ECGO Kejar TKDN 60 Persen untuk Motor Listriknya, Siap Pakai Baterai Merek Lokal
Salah satu syarat merek motor listrik mendapatkan subsidi Rp7 juta dari pemerintah adalah dengan memiliki pabrik dan punya Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) yang tinggi. Terkhusus TKDN, ECGO EV bencana meningkat komponen lokalnya hingga 60 persen.
KEY TAKEAWAYS
Berapa persen TKDN motor listrik ECGO?
ECGO EV sudah melakukan lokalisasi dan bertahap TKDN nya mencapai 40-60 persenCOO dan Co-Founder ECGO EV, Gary Prawira mengatakan pihaknya akan terus sejalan dengan pemerintah terkait percepatan kendaraan listrik di Indonesia. Dalam upaya tersebut, mereka sudah melakukan lokalisasi dan secara bertahap meningkatkan TKDN untuk mendapat insentif dari pemerintah.
"Kami rencanakan TKDN sampai 60 persen. Saat ini kita sedang di tahap proses sertifikasi dan diperkirakan TKDN-nya mencapai 40 hingga 60 persen," kata Gary, di Jakarta belum lama ini.
Target terdekat adalah melakukan produksi lokal untuk komponen frame atau sasis, dilanjut pengecatan, dan penggunaan ban produksi lokal. Sementara untuk komponen paling utama di motor listrik seperti baterai, dinamo listrik, dan controller juga diproyeksikan bakal dilokalisasi.
Baca juga: Motor Listrik Yamaha E01 Digilir ke Medan, Kapan Resmi Dijual?
"Komponen-komponen itu secara bertahap akan kita produksi lokal, termasuk baterai. Jadi untuk sekarang ini untuk frame-nya itu kita produksi sendiri termasuk untuk pengecatan dan hingga pada akhirnya sampai ke komponen baterai," pungkasnya.
Untuk rencana penggunaan baterai lokal, menurut Gary, pihaknya terbuka untuk bermitra dengan produsen baterai kendaraan listrik dalam negeri. Namun karena baterai jadi komponen paling vital di motor listrik pihaknya perlu melakukan riset dan kurasi yang ketat. Sekadar informasi, komponen kelistrikan yang ada di ECGO masih diimpor seluruhnya dari Cina.
"Karena memang komponen baterai ini adalah teknologi inti di motor listrik. Maka dari itu, kita juga harus supplier yang tepat untuk bisa menyamakan teknologi baterai dengan apa yang kita harapkan," imbuhnya.
Saat ini produsen besar dalam negeri yang sudah memproduksi baterai untuk kendaraan listrik adalah PT Intercallin lewat merek ABC. Mereka meniagakan baterai berjenis Lithium-Ion dengan berbagai kebutuhan, seperti misalnya dalam bentuk pack atau satuan. Harga persatuan dibanderol Rp60 ribu, sementara dalam bentuk pack dijual Rp4 juta sampai Rp20 juta.
Langkahi Pemerintah soal Subsidi
Untuk mempercepat peralihan ke motor listrik, ECGO EV memberikan subsidi Rp7 juta untuk pembelian 2 motor listriknya yakni ECGO 5 dan 3. Perusahaan menggelontorkan Rp70 miliar untuk 10 ribu pembeli pertama.
Besaran subsidi yang dikucurkan oleh perusahaan sama dengan rencana nilai subsidi dari pemerintah untuk pembelian motor listrik baru. Namun aturan atau regulasi terkait insentif tersebut belum diumumkan oleh pemerintah, yang tak sedikit membuat konsumen menahan pembelian.
"Kita berharap bisa tetap mendukung masyarakat yang ingin beralih ke motor listrik, tidak perlu tunggu subsidi dari pemerintah yang tidak tahu kapan dikasihnya," jelas Gary.
(KIT/TOM)
Baca juga: Efek Subsidi Mandiri, ECGO Klaim Motor Listriknya Terpesan Seribuan Unit
IIMS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Terbaru di Oto
Artikel Motor dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
Bandingkan
You can add 3 variants maximum*- Merek
- Model
- Varian