Nostalgia Grand Prix 1980-an, Yamaha Rilis XSR900 GP
    Nostalgia Grand Prix 1980-an, Yamaha Rilis XSR900 GP
    Anjar Leksana, Hari ini
  • Honda Giorno+ 2024 Edisi Spesial Donald Duck Dijual Rp29 Jutaan
    Honda Giorno+ 2024 Edisi Spesial Donald Duck Dijual Rp29 Jutaan
    Anjar Leksana, 24 Apr, 2024
  • Deret Skutik dengan Bagasi Luas, Cocok buat Harian Maupun Touring
    Deret Skutik dengan Bagasi Luas, Cocok buat Harian Maupun Touring
    Zenuar Istanto, 19 Apr, 2024
  • Kredit Honda Vario 125 Model 2024 Bisa Dicicil Mulai Ratusan Ribu Rupiah
    Kredit Honda Vario 125 Model 2024 Bisa Dicicil Mulai Ratusan Ribu Rupiah
    Anjar Leksana, 16 Apr, 2024
  • ExxonMobil Kembali Gelar Program Mudik Gratis Untuk Mekanik
    ExxonMobil Kembali Gelar Program Mudik Gratis Untuk Mekanik
    Zenuar Istanto, 09 Apr, 2024
  • Mau Beli Motor Seken, Begini Cara Mengecek Kondisinya
    Mau Beli Motor Seken, Begini Cara Mengecek Kondisinya
    Anjar Leksana, 06 Jun, 2023
  • 8 Komponen Motor yang Wajib Diperiksa setelah Dipakai Mudik
    8 Komponen Motor yang Wajib Diperiksa setelah Dipakai Mudik
    Bangkit Jaya Putra, 03 Mei, 2023
  • Penting Diketahui saat Pilih Jas Hujan, Jangan Sampai Membahayakan!
    Penting Diketahui saat Pilih Jas Hujan, Jangan Sampai Membahayakan!
    Zenuar Istanto, 26 Okt, 2022
  • Cara Merawat Bagian Motor Berwarna Doff Supaya Selalu Terlihat Resik
    Cara Merawat Bagian Motor Berwarna Doff Supaya Selalu Terlihat Resik
    Zenuar Istanto, 03 Okt, 2022
  • Jangan Lupakan Beberapa Hal Ini saat Touring Motor Berkelompok
    Jangan Lupakan Beberapa Hal Ini saat Touring Motor Berkelompok
    Zenuar Istanto, 16 Sep, 2022
  • Aprilia SR-GT 200 Replica: Tetap Mengambil Pendekatan Tualang, Tapi Ada yang Beda
    Aprilia SR-GT 200 Replica: Tetap Mengambil Pendekatan Tualang, Tapi Ada yang Beda
    Bangkit Jaya Putra, Hari ini
  • First Ride Honda Stylo 160: Sekadar Vario 160 Berganti Kulit?
    First Ride Honda Stylo 160: Sekadar Vario 160 Berganti Kulit?
    Setyo Adi, 07 Mar, 2024
  • First Ride Yamaha LEXi LX 155: Pantas Naik Kelas?
    First Ride Yamaha LEXi LX 155: Pantas Naik Kelas?
    Bangkit Jaya Putra, 27 Feb, 2024
  • First Ride Suzuki Burgman Street 125EX: Tawarkan Keseimbangan Berkendara
    First Ride Suzuki Burgman Street 125EX: Tawarkan Keseimbangan Berkendara
    Anjar Leksana, 30 Jan, 2024
  • Vespa LX125 i-get Batik: Layak Dikoleksi
    Vespa LX125 i-get Batik: Layak Dikoleksi
    Bangkit Jaya Putra, 27 Mar, 2023
  • 11 Istilah yang Akrab di Kalangan Bikers Sejati
    11 Istilah yang Akrab di Kalangan Bikers Sejati
    Bangkit Jaya Putra, 28 Jun, 2022
  • Perjalanan Yamaha R15, Transformasi Revolusioner hingga Menjadi Motor Sport Mutakhir
    Perjalanan Yamaha R15, Transformasi Revolusioner hingga Menjadi Motor Sport Mutakhir
    Zenuar Istanto, 22 Mar, 2022
  • Sejarah Perkembangan Honda Vario, dari 110 cc hingga 160 cc
    Sejarah Perkembangan Honda Vario, dari 110 cc hingga 160 cc
    Zenuar Istanto, 08 Mar, 2022
  • Kawasaki Ninja 250SL vs Suzuki Gixxer SF 250, Adu Sporty Fairing Silinder Tunggal
    Kawasaki Ninja 250SL vs Suzuki Gixxer SF 250, Adu Sporty Fairing Silinder Tunggal
    Bangkit Jaya Putra, 15 Nov, 2021
  • Suzuki Nex II Elegant vs Yamaha Gear 125 S Version, Mana yang Pantas Jadi Incaran?
    Suzuki Nex II Elegant vs Yamaha Gear 125 S Version, Mana yang Pantas Jadi Incaran?
    Zenuar Istanto, 26 Agu, 2021

Bandingkan

You can add 3 variants maximum*