Produksi untuk Lambo Asterion tertunda

JAKARTA: Lamborghini terus menjadi produsen otomotif kelas atas dalam hal estetika dan inovasi. Dikenal dengan mobil-mobil penuh tenaga, tidaklah mengejutkan bahwa merek ini pada akhirnya akan memasuki pasar SUV. Namun keinginan Lambo untuk meluncurkan SUV Urus ini telah menunda produksi dari Asterion yang "Setengah Banteng, Setengah Manusia". Pabrik Lamborgini di Sant' Agata, Bologna, Italia, telah menyiapkan segala sumber dayanya untuk memproduksi Urus.

 

Lamborghini mengklaim bahwa Asterion akan menjadi mobil dengan teknologi paling canggih buatan mereka. Dengan mesin V10 5,2 L yang dipasangkan dengan transmisi 7 percepatan dual clutch dan baterai Lithium Ion untuk menjalankan dua motor listrik yang menggerakkan roda depan.

 

Menurut Stephen Winkelmann, CEO Lamborghini, aturan-aturan yang ada memaksa Asterion untuk dibuat sedemikian rupa sehingga mampu menempuh jarak minimal 50 km dengan sekali pengisian daya. Lamborghini telah siap untuk menantikan reaksi dari konsumennya saat menghadapi tenaga besar yang dihasilkan Asterion. Mobil tersebut akan dilengkapi dengan sistem 4WD dan mampu menghadirkan tenaga sebesar 910 DK yang luar biasa.

 

Pembuatan mobil gesit ini ditunda dulu untuk saat ini, namun segera setelah masalah Urus selesai, monster ini akan segera hadir. Dibuat menggunakan bodi serat karbon monocoque milik Aventador, Asterion akan sedikit dipanjangkan untuk mendapatkan ruang interior yang lebih besar. Torque vectoring dimanfaatkan dalam Asterion ini untuk membagi tenaga putaran yang dihasilkan ke seluruh roda. Selain itu, gandar depan dan belakang tidak terhubung secara mekanis sama sekali.

 

Namun, karena banyaknya teknologi yang dijejalkan dalam mobil ini membuatnya terkesan gendut. Segala fitur dan sumber tenaga listriknya membuat mobil ini memiliki berat hampir 300 kg. Namun, tenaga besar yang dihasilkannya cukup untuk meniadakan sisi gendut tadi. Dunia menantikan hadirnya banteng yang mengamuk ini.