
PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) menginformasikan langkah pengembangan motor listriknya, Yamaha E01 di Tanah Air. Sebelum benar-benar menjualnya, mereka akan melakukan uji coba sebanyak 20 unit E01 di semester ke-2 2022 dengan pemakaian minimal selama 1 tahun.
Kedatangan Yamaha E01 tentu jadi lawan imbang dari Honda PCX Electric yang lebih dulu diperkenalkan pada 2019 lalu. Kendati demikian, PT Astra Honda Motor (AHM) belum berniat menjual secara ritel PCX electric ke publik, hampir 4 tahun motor ini masih diniagakan dengan sistem sewa atau B2B.
Direktur Marketing PT AHM Thomas Wijaya mengatakan pandemi COVID-19 yang menggempur Indonesia jadi salah satu penyebab studi untuk menjual secara ritel PCX Electric di Indonesia terhambat.
"Memang di awal sampai dengan hari ini kita masih skema B2B rental. Dua tahun terakhir setelah kita launching PCX Electric, pandemi COVID-19 melanda. Studi dan semuanya menjadi mengalami kemunduran," kata Thomas dalam sesi konferensi pers virtual, Senin (25/4).
Dia menambahkan, saat ini Honda terus mempelajari berbagai aspek terkait kendaraan listrik dan perkembangannya, mulai dari performa, safety, dan kebiasaan masyarakat terhadap motor listrik. Saat ini, PCX listrik direntalkan di beberapa daerah seperti Jakarta, Bandung, sampai Bali dan hasil dari itu akan dikumpulkan untuk dipelajari peluangnya dijual secara resmi.
"Kami masih melanjutkan untuk melakukan studi itu yang harapannya kita bisa mempelajari banyak hal di sisi konsumen untuk melakukan swapping atau charging baterainya. Termasuk bagaimana behavior dari sisi jarak tempuh kemudian cara kecepatan, dan apakah penggunaannya untuk single atau tandem riding," jelasnya.
Masih mengacu penjelasan Thomas, sejalan dengan strategi pabrikan dan beberapa rencana dengan partner di 2024 AHM akan akan meluncurkan satu motor listrik yang statusnya bisa dimiliki secara pribadi oleh konsumen.
"Tentu inline dengan apa yang sudah disampaikan juga oleh partner kami, kita harapkan di 2024 sudah bisa menemukan suatu model yang memang cocok dengan masyarakat Indonesia. Dari sisi penggunaan, infrastruktur, safety, kenyamanan, termasuk performanya. Kita harapkan bisa dapat itu," masih kata dia.
"Kita terus lihat kondisinya bagaimana dengan kebutuhan konsumen. Kita akan sesuaikan untuk nanti bisa launching atau hadirkan model baru yang sesuai dengan kondisi masyarakat," katanya. (KIT/RS/IND)
Baca juga: 5 Alasan Mengapa Honda Vario 150 Bekas Cocok untuk Tunggangan Lebaran