Sudah menjadi pemandangan lazim bila pabrikan asal Tiongkok meniru desain lain yang lebih tenar. Tak terkecuali di industri otomotif, bukan kejadian satu atau dua kali. Jika biasanya barang acuan adalah produk baru, lain cerita bagi Songsan. Mereka tiru ikon sports car Amerika, Chevrolet Corvette C1 lansiran 1958. Mejeng dalam gelaran Auto China 2020.

Diberi nama SS Dolphin, barang ini merupakan tiruan bukan replika identik. Gaya keseluruhan seakan terinspirasi, atau lebih jelasnya menyontek, desain orisinal Corvette atap terbuka. Banyak kesamaan dari berbagai sisi. Misal di depan, empat lampu LED lingkaran bertengger di fender. Sampai juga ke tiga komponen intake yang dibelah oleh bumper kromium sederhana. Tak ketinggalan windscreen terpisah dengan bezel mengilap dan elemen samping menyerupai insang hiu. Meski begitu, terlihat sedikit kejanggalan pada overhang depan, terlihat terlalu panjang.

Begitu melirik buritan, nuansa Corvette kuat terasa. Nyaris menyerupai dengan posisi lampu melekat di bahu, begitu pula dua bilah ornamen kromium sejajar di kap bagasi. Bahkan bumper dengan desain terintegrasi buangan knalpot masuk dalam komposisi bokong. Bedanya paling banter berupa logo. Bukan lambang khas dua bendera bersilangan Corvette yang menghiasi, melainkan badge dari SS Dolphin itu sendiri.

Baca Juga: Karoseri Touring Superleggera Rilis Aero 3, Modifikasi Ferrari F12 Berlinetta Bergaya Retro

Tampaknya Songsan tidak menutupi keterhubungan dengan desain orisinal Corvette. Mereka pamerkan secara gamblang berbagai foto selebriti terkenal mengendarai mobil aslinya. Di antaranya Johnny Depp, Tom Cruise, dan Brad Pitt. Pun dari terjemahan kasar, pada dasarnya pabrikan memang berniat produksi seri klasik untuk pasar Cina. Seperti SS Dolphin ini mengadopsi Corvette.

Meski hampir terlihat seperti replika atau kit car, dari segi dimensi tidak disamakan. SS Dolphin mencatatkan ukuran 4.800 x 1.850 mm x 1.390 mm (PxLxT). Interpretasi anyar seolah menumpahkan baking powder dari resep awal. Mengembang jauh lebih besar. Selisihnya sampai memanjang 300 mm dan lebih tinggi 94 mm dari versi asli.

Urusan fitur turut disetarakan dengan kelengkapan modern. Di luar mengenakan pendar dioda sebagai pencahayaan utama. Lalu, dalam kabin, desain dasbor sederhana era 50-an dikombinasikan teknologi terkini. Terlihat jelas panel instrumen dan layar infotainment bertengger di permukaan. Sama halnya dengan konsol tengah, ciptakan nuansa ‘gado-gado’ desain 1950 dengan 2020.

Baca Juga: Brembo Hadirkan Inovasi, Cakram Lebih Kuat dan Kaliper Anti Residu

Klasik di luar, kekinian di dalam, bisa mendefinisikan karakter Songsan SS Dolphin. Selain diceritakan oleh interior, di balik bonnet ia menggendong jantung hibrida. Adalah sistem PHEV yang memadukan antara mesin konvensional empat silinder 1,5 liter turbo dengan satu motor listrik. Melansir autohome, kemungkinan sistem pemacu berasal dari BYD.

Spesifikasi capaian tenaga tidak dijelaskan dengan gamblang. Tapi dari klaim potensi tampak cukup bertenaga. Akselerasi ke 100 kpj disebutkan tuntas dalam tempo 4,9 detik saja. Di samping itu, SS Dolphin hanya membutuhkan 3 liter bensin untuk menempuh 100 km – sekitar 33 kmpl. Lantaran dengan baterai 16 kWh, ia sanggup berjalan dalam mode elektris sejauh 90-100 km.

Eksistensi SS Dolphin boleh jadi didasari kesulitan mendapatkan mobil sejenis di Cina. Banyak hambatan seperti larangan importasi mobil klasik atau tingginya ongkos masuk replika baru. Tapi tidak dapat disebut murah juga lantaran SS Dolphin dibanderol 590 ribu Yuan, atau sekitar Rp 1,29 milyar. Sebagai perbandingan, harga Chevrolet Camaro anyar di sana saja 399,9 ribu Yuan (Rp 872 jutaan). Tertarik? (Krm/Odi)

Sumber: Autohome, Carscoops

Baca Juga: Proton X50 Menggunakan Mesin Turbo Hasil Campur Tangan Volvo